Part 19 - Do i really fall in love with you? Hmmm...

26.7K 1.9K 64
                                    

Kalau tadi sarapan, babang Noel temani kamu...

Maka saat ini biarkan Oppa Hyun yang akan menemani kamu makan siang 🤣

Happy Reading 💋




🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷




Ashley merasakan seluruh tubuhnya remuk dan tak bertenaga karena harus memukul para bajingan yang berniat menyeret paksa dirinya sebanyak lima orang pria bertubuh cukup besar. Dia yang ingin ke toilet harus berpapasan dengan seseorang yang menyusulnya ke dalam koridor toilet perempuan.

Perkelahian terjadi karena Ashley tidak tinggal diam dengan harus melawan para penjahat itu sendirian sampai terkena pukulan di wajahnya dan tendangan di perutnya. Dia yakin dia sudah cukup sekarat dengan rasa lemas yang mendominasi tubuhnya saat ini.

Sepulangnya dari konser itu, Hyun membawanya pulang ke mansion keluarga Adrian semalam dan sekarang semua orang sedang berkumpul mengelilinginya di tepi ranjang tempatnya berbaring. Dia baru bangun tidur dan hari sepertinya sudah siang dengan mendapati kedua orangtuanya, Juno dan Claire. Serta Adrian, Nadine dan Hyun disitu.

Kepala Ashley bertambah penat saat mendengar ocehan panjang lebar Juno soal sikap sok jagonya itu dan kenapa tidak mengirim pesan darurat berupa permintaan  pertolongan kepada orang suruhannya yang bertugas untuk melindungi dirinya.

“Aku sudah bilang kalau aku baik-baik saja, oke?”, ucap Ashley dengan ekspresi masam.

“Apanya yang baik-baik saja?! Kamu selalu membangkang dan nggak pernah mau dengerin apa kata papa!!! Berkali-kali papa bilang nggak usah sok-sokan balas pukul orang yang nggak sebanding sama kamu! Tubuh mereka jauh lebih besar daripada kamu!”, desis Juno berang.

“Buktinya mereka kalah tuh sama aku semalem”, cibir Ashley langsung.

“Ashley!!!”, bentak Juno kencang.

“Juno! Stop it! Cara kamu yang kayak gini bukan membuat Ashley respect tapi malah merasa keganggu! Don’t you see? Dia baru bangun dan dia masih pucat! Kamu tuh yah, selalu aja ngocehin anak melulu!”, omel Claire kemudian dengan judes.

“Kamu yang terlalu manjain mereka! Apa kamu nggak lihat kelakuan dia?! Nggak Ashley, nggak Alex! Dua anak ini nggak bisa diatur dan nggak pernah mau dengerin kata orangtua!”, balas Juno ketus.

“Gimana mereka mau dengerin kamu kalau kamu belum apa-apa main emosi tanpa perlu mendengar penjelasan dulu?”, sahut Claire dengan alis terangkat menantang.

“Jangan memancing emosi yang akan membuat kita malah bertengkar untuk hal konyol, Claire!”.

“Soal anak bukanlah hal yang konyol. Itu adalah penting karena kedua anakku adalah anugerah! Yang konyol itu tuh bapaknya! Sadar umur, dude! Emangnya nggak ngerasa kalo kamu itu udah jadi bandot tua? Udah nggak pantes punya kelakuan kayak anak jaman sekarang!”.

Ashley hanya mendesah pelan sambil memijit pelan keningnya mendengar pertengkaran orangtuanya didepan oranglain. Apalagi ada Hyun yang terlihat bingung dengan obrolan mereka dalam bahasa Indonesia. Sungguh sangat memalukan, pikirnya. Makin ilfil aja tuh Oppa sama gue dengan ngeliat kelakuan emak bapaknya. Ugh!

“Guys, please stop!”, sela Adrian menengahi. “Kita disini bukan untuk saling berdebat dan saling menyalahkan. Setidaknya bersyukur kalau Ashley baik-baik saja dan dia cukup tangguh”.

“Betul. Lebih baik kamu pergi dulu, Juno. Emosi yang kamu luapin sedaritadi itu bikin Ashley tambah stres. Mendingan kamu istirahat dulu di kamar karena baru landing”, ujar Nadine kalem.

Incomprehensible Partner (COMPLETED)Where stories live. Discover now