Chapter 2: The Lickers and The Kidnappers

4.4K 231 3
                                    

"Apa begini sopan santun Kaisar Zhong dengan acara pertemuan kerajaan? Tidak menghargai waktu." Aku mendengus sebal di ruang makan kerajaan.

"Bersikaplah yang sopan, apa kau ingin Ayah mengasingkan kamu lagi kak?"Adik kecilku ternyata mendengar keluhanku. Dia duduk di sampingku dan berbisik padaku karena takut ayah akan mengasingkan kakaknya lagi.

"Iya, adikku yang manis." Aku terkekeh pelan melihat Chan yang mengembungkan pipinya.

Prajurit pintu masuk kerajaan meniup terompet kerajaan, Kaisar Zhong dengan kawanannya pasti sudah tiba.
Pintu terbuka lebar, benar dugaanku mereka sudah tiba.

"Selamat datang, teman lama." Ayahku menghampiri Kaisar Zhong dan saling bertukar sapa.

"Maaf saya agak terlambat, perkenalkan ini putra saya Zhong San."

Pasti laki-laki ini yang akan di jodohkan lagi denganku. Perawakannya tidak buruk, argh jangan sampai karena wajahnya yang tampan kau jadi berubah pikiran Re.

"Xiao Re kemarilah, beri salam pada Kaisar Zhong." Perintah Ayah adalah mutlak. Aku berjalan dan menundukkan kepalaku pada kaisar Zhong.

"Selamat malam Kaisar Zhong." Kuberikan senyuman terbaik padanya. Untuk menjaga wajah Ayahku aku juga memberikan hormat pada anak laki-laki Kaisar Zhong.

Manik cokelatnya begitu indah sampai-sampai aku hampir jatuh ke dalamnya.

Tidak-tidak, kau harus menjalankan rencana awalmu Xiao Re. Apa kau menyukainya hanya dengan sekali melihatnya? Apa kau sudah gila?

Jamuan makan malam diadakan, aku berbincang dengan pangeran Zhong selama acara makan malam dilangsungkan.

"Kau pasti sudah tau apa maksud kami kesini bukan?" Tanya Zhong San.

"Iya perjodohan." Jawabku singkat. Setelah kami banyak bercengkrama aku tahu dia umurnya lebih tua dariku 5 tahun.

Zhong San juga putra mahkota di kerajaan Zhong. Dari cara dia berbicara, dia tipe yang lembut. Tapi aku menaruh sedikit rasa curiga padanya entah apa itu. Perasaanku sangat tidak enak.

Ini agak sedikit melenceng dari rencana awalku. Kami menyelinap dari acara makan malam keluarga kami dan pergi menghirup udara malam hari.

"Ini sudah malam pakailah ini." Dia membuka pakaian luarnya dan memberikannya padaku.

Awalan yang bagus untuk merebut hati seorang Xiao Re. Tapi tidak akan semudah itu, pikirku.

"Apa kau setuju dengan rencana keluargamu? Tentang perjodohan ini?" Tanyaku. Dia hanya diam dan menggandeng tanganku. Menuntunku duduk di bawah rindangnya bayangan pohon yang tinggi.

"Apa kau suka dengan bulan? Lihatlah ke atas, dia bersinar cantik sekali." Bukan jawaban ini yang ingin ku dengar dari mulutnya.

"Jawab pertanyaanku pangeran Zhong." Ucapku sedikit tegas padanya. Jika pendapatnya sama denganku tentang perjodohan ini dia bisa kujadikan sebagai pion untuk keuntunganku.

"Apa pendapatmu?" Dia masih menatap ke langit yang bertabur bintang.

"Aku ingin bebas, hanya itu saja." Aku berbicara langsung apa kemauanku. Berharap dia juga menyampaikan hal yang sama.

"Tapi aku ingin menjadi seorang Kaisar. Jadi aku butuh permaisuri, maukah kamu yang menjadi permaisurinya?" Dia melihatku lekat-lekat.

Jangan jatuh Xiao Re, dia bukan orang yang kau perlukan.

Tanganku di genggam olehnya. Zhong San sekarang sedang menunggu jawaban dariku.

"Apa kau menyukaiku?" Tanyaku melihat manik cokelatnya.

In The End We Became One [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang