Chapter 9: Revenge

2.1K 167 3
                                    

Xiao Re masih mencerna dengan baik apa yang baru saja dilihatnya. Yu Lie yang seperti tabib, lalu Zian yang penuh dengan bercak darah dan yang paling anehnya, Harimau putih?

"Kau yakin masih bisa melaksanakan rencana. Dengan keadaanmu seperti ini?" Zian datang melihat luka Xiao Re setelah mengikat salah satu tawanannya di pohon.

Xiao Re terdiam sesaat, "Ya!" Pekiknya tanpa berpikir panjang.

"Jangan bertindak gegabah." Suara berat ini berubah wujud menjadi sosok pemuda hmm, tampan.

Seperti ada burung gagak yang melewati isi kepalaku. Hanya sekali ini dalam seumur hidup aku melihat seekor harimau yang berubah sosok menjadi manusia.

"Aku ini jelmaan, dan dia pengikatku." Laki-laki itu menunjuk ke arah Yu Lie.

"Jadi, kau-"

"Ya, aku salah satu dari panglima yang kau cari. Sekarang kau sudah besar ya, terakhir kali aku menyelamatkanmu saat kau jatuh ke jurang." Laki-laki itu menarik kalung yang dikenakan Xiao Re.

"Engga disangka aku harus bertemu denganmu lagi dengan cara seperti ini."

⚜️⚜️⚜️

Dari arah barat, para prajurit kerajaan bergerak menuju gunung utara, dari beberapa informasi yang mereka dapatkan. Malam ini akan menjadi malam tertumpahkan darah.

Kepala desa di sana merencanakannya pembunuhan masal di desa sana untuk dijadikan tumbal. Begitulah kabar, yang terdengar dari salah satu prajurit yang menyamar di sana.

Dan juga ada tambahan yang mengatakan adiknya Xiao Re juga di sana dengan seorang pemuda yang tidak dikenalnya.
Tian Ge yang mendengar informasi ini langsung mengajukan diri untuk menjalankan misi ini.

Kepulangannya dari misi di laut perbatasan, niatnya ingin menyambut kepulangan adiknya malah dipersembahkan padanya berita larinya Xiao Re dari kerajaan di hari pertunangannya dengan pangeran Zhong.

Ingin sekali rasanya Tian Ge memukul kepala gadis itu untuk menyadarkan dia dari apa yang sudah Xiao Re lakukan. Tapi rasa rindu seorang kakak tidak bisa dibantah. Daripada memukul, dia ingin memeluk adiknya dan mengajak dia kembali ke rumah.

⚜️⚜️⚜️

"Jadi, kau itu putri dari kerajaan Tian?!" Yu Lie segera menundukkan kepalanya.

"Jangan begitu Yu Lie, berdirilah tidak apa." Xiao Re meraih bahu Yu Lie untuk bangkit.

"Tidak apa, malam ini kita juga akan kedatangan tamu. Kakakmu akan datang."

"Kakakku?!" Xiao Re memekik, bagaimana caranya pemuda ini mengetahui keberadaan seseorang yang jaraknya jauh sekali?
Ayolah Xiao Re, ingat dia itu macan.

"Ya, aku dapat mencium aromanya dari jauh"

"Kalian ini apa, jelaskan padaku." Zian yang tadinya duduk di tepi tebing berjalan mendekat untuk mendengar pembahasan mereka yang kurang masuk di akal.

"Jiang Ju namaku, penjaga gunung utara dan bagian barat benua dan Yu Lie ini penjaminku karena telah mengikat janji padaku. Dia dapat menyembuhkan orang dengan kekuatan yang kupinjamkan padanya."

"Tinggal empat orang yang lagi yang perlu kau cari Xiao Re." Jelas Jiang Ju.

"Empat? Bukannya lima? Siapa orang itu?" Xiao Re bertanya heran.

"Dia ada disekitarmu. Dan sekarang bersiap, lihat ke bawah."

Tebing tempat dia berdiri, di bawahnya adalah lokasi dimana mereka akan melakukan ritual. Sudah banyak obor yang dinyalakan. Dan seluruh warga sudah hadir disana.

"Ayo." Xiao Re ingin menuju lokasi.

"Tidak, kau bertarung disini." Pintah Jiang Ju.

"Bagaimana? Bagaimana bisa pedang menembus daging mereka dengan jarak yang jauh." Xiao Re memberontak. Bagaimana pun dia juga harus bertarung, dia sudah berjanji pada Yu Lie.

Jiang Ju mengambil tempat anak panah Xiao Re, dan memberikan padanya bersama dengan busurnya. "Panahkan anak panah ini dari sini. Kau tidak mau bertemu kakakmu bukan? Kau pasti cukup pintar untuk tidak ingin diseret pulang olehnya."

Xiao Re menundukkan kepalanya, benar. Dia tidak berpikir sejauh itu. Tapi bertarung sendirian di sini dan melihat teman-temannya yang terjun langsung di medan pertarungan rasanya...

"Kakak Re, aku akan menyembuhkan mereka." Tatapan teduh Yu Lie berhasil melelehkan keraguan di hati Xiao Re.

"Aku meminta bantuan padamu Yu Lie, jangan sampai ada yang kurang ataupun kehilangan nyawa."

Tbc

In The End We Became One [Hiatus]Where stories live. Discover now