Chapter 22: The First Leaf In Autumn

1.4K 122 2
                                    

Para bintang mengambil posisinya masing-masing di langit malam. Angin juga melakukan pekerjaannya dengan santai, menerpa wajah pria yang sedang duduk di tepi pantai menatap sang rembulan.

Membayangkan gadis dengan rambut cokelat, dengan senyuman manisnya menyapa dirinya.

Hei, kau kembali!

"Tidak! Aku sudah membuang jauh perasaan itu." Zian menyembunyikan wajahnya di antara kedua tangannya.

"Hei Zian, lihat! Daun di musim gugur."

"Iya, cantik seperti namamu. Qiu Yue*" Zian menyelipkan beberapa helai rambut yang menghalangi wajah cantiknya gadis ini.
--------------------
*秋月 ( Qiu Yue) artinya bulan musim gugur.

Ingatan bodoh itu diputar ulang lagi di kepala Zian. Tangannya menggenggam pasir dan melemparkannya, menyalurkan rasa kesalnya.

"Konyol, kau tidak setara dengan putri Kaisar, Zian!"

⚜️⚜️⚜️

"Pangeran, anda dipanggil Kasim untuk menghadapnya di paviliun utama."

Guo Chang meneguk habis araknya, "Apa Kasim tidak tahu aku sedang tidak ingin diganggu?" Suara beratnya berhasil mengintimidasi seluruh prajurit yang menunduk padanya.

"Ta-tapi pangeran, maaf kalau saya lancang. Sepertinya seorang prajurit penjaga kota, sudah menemukan Putri Xiao Re dan membawanya ke paviliun utama."

Guo Chang meletakkan araknya, tangannya cepat meraih jubah miliknya dan berjalan melewati prajurit.
"Ingat, jika informasi yang kau berikan tidak sesuai. Kepalamu ganjarannya."

Di sisi lain, Qiu Yue juga mendapatkan informasi yang sama dari para dayang. Dirinya meninggalkan kegiatan melukisnya dan bergegas menuju paviliun utama.

Dia sudah lama tidak bertemu dengan teman masa kecilnya itu. Kabar terakhir yang ia dengar tentang Putri Xiao Re adalah gadis itu melarikan diri dari acara pertunangannya dengan pangeran Zhong.

Derap langkah kakinya dipercepat Qiu Yue.

Sraat!

"Xiao Re!"

⚜️⚜️⚜️

Tak sadar kedua alisku tertaut, melihat gadis ini tiba-tiba menabrakkan dirinya untuk memelukku dengan keadaanku masih terikat ini.

"Maaf-"

"Hei, kau melupakan diriku ya?" Gadis ini menggembungkan kedua pipinya dan itu terlihat imut.

"Aku, Qiu Yue!" Jarinya menyentil kuat dahiku.

"Astaga, Qiu Yue? Bagaimana bisa? Bukannya kau dulu terlihat seperti anak laki-laki?" Xiao Re melihat heran teman lamanya ini.

Qiu Yue yang dikenalnya adalah anak perempuan yang selalu berpenampilan seperti anak laki-laki. Ia ingat sekali saat kecil perawakan Qiu Yue adalah gadis kecil bercelana dan luka-luka yang banyak di sekitar wajahnya.

"Xiao Re lama kita tidak bertemu."

"Kakak!" Qiu Yue menghampiri kakak sulungnya.

Guo Chang teman baik Kakak sulungku Tian Feng. Tidak kusangka aku akan bertemu lagi dengannya dengan cara seperti ini.

"Hai, Kak. Aku tidak pernah tahu kalau kau menyuruh seluruh prajuritmu untuk mencariku seperti buronan." Aku mengangkat kedua tanganku yang terikat untuk ditunjukkan padanya.

Lian yang melakukannya itu langsung menunduk ampun, "Beribu ampun Pangeran, aku hanya takut Putri Xiao Re akan melarikan diri lagi saat kubawa dia ke istana."

"Baik, pergilah. Besok akan kukirim pengawalku untuk memberi hadiah yang sudah aku janjikan."
Guo Chang berjalan mendekati Xiao Re.

"Ulurkan tanganmu." Pintahnya.

Aku melakukan apa yang dipintahnya. Tangannya mengambil pedang milik prajurit dan menebasnya tepat pada tali yang mengikat tanganku.

"Ya, hampir saja tadi tanganku hilang jika Kakak salah menebas." Aku mengelus tanganku yang memerah. Ada sedikit luka-luka lecet akibat ulah si sialan Lian.

"Qiu Yue, tolong perintahkan dayang untuk membersihkan tubuh Xiao Re. Aku tidak ingin melihat adik temanku berpenampilan seperti gelandangan." Guo Chang meninggalkan ruangan dan terdengar suara helaan nafas lega dari semua orang yang ditinggalkannya.

Qiu Yue mengulurkan tangannya, "Ayo, Xiao Re."

"Jangan terlalu mendandaniku lagian sudah malam, mengerti?" Aku hanya bisa pasrah mengikuti Qiu Yue.

⚜️⚜️⚜️

Zian membuka pintu kamar, semua teman-temannya sudah terlelap puas.

"Oh, kembali juga ternyata."

Ternyata satu anak kecil yang belum terlelap. Chen Yu.

"Habis mencari Xiao Re?" Tanya Chen Yu.

"Mungkin." Zian membungkus dirinya dengan selimut hangat.

"Besok kita sudah sepakat untuk mencari senjata untukmu dan Jiang Ju terlebih dahulu. Setelah itu baru kita berpatroli mencari Xiao Re." Chen Yu bangkit dan duduk.

Melihat Jiang Ju begitu manja pada Yu Lie membuat Chen Yu jengkel akan tingkah temannya yang satu ini.

Chen Yu menarik Jiang Ju menjauh dari Yu Lie dan membungkus temannya itu dengan selimut. Tidak lupa diikat dengan tali agar ulat satu ini tidak bergerak kemana pun.

"Oke, aku ikut rencana kalian saja." Zian menutup matanya, mulai terhanyut dengan alam mimpinya.

To be continued~

In The End We Became One [Hiatus]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora