Chapter 7: The Village Behind The Forest

2.5K 154 1
                                    

Warning. Chapter ini mengandung adegan kekerasan.

"Zian, sudahlah. Tidak ada desa di sekitar sini." Xiao Re menghempaskan pergelangan tangan Zian yang menariknya.

"Apa kau tidak lihat itu?" Zian menunjuk di balik semak-semak.

Obor, di sana ada penghuni ternyata. Apa tidak aneh ada permukiman di tengah-tengah hutan?

"Ayo." Zian kini berjalan mendahului Xiao Re.

Firasatku benar-benar buruk kali ini.

⚜️⚜️⚜️

Kami memasuki pondok yang terlihat ramai sepertinya di dalam sana adalah tempat menjual makanan.
Terdengar alunan musik saat tanganku membuka pintu.

"Selamat datang." Sambut pelayan wanita.

"Hmm, apa kita bisa memesan makanan disini?" Xiao Re duduk di salah satu meja dengan Zian.

"Tentu, menu hari ini adalah sup. Akan segera kami sajikan." Pelayan wanita itu kemudian pergi.

"Hei Zian, apakah desa ini masih masuk daerah teritori kerajaan Tian?" Xiao Re berbisik.

"Aku juga kurang tahu, tapi sepertinya ini masih berada di daerah kerajaan Tian." Zian terlihat was-was.

Bisa saja ada prajurit kami yang sedang bertugas di daerah sini.

"Silahkan menikmati supnya." Dua mangkuk sup sudah tersedia di atas meja kami.

Xiao Re dan Zian menghabiskan makanan mereka dan membayarnya. Dari makanannya tidak ada yang aneh cuma hanya ada sesuatu yang janggal.

"Kau merasakannya, Xiao Re?" Zian keluar dari tempat itu.

"Ya. Aku pikir hanya aku saja yang merasakan keanehan masakan ini."

"Tangkap! Dia penghianat!" Terdengar suara lantang yang berteriak tidak jauh dari arah kami. Tidak berapa lama ada seorang perempuan yang berlari melewati kami.

Zian menarik lengannya, "Apa kau orang yang mereka maksud tadi?"

"Tolong lepaskan aku, ini mendesak!" Perempuan ini meronta.

"Zian, kita bersembunyi dulu." Kata Xiao Re.

Zian memperhatikan sekitar, menunggu kerumunan warga tadi pergi menjauh. Sedangkan Xiao Re mengunci pergerakan perempuan ini.

"Sudah aman."

"Baiklah, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kamu dikejar-kejar seperti itu?" Xiao Re memberikan peluang untuk perempuan ini berbicara.

"Desa ini berbahaya, apa kalian pendatang?" Wajahnya masih menunjukkan raut ketakutan. Apa yang berbahaya?

"Iya, jangan memutar arah percakapan ini. Kau dituduh penghianat tadi." Zian mengarahkan pedangnya pada wajah perempuan ini.

"Zian, hentikan. Siapa namamu?" Xiao Re mendorong pedangnya dan menatap lawan bicaranya.

"Lie, Yu Lie."

"Baiklah Yu Lie, kau harusnya cerita kepada kami apa yang sebenarnya terjadi sebelum pedang ini benar-benar menebas kepalamu." Kata Xiao Re

⚜️⚜️⚜️

"Nek, apa hari ini upacaranya akan diadakan?" Yu Lie, mencari neneknya di dalam rumahnya.

Nahasnya, bukan Neneknya yang Yu Lie temukan melainkan jasad neneknya yang sudah tersungkur di lantai tepat di sebelah tempat tidurnya. Dan adiknya?

"Tidak!" Suara ini suara adik Yu Lie. Teriakan ini berasal dari belakang rumah.

Langkah kakinya bergerak cepat ke asal suara adiknya. Tapi semuanya terlambat. Tepat di depan matanya, adik kecilnya itu ditebas dan memuncratkan darah yang mengenai wajah Yu Lie.

Kakinya membeku, juga dengan pikirannya. Indra penciumnya sudah dikuasai dengan bau amisnya darah.

"Tangkap dia!" Teriak salah satu orang yang membunuh adik dan neneknya. Dia melihatku.

Lari.

Tbc

In The End We Became One [Hiatus]Where stories live. Discover now