Hazy

1.2K 139 9
                                    

Musim gugur tahun ini, tidak hanya daun-daun kecokelatan yang berjatuhan dari pepohonan, tetapi tetes-tetes hujan juga rajin menyambangi kota metropolitan itu. Hujan itu juga yang nantinya menghanyutkan daun-daun yang berjatuhan, membawanya ke muara. Sisa hujan semalam membuat tanah menjadi lembab dan jalanan menjadi licin. Yifan beberapa kali mengumpat ketika sepatunya tidak sengaja menyentuh rumput basah di jalanan taman yang ia lewati sekarang. Sudah beberapa hari ini ia melewati taman kota untuk berangkat ke sekolahnya. Dan ketika ia melewati bangku taman, ia akan menemukan Chanyeol sudah duduk di sana dengan senyuman menyebalkan yang kemudian membuntutinya dari belakang. Mereka tidak secara resmi berteman, Yifan masih menunjukkan rasa tidak nyaman setiap kali ada orang yang mendekatinya atau berusaha mengajaknya berbicara, tapi setidaknya ia tidak mengusir Chanyeol pergi lagi kali ini.

Pada Sabtu itu, Yifan sudah menyiapkan beberapa alasan untuk menolak ajakan Chanyeol tempo hari yang mengajaknya mencoba 'sesuatu'. Ia sudah melakukan kesalahan karena tidak menolaknya secara langsung kala itu, tapi hey, siapa yang bisa berkonsentrasi dengan efek mariyuana yang justru membuat otakmu rileks. Namun kali ini, ketika Yifan akhirnya sampai di bangku taman, ia tidak menemukan siapa pun. Bangku itu kosong. Yifan tidak ingin mengakuinya, tapi entah kenapa ia merasa sedikit kecewa. Bukankah Chanyeol seharusnya sedang duduk di sana dengan topi dan jaket hitamnya? Tapi Yifan segera menepis pikiran itu dan melanjutkan perjalanannya.

Begitu sampai di sekolah, sudah banyak murid-murid berdatangan. Yifan baru saja melewati gerbangnya ketika perhatian beberapa murid teralih ke belakangnya. Yifan mengikuti arah pandangan mereka dan menemukan sebuah mobil Audi hitam berhenti di depan gerbang sekolah. Tak lama kemudian seorang pemuda yang sudah tidak asing bagi Yifan keluar dari dalamnya. Chanyeol kali ini tidak memakai topi dan jaket hitam yang selalu ia kenakan selama berangkat bersama Yifan sebelumnya. Pemuda itu menunggu sampai mobil audi itu menghilang dari pandangannya sebelum berbalik untuk masuk ke area sekolah.

Mata Yifan dan Chanyeol bertemu. Keduanya tidak saling menyapa hingga ketika Yifan berjalan di koridor menuju kelasnya, Chanyeol tiba-tiba sudah berjalan di sampingnya.

"Kau masih belum berubah pikiran kan?" Tanya Chanyeol. Yifan menoleh dan baru menyadari bahwa ada yang berubah dengan gaya rambut Chanyeol. Pemuda itu memangkas rambutnya hingga telinganya yang aneh itu terlihat semakin menonjol.

"Aku tidak janji." Jawab Yifan singkat dan menempati tempat duduknya di urutan paling belakang.

"Pinjam hp-mu." Chanyeol yang juga sudah menempati tempat duduknya mengulurkan tangannya.

Yifan menatapnya dengan ujung bibir kirinya yang ditarik. Mata besar Chanyeol balas menatapnya. Dan entah kenapa Yifan dengan serta merta menyerahkan hp-nya sebelum memastikan untuk membuka pola kode keamanannya. Tak sampai 5 menit kemudian Chanyeol mengembalikan hp-nya dengan sebuah nomor baru di kontaknya. "PCY", Chanyeol menamai nomornya di hp Yifan.

-

-

-

"Kau mau keluar?" Tanya Mrs. Wu ketika Yifan sedang memakai sneakersnya di ambang pintu keluar. Yifan mengangguk dan keluar dari rumahnya.

"Aku akan menaruh kunci di tempat biasa kalau nanti kau pulang aku tidak ada di rumah." Pesan Mrs. Wu memastikan Yifan mendengarnya sebelum pemuda itu berjalan terlalu jauh.

Begitu keluar dari gedung apartemen yang ia tinggali bersama sang Ibu, Yifan sudah akan berjalan ke halte bus ketika ponselnya berbunyi beep sebentar menandakan adanya pesan masuk.

On your back, Mr.

Yifan membalikkan matanya dan mendapati sebuah mobil sport berwarna merah terparkir di bawah lampu jalan area gedung apartemennya. Chanyeol yang duduk di balik kemudi melambai ke arah Yifan yang masih berdiri di tempatnya berdiri. Begitu Yifan masuk ke dalam mobil, ia merasa seperti seorang gadis yang sedang dijemput pacarnya untuk menghabiskan malam Minggu. Pikiran itu terlintas di kepalanya begitu saja dan membuat wajahnya memanas. Tapi kejadian yang sebenarnya tidak seperti yang Yifan bayangkan, karena Chanyeol hanyalah orang asing yang tiba-tiba mengajaknya menghabiskan akhir pekan sebagai err –teman? Yifan tidak yakin dengan sebutan yang terakhir karena ia benar-benar sedang tidak membutuhkan satu.

PARADISEWhere stories live. Discover now