Your Eyes

891 121 1
                                    

Wu Yifan membuka matanya dengan tiba-tiba ketika jarum jam menunjukkan pukul 08.12 pagi. Pemuda itu meregangkan tubuhnya sebentar sebelum melihat ke sekeliling kamarnya. Ia menoleh ke sampingnya dan mendapati tempat itu kosong. Dengan tergesa Yifan melongok ke arah kamar mandi di dalam kamarnya dan lagi-lagi mendapatinya kosong. Ia meneliti kembali kamarnya dengan cermat. Yifan menemukan kunci mobil Chanyeol masih tergeletak di meja belajarnya. Dengan perasaan sedikit lebih tenang ia akhirnya keluar dari kamarnya.

Yifan berdehem sebentar untuk memberitahu kehadirannya pada Mrs. Wu dan Chanyeol yang sedang sibuk di depan kompor. Chanyeol menoleh dan tertawa ketika melihat Yifan. Mrs. Wu mengikuti arah pandangan Chanyeol dan ikut tertawa. Yifan yang tidak mengerti dengan apa yang mereka tertawakan hanya mengangkat bahunya dan duduk di meja makan di mana setumpuk pancake sudah tersedia.

"Kalau aku tidak tahu bahwa kau baru bangun tidur, ku kira kau baru saja tersengat listrik." Ujar Chanyeol sambil menutup mulutnya agar tidak tertawa. Ia kemudian meletakkan sepiring scramble egg di meja makan.

Mendengar komentar itu, Yifan menoleh ke arah kirinya di mana terdapat sebuah rak kaca yang bisa digunakan untuk bercermin. Tampak rambut Yifan mencuat tidak beraturan dengan wajah bengkak setelah bangun tidur.

"Dia biasanya akan bangun nanti siang kalau tidak ada kau di sini." Tambah Mrs. Wu yang kini duduk di hadapan Yifan bersiap untuk sarapan.

"Ma..." Yifan terlihat tidak suka ketika Ibunya menceritakan kebiasaannya di hadapan orang lain. Chanyeol tersenyum melihat hal itu.

"Maaf aku tiba-tiba jadi menginap semalam." Kata Chanyeol, entah pada Mrs. Wu atau Yifan. Ia masih memakai setelan piyama berwarna biru milik Yifan yang semalam dipinjamkan padanya.

"Kau tidak perlu sungkan, Chanyeol. Kau bisa menginap di sini kapanpun kau mau." Kata Mrs. Wu.

"Kau yang membuat ini?" Tanya Yifan ketika ia mengambil sesendok scramble egg di hadapannya. Chanyeol mengangguk antusias, tidak sabar menunggu komentar Yifan mengenai masakannya.

"Apa memang seasin ini?" Yifan mengernyitkan dahinya begitu masakan itu memasuki mulutnya.

Dengan wajah cemberut Chanyeol menendang lutut Yifan di bawah meja makan, membuat Mrs. Wu tertawa melihatnya.

.

.

"Ayahmu tidak mencarimu?" Tanya Yifan ketika mereka berdua kembali ke kamarnya setelah sarapan. Chanyeol yang menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur Yifan mendesah pelan.

"Hp ku mati." Jawab Chanyeol singkat. Tidak tertarik untuk membicarakan Ayahnya setelah perutnya penuh oleh sarapan. Yifan hanya mendengus. Itu pasti hanyalah alasan yang Chanyeol buat sendiri.

Chanyeol tiba-tiba bangkit dan menarik salah satu koleksi buku milik Yifan sebelum kembali menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur dengan posisi tengkurap. Piyama yang dipakai Chanyeol sedikit tersingkap dan menampakkan pinggang pucatnya. Yifan yang duduk di sampingnya tanpa sadar melihatnya. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ketika pipinya mulai memanas.

"Ini buku apa? Hmm dalam bahasa Inggris?" Chanyeol bergumam pada dirinya sendiri tanpa menyadari Yifan yang salah tingkah di sampingnya.

Chanyeol memutar tubuhnya ketika merasakan Yifan akan beranjak dari tempat duduknya. Dengan jahil Chanyeol mengapitkan kakinya pada perut Yifan dan menariknya.

"Chanyeol!" Chanyeol tertawa puas ketika Yifan kehilangan keseimbangannya dan ikut terjatuh di atas tubuhnya. Beruntung Yifan bisa menahan tubuhnya dengan meletakkan kedua tangannya di samping kepala Chanyeol yang masih tertawa tanpa menyadari betapa canggungnya posisi mereka berdua saat ini.

PARADISEWhere stories live. Discover now