Love Me Right

958 114 5
                                    

Yifan menghentikan tangannya yang tengah mendribble bola basket dan membalikkan tubuhnya ketika mendengar suara gonggongan anjing dan langkah kaki seseorang mendekat ke arahnya. Chanyeol melepaskan tali pengekang yang ia gunakan untuk menuntun seekor anjing Golden Retiever.

"Halo. Namaku Kukkie." Chanyeol menggendong anjing yang ukurannya tidak bisa dibilang kecil itu dan mengayunkan kaki depannya ke arah Yifan yang hanya bisa mengernyit. Anjing itu menggonggong ketika Yifan tidak juga menanggapi, membuat Chanyeol tertawa melihatnya.

"Kau bahkan tidak bisa berinteraksi dengan anjing." Komentar Chanyeol sambil menurunkan Kukkie yang mengusap-usapkan tubuhnya pada kaki Chanyeol yang hanya mengenakan celana jeans selutut.

Hari Minggu itu Chanyeol mengirim pesan pada Yifan untuk bertemu dengannya di lapangan basket di tempat biasa. Yifan yang awalnya enggan akhirnya hanya bisa menuruti kemauan pemuda itu. Tak lupa ia bersiap membawa bola basket sekaligus berolahraga. Kegiatan yang jarang ia lakukan selama tinggal di Korea.

"Ada apa kau mengajakku bertemu di sini?" Yifan mengenali topi yang dipakai Chanyeol sekarang adalah pemberiannya.

Chanyeol menarik salah satu sudut bibirnya dan mendengus mendengar hal itu.

"Kau tidak mau bertemu denganku?" Dengan langkah santai Chanyeol mendekati Yifan, mengabaikan Kukkie yang masih sibuk mengitari kakinya.

"Apa kau tidak merindukan aku?" Goda Chanyeol sebelum merebut bola basket di tangan Yifan yang sedang lengah. Pemuda itu mengumpat pelan ketika Chanyeol tertawa sambil mendribble bola basket miliknya. Tidak ingin tinggal diam begitu saja, Yifan mengejar Chanyeol dan berusaha merebut kembali bola basketnya. Kukkie yang tidak melihat bola basket dan orang-orang berlarian di sekitarnya ikut antusias dengan menggonggong dan berusaha mengejar bola itu juga.

Pakaian kedua pemuda itu sudah basah oleh keringat dengan nafas tersengal setelah hampir 15 menit berlarian memperebutkan sebuah bola dan berusaha membuat skor dengan memasukkannya ke dalam ring. Mereka tidak menghitung skor siapa yang lebih unggul tetapi melihat Yifan yang lebih sering memasukkan bola basket itu ke dalam ring, keduanya tentu sepakat ialah pemenangnya. Chanyeol menahan kedua tangan di pinggangnya sambil sibuk mengatur nafasnya ketika Yifan tersenyum ke arahnya.

"Apa kau sebahagia itu setelah mengalahkan aku?" Ujar Chanyeol dengan wajah memerah akibat tersengat matahari dan basah oleh keringat.

Kukkie yang sepertinya sudah menyerah terlebih dahulu hanya duduk dengan kaki belakang tertekuk dan lidah terjulur ke luar. Matanya mengikuti arah bola basket yang sesekali berpindah dari tangan Chanyeol ke tangan Yifan.

"Ku kira kita tidak sedang bertanding?" Yifan mengernyit ketika sinar matahari menyilaukan matanya yang memandang Chanyeol.

"Lalu menurutmu apa yang sedari tadi kita lakukan?" Gerutu Chanyeol yang kini alur nafasnya sudah kembali teratur.

Pemuda itu kemudian berjalan santai sebelum kembali mengejar Yifan yang membawa bola dan berusaha merebutnya ketika ia lengah. Namun usahanya itu gagal ketika Yifan lebih sigap darinya dan menghindari kedua lengan Chanyeol yang berusaha menggapai bola di tangannya.

"Aku akan mentraktirmu es krim kalau kau bisa merebut bola ini dariku." Kata Yifan sambil mengangkat bola itu di atas kepalanya menggunakan kedua lengan panjangnya.

"Kau pikir aku gadis yang bisa kau rayu dengan sebuah es krim?" Keluh Chanyeol sambil terus berusaha merebut bola berwarna biru itu. Yifan tertawa mendengarnya.

"Memangnya kau bukan?" Yifan semakin menggoda Chanyeol dengan mengalihkan bola basket dari tangan kirinya menuju tangan kanannya secara bergantian sementara pemuda itu mengitari tubuhnya. Kukkie menggonggong ketika menyaksikan pemandangan di mana tubuh kedua pemuda itu saling berhimpitan untuk memperebutkan sebuah bola.

PARADISEWhere stories live. Discover now