018.

4.9K 814 8
                                    

selubung pekat memerangkap, sedang jari-jari bercabang tarik-ulur terhadap pergelangan tangan. ia mengendap bersama pekat, tenggelam, makin dalam, makin dalam, makin dalamㅡ

mimpi.

napas taeyong berkejaran dengan peluh merintik di dahi. ia rasakan adrenalin menjerang tiap jengkal raga, bahkan sensasinya kian tertinggal. meski begitu, ia beranikan diri untuk bangkit.

aroma tajam tembakau dan pahit seduhan kopi masih tertempel lekat di tubuhnya. bekas gigitan pun perih apabila terbilas air. leher taeyong tak lagi pantas dipasangi gembok, sebab kesuciannya telah direnggut.

"pagi, hyung."

sekalipun jeno berdiri di sampingnya sembari menakar semangkuk havermut, adiknya itu tak tergoda. taeyong telah ditandaiㅡkarena itulah, dadanya seolah terhimpit oleh sekat bernama ketidaknyamanan.

"hyung? ke-kenapa kau menangis?"

taeyong mengusap aliran di pipi. "maaf, jeno. aku hanya ... merasa aneh. apakah ini insting alami seorang omega?"

"hyung." jeno bergumam khawatir. "tidak apa-apa, aku akan segera mengisi formulir operasinya."

"tapi, nanti aku ...."

jeno menggeleng. "tenang saja, hyung tetaplah seorang omega yang normalㅡsamasekali tidak berhubungan dengan organ reproduksi. untuk sementara ini, hyung ambil cuti saja. setelah operasi nanti, semuanya akan kembali normal."

ada sedikit kesalahan teknis. maaf, ya :")

TRES LECHES / JAEYONG.Where stories live. Discover now