030.

4.2K 752 25
                                    

jaehyun bereaksi, cepat dan tanggap. "taeyong-ssi hamil."

entah dedemit apa yang merayapinya, jelas taeyong dan lucas melotot.

"hamil?" liur direguk kasar, lucas mengulangi. "tunggu ... kau tidak menggugurkannya?"

pertanyaan terakhir ditujukan pada taeyong, namun ia mati rasa. bahkan jaehyun kembali menyela, "bayi itu tidak salah apa-apa."

"tapiㅡ" lucas tak kehabisan akal. "ㅡkalian pasti menipuku, kan?"

jaehyun berusaha meyakinkan, "apakah perlu kutunjukkan buktinya?"

"tidak." kepalan tangan lucas bergetar di atas lutut. kentara sekali bahwa dirinya syok. "taeyong-ssi, kau rela mengandung ... bayi dari alpha yang bahkan tak kau kenal?"

jaehyun menyipitkan mata. "lucas, kau tak berhak berkata seperti itu."

"hei." lucas abai terhadap peringatan jaehyun. "taeyong-ssi, kau tidak menjawab dari tadi. ini hanya tipuan, kan?"

lamat-lamat taeyong mengumpulkan suara. getir rasanya hendak mengungkap fakta, tapi memang itulah kenyataannya.

"maaf, sunbaenim. aku ... aku memang sedang hamil."

terperangah, lucas membiarkan masam tawanya menguar di udara. derainya pelan, tapi nyata. dan untuk pertama kalinya taeyong merasa bersalah terhadap pria itu, padahal sang omega juga tak bisa diadili.

"semuanya sudah jelas, kan?" jaehyun menyilangkan lengan.

lucas menelan ludah. "taeyong-ssi belum menjawabㅡ"

"ㅡtidak." sudut matanya berkedut, seolah ada yang menyalahi ketentuan. "jawabanku adalah tidak. cukup sampai di sini saja. maafkan aku, sunbaenim."

━━━━

taeyong bergelung dalam selimut. kabut tebal menyeruak di dada, menolak untuk enyahㅡsedang tremor pada tumitnya kian parah, kali ini disusul bulir-bulir airmata (yang ditahan sekuat tenaga pun akan tetap menganak sungai).

raganya boleh merebah, namun tiap jengkal hatinya berhamburan entah kemana. isi kepala melayang-layang, berkelana menuju masa lalu, dan ia jatuh terlelap pada akhirnya.

jaehyun mengintip dari celah pintu, mengusap wajah. sedikit kasar tangannya menarik ujung-ujung rambut. kerutan di dahinya bertambah dalam.

"apakah taeyong-ssi baik-baik saja?"

winwin terlihat gelisah. nampan di tangannya berisi lilin aromaterapi dan teh kamomil hangat.

"dia sudah tidur," ujar jaehyun, terenyuh atas usaha winwin. saat pria berdarah tiongkok itu beranjak dari posisi, sang alpha menyentuh pelan bahunya.

"kau tidak perlu khawatir. aku akan mengurus semuanya." aura jaehyun menggelap. "tolong jaga taeyong-ssi baik-baik di sini. jangan biarkan alpha mana pun mendobrak pintu saat ia mekar."

regular dream kebetulan persis banget sama posisinya jaehyun di ff ini g sih :") imajinasiku akhirnya terealisasikan huhu

TRES LECHES / JAEYONG.Where stories live. Discover now