MEMAHAMI, MENIKMATI, DAN MENEMUKAN HIDUP

630 24 1
                                    


Pernah nggak sih merasa bahwa setiap tahap kehidupan yang akan kita jalani adalah suatu hal yang lebih menyenangkan dari yang kita jalani sekarang ?

Jika pernah, berarti kita belum memahami dan menikmati setiap proses yang kita jalani. Tidak menikmati proses, ada hal yang membuat kita tidak menyukai atau tidak nyaman dalam menjalani proses tersebut.

Ketika duduk di bangku SMA, kita berpikir bahwa menjadi mahasiswa lebih menyenangkan dibandingkan menjadi siswa SMA. Bisa berpakaian bebas, tidak harus menguasai 15 mata pelajaran, tidak ada UN, tidak ada les, dan lain sebagainya. Kita ingin cepat-cepat berpindah menjadi seorang mahasiswa.

Saat sudah menyandang status sebagai mahasiswa, lagi-lagi tak menikmati dan malah mengeluh dengan tumpukan tugas yang harus diselesaikan, harus mencari berbagai literatur sendiri, berorganisasi, dan lainnya.

Di saat seperti itu kembali berpikir kalau bekerja jauh lebih enak. Mengerjakan ini itu dapat penghasilan. Setelah melepas gelar mahasiswa dan bisa bekerja, ternyata banyak beban pekerjaan yang harus diselesaikan hingga lembur.

Tak menikmati lagi. Menyangka bahwa jika sudah menikah jauh lebih membahagiakan selalu ada kasih yang memberi kebahagiaan. Setelah menikah berbagai problem harus dihadapi dan lagi-lagi tak bisa menikmati hingga begitulah seterusnya.

Apa yang bisa dinikmati jika perjalanan hanya mencari kemudahan, kesenangan, dan tak mau menghadapi kesulitan ? Hanya lelah yang bisa didapatkan. Lelah dalam menunggu perpindahan tahap kehidupan, lelah dalam melangkah, dan sama sekali tiada menemukan makna kehidupan.

Lalu, bagaimana agar bisa menemukan hidup dan makna kehidupan itu sendiri ?

Ketika kita memahami dan menikmati proses, ada banyak hal akan kita temukan. Misalnya saja ketika menjadi seorang mahasiswa tentunya ada banyak tugas kuliah yang harus segera diselesaikan, mencari berbagai litertur sendiri, lebih berani dalam berkomunikasi di depan publik, dan lain sebagainya.

Dari semua itu kita belajar tentang kehidupan. Bagaimana bisa mengatur di setiap waktu 24 jam agar tidak ada yang terbuang sia-sia, bagaimana kita bisa merencanakan dan menetapkan target agar tugas selesai dengan tepat waktu, dan kita juga belajar bagaimana sebuah pesan bisa tersampaikan dengan baik kepada publik sehingga bisa memberikan manfaat. Di saat masyarakat sudah merasakan manfaat dari pesan yang telah kita sampaikan, di saat itulah kita benar-benar merasa ada dan hidup.

Hidup adalah proses itu sendiri. Untuk menemukan hidup, kita harus memahami dan menikmati setiap proses yang kita jalani. Ketika bisa menikmati proses, disanalah kita menemukan tentang makna kehidupan.

Rasanya tak sanggup menjalani proses ? perlu kita ingat bahwa Allah tidak akan membebani hambaNya di luar batas kemampuannya.

Allah sudah mengatakan di dalam surah Al-Baqarah ayat 286 "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya". Dalam hal ini, kalau ada sesuatu yang cukup berat sedang kita hadapi, Allah percaya kepada kita bahwa kita bisa menjalaninya.

Yang perlu kita lakukan adalah percaya dan yakinkan diri atas izin Allah kita bisa menghadapi. Kata Allah "Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat" (QS Al-Baqarah: 45.

Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat ya ^_^

Jangan lupa vote and coment ya 😉

MEMAHAMI, MENIKMATI, DAN MENEMUKAN HIDUPWhere stories live. Discover now