MEREDAM PAHITNYA HIDUP

55 4 2
                                    

Setiap orang memiliki rasa pahit di dalam kehidupannya. Semua itu tergantung bagaimana kita meramu agar pahit itu menjadi rasa yang nikmat.

Seperti kopi. Hitamnya kopi jika diminum begitu saja tanpa campuran lain akan terasa begitu pahit, bukan kenikmatan yang dirasa. Kopi menjadi nikmat bila diberikan sedikit tambahan gula atau susu. Dan tentunya akan berbeda, bukan pahit lagi tetapi kopi nimat dan lezat

Sama halnya dengan hidup, jika pahitnya hidup saja yang kita rasakan maka tiada kita rasakan nikmatnya hidup. Memang, hidup ini adalah sebuah perjuangan. Perjuangan yang dilalui juga perlu dinikmati agar tekanan-tekanan yang menghampiri dapat diatasi.

Pahitnya kopi bisa diredam dengan tambahan gula atau susu.

Maka, pahitnya hidup dapat direndam dengan rasa berlapang dada.

Berlapang dada berarti suatu kondisi menerima semua ketetapan Allah, ridha atas apa yang telah Allah berikan.

Kita mungkin pernah mendengar suatu cerita tentang garam dicampurkan dengan segelas air dibandingkan dengan garam yang dicampurkan dengan telaga.

Garam yang dimasukkan ke dalam segelas air akan terasa asin. Namun, garam yang dimasukkan ke telaga tak sedikitpun rasa asin. Meski takaran garam yang dimasukkannya sama.

Begitu juga dengan pahitnya hidup, jika kita bisa menerimanya dengan berlapang dada maka juga tak akan terasa pahitnya.

Kita perlu berdamai dengan keadaan, memahami kondisi yang sedang dihadapi dalam menemukan makna dan hikmah di balik permasalahan.

MEMAHAMI, MENIKMATI, DAN MENEMUKAN HIDUPWhere stories live. Discover now