KEKALAHAN SEBENARNYA ADALAH KETIKA KITA BERHENTI MENCOBA

26 2 0
                                    


Beragam lomba satukan talenta ekspresikan rasa, singkatnya disebut dengan BLASTER. BLASTER merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya yang diadakan oleh kampus.

Di BLASTER, ada berbagai lomba telah disediakan panitia. Mulai dari debat, poster, daur ulang sampah, bernyanyi, akustik, foto kreatif, dan lain sebagainya.

Semua panitia terlihat semangat dalam mempersiapkan kegiatan ini, sehingga peserta yang berpartisipasi juga lumayan banyak. Saya dan teman-teman turut berpartisipasi dengan mengikuti lomba daur ulang sampah. Dalam hal ini diikuti pertim, dalam 1 tim terdiri dari 3-4 orang.

Kamipun sibuk mencari inspirasi tentang karya apa yang akan kami buat untuk perlombaan ini. Mulai melihat dari youtube dan sampah-sampah yang ada. Awalnya saya mendapatkan ide dengan membuat suatu tempat penyimpanan barang dari kardus bekas dengan dikreasikan penambahan gembok kecil. Namun, teman-teman kurang setuju dengan ide tersebut karena kurang menarik.

Menjelang beberapa hari sebelum perlombaan, akhirnya kami bersepakat untuk membuat lampu tidur yang dihiasi dengan bunga terbuat dari gelas bekas minuman teh dan satunya lagi dengan gelas bekas minuman air mineral. Ya.. kami membuatnya dengan 2 versi.

Tibalah hari perlombaan, semua peserta membawa karyanya masing-masing. Di dalam perlombaan daur ulang sampah ini karyanya sudah dipersiapkan 80% di luar perlombaan dan 20%nya diselesaikan pada saat perlombaan.

Semua peserta memiliki karya yang kratif dan sangat bagus. Ada yang membuat jam dinding dari koran bekas, baju dari plastik, keranjang dari koran bekas, lampion dari gelas bekas, dan masih banyak lainnya.

Sudah 75 menit perlombaan berlangsung dan menit ke 75 itu juga perlombaan berakhir. Lampu tidur yang kami buat dicobakan oleh panitia, Alhamdulillah lampunya bersinar. Namun, 30 menit kemudian saat kami mencobanya lagi lampunya sudah mati dan tidak bisa dihidupkan kembali. Entah apa yang terjadi pada lampu tersebut.

Berhubung waktu perlombaan sudah habis, kamipun tidak bisa memperbaikinya. Namun sebenarnya secara diam-diam kami bisa mencoba untuk memperbaiki lampu tersebut tetapi rasanya tidak etis. Jika perlombaan sudah selesai maka tidak ada lagi yang diperbaiki, apa yang sudah dibuat itulah hasilnya. Dan kami mengutamakan kejujuran dalam perlombaan ini biarlah jika memang hasilnya seperti itu namun kami masih punya harapan pada lampu satunya lagi yaitu versi gelas bekas minuman teh. Alhamdulillah untuk lampu itu masih bisa hidup.

Selanjutnya tugas kami memperbanyak do'a, yang penting Allah meridhai apa yang telah kami kerjakan. Tunggu sajalah saat pengumuman pemenang. Mendapatkan juara atau tidak adalah hal biasa di dalam kompetisi.

Semua peserta kompetisi adalah pemenang. Karena kekalahan sesungguhnya adalah ketika raga dan jiwa berhenti mencoba. 

MEMAHAMI, MENIKMATI, DAN MENEMUKAN HIDUPWhere stories live. Discover now