Ada seorang anak ingin belajar mengendarai sepeda. Yang terfikirkan olehnya hanyalah ia bisa bermain dengan riang bersama teman-teman saat ia berhasil mengendarai sepedanya.
Sebuah keberhasilan mengendarai sepeda menjadikan dorongan semangat dari anak tersebut.
Tak terfikirkan olehnya jika ia terjatuh lalu terluka, takut belajar, cemas, dan hal-hal buruk yang mungkin terjadi saat proses belajar itu berlangsung.
Inilah yang mempengaruhi dari sebuah titik fokus. Jika seorang anak tersebut fokus pada kecemasan atau kekhawatiran terjatuh dan terluka saat belajar mengendarai sepeda mungkin ia menjadi tidak berani untuk mencoba dan belajar mengendarainya. Alhasil ia tidak bisa mengendarai sepeda dan bermain bersama teman-temannya seperti apa yang ia harapkan.
Begitu juga dengan diri kita. Apa yang menjadikan titik fokus pikiran kita dalam mencapai suatu tujuan. Apakah kekhawatiran dari rintangan ataukah hasil dari sebuah pencapaian itu sendiri ?
Titik fokus yang kita bentuk di dalam pikiran akan mempengaruhi sebuah keberanian dalam diri.
Jika kecemasan dan kekhawatiran menjadi titik fokusnya maka merugilah karena sudah kehilangan rasa keberanian untuk mencoba dan memulainya.
Namun, jika hasil dari sebuah pencapaian tujuan yang menjadi titik fokusnya maka beruntunglah karena akan timbul keberanian mencoba dan semangat yang membara untuk memulainya.
Salam
Semoga bermanfaat ^_^
YOU ARE READING
MEMAHAMI, MENIKMATI, DAN MENEMUKAN HIDUP
Non-FictionHidup adalah apa yang kita jalani sekarang. Sulit atau mudah dalam menjalani kehidupan tergantung bagaimana kita memahami hidup, menikmati hidup, dan menemukan hidup itu sendiri. Semoga beberapa tulisan ini bisa membantu dalam memahami suatu kehidup...
