❄1❄

100K 7.3K 176
                                    

Happy reading....

Comment




Share





Follow





Vote




❄❄❄

Kyra Queensha Jovanka

Gadis dingin sedingin es, kulit seputih salju, cantik bak Dewi Yunani, mempunyai otak yang cerdas, dengan iris mata alami berwarna silver, dan rambut yang indah tergurai panjang dengan warna selaras dengan iris matanya.

Mereka yang melihat Kyra akan langsung menyimpulkan bahwa gadis tersebut sangatlah sempurna. Tetapi mereka tidak mengetahui jika dia hanyalah gadis yang kesepian, yang sangat membutuhkan kasih dan sayang orang tuanya karena orang tuanya telah meninggal sejak ia berumur tujuh tahun. Ia tinggal dirumah Paman dan Bibinya, tetapi mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya. Kesepian selalu menemaninya, ketakutan selalu menghantuinya, dan karena itulah sikap dingin dan acuh tak acuhnya terbentuk sehingga dia di juluki 'Ice Princess'.

❄❄❄

"Queen?" Panggil gadis yang duduk dengannya.
Panggilan tersebut langsung membuyarkan lamunan Kyra.

"Jangan panggil dengan nama itu". Ucap dingin Kyra. Ya benar, setelah kepergian orang tuanya nama Queen tidak lagi digunakannya, karena terus mengingatkannya pada kedua orang tuanya. Menurutnya panggilan Queen hanya diperbolehkan untuk orang-orang yang dekat dan sangat istimewa baginya, seperti orang tua dan juga paman dan bibinya.

"Hehe iya maaf Kyra, soalnya dari tadi aku panggil, tapi gak ada sahutan dari kamu" Ucap teman duduknya.

Kyra hanya memutar bola matanya malas dan langsung keluar kelas karena bel pulang sudah berbunyi. Gadis yang duduk dengan Kyra tadi hanya bisa menggelengkan kepala nya saja karena sikap si Ice Princess ini. Satu sekolah pasti tau julukan tersebut diperuntukan untuk siapa. Dingin, datar tak tersentuh itulah Kyra. Teman yang duduk bersamanya pun jarang melihat Kyra tersenyum, tetapi semua orang tahu, walau si Ice Princess ini jarang tersenyum tetapi tetap tidak mengurangi paras cantiknya.

Sebelum Kyra pulang kerumah bibi dan pamannya, ia menyempatkan diri membuka loker pribadinya disekolah. Diloker tersebut sudah banyak berisi surat, Coklat, bunga dan boneka. Kyra sudah jengah dengan semua isi loker tersebut. Setiap hari ada saja yang memberinya seperti itu, padahal ia sudah mengunci lokernya dengan aman, tetapi ntah dari mana siswa-siswa itu mendapatkan kunci cadangan untuk membuka lokernya.

❄❄❄

Jarak dari sekolah kerumah paman dan bibinya dibilang lumayan dekat, jadi Kyra memutuskan untuk berjalan kaki saja. Uang bulanan pemberian Paman dan bibi nya ia tabung untuk mengikuti berbagai les seperti Bela diri dan Les pendidikan. Untuk bekalnya disekolah ia selalu memasak dari rumah dan membawa nya untuk dijadikannya makan siang.

"Hi Kyraaa" sapa seorang siswa sambil mengendarai motor sportnya. "Mau bareng? Kebetulan kita searah" Lanjut siswa itu.

Kyra hanya mengacuhkan nya dan terus melangkah pulang. Siswa tersebut hanya menghembuskan nafas kasar. Ia tau seorang Kyra tidak akan menerima ajakan siapapun apalagi orang yang tidak dikenalnya. Tetapi itulah istimewanya seorang Kyra, semua laki-laki akan tertarik dengan sikap seorang Kyra.

Di jaman sekarang ini, sudah sedikit perempuan yang seperti Kyra, kebanyakan para perempuan akan meng'iya'kan ajakan dari seorang lelaki tampan yang mengendarai motor atau mobil yang mewah. Ntah sudah keberapa orang yang menawari Kyra untuk pulang bersama hari ini, tetapi Kyra hanya menolak mentah-mentah ajakan tersebut.

❄❄❄

Setelah sampai dirumah, Kyra lantas bergegas naik kekamarnya yang berada dilantai dua. Ia tau paman dan bibinya pasti masih sibuk bekerja, ntah itu dikantor ataupun keluar kota. Paman dan bibinya jarang sekali pulang, bisa dibilang sebulan hanya sekali atau dua kali mereka pulang kerumah. Tetapi Kyra sudah terbiasa dengan semua itu, toh mereka bekerja juga untuk Kyra. Paman dan bibinya sudah menganggap Kyra sebagai anaknya sendiri, karena anak tunggal mereka sedang bersekolah jauh diluar negeri itulah yang Kyra tau. Saat mereka kecil ia dan sepupunya itu sangat dekat, bahkan mereka seperti anak kembar yang selalu bersama, dimana ada Arion pasti ada Kyra. Mereka sangat akrab karena terpaut umur hanya satu tahun. Akan Tetapi kebersamaan itu harus kandas, karena Arion harus sekolah diluar negeri. Menurut paman dan bibinya, Arion lebih baik sekolah disana, karena sekolah disini tidak cocok untuk orang seperti Arion. Waktu itu Kyra masih kecil untuk mengerti perkataan paman dan bibinya, jadi Kyra hanya mengangguk tanda mengerti.

❄❄❄


























Jeng-jeng cerita dimulai🎉
Sekali lagi mohon maaf jika ada typo atau kesalahan ejaan🙏

Jangan Lupa tinggalkan jejak dengan menekan ⭐
See you again❤

Queensha JovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang