❄8❄

54.6K 4.7K 112
                                    

Happy reading...

Comment




Vote





Share






Follow

"Jadi ini ruangan apa paman?" Tanya Kyra memecah keheningan.

❄❄❄

"Jika didunia manusia, ruangan ini disebut ruang kepala sekolah, dan tempat ini bisa dibilang seperti sekolah, tetapi dengan pelajaran yang berbeda tentunya" jelas sang paman.

"Jadi Paman? Bibi?...." Belum sempat Kyra menyelesaikan kalimatnya, kalimat itu sudah dipotong pamannya terlebih dulu.

"Ya sayang paman merupakan kepala sekolah disini, dan bibimu yang menjadi wakilnya. Sebenarnya hak ini merupakan tanggung jawab kedua orang tuamu. Namun, kedua orang tuamu tidak menginginkannya, dan malah memberikannya kepada paman dan bibi dengan alasan ingin membawa mu kedunia manusia, yang menurut mereka tempat yang aman sebelum kamu menginjak usia tujuh belas tahun"

"Dan sekolah ini bernama Academy Fredella. Academy satu-satunya yang berada di Pancracio ini. Academy ini khusus untuk melatih kekuatan Elemental semua anak di Pancracio, mulai dari anak kecil hingga dewasa, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan kerajaan sekalipun. Academy ini bertujuan untuk menjadikan murid disini sebagai petarung yang tangguh, mereka bisa menjadi pasukan gold seperti yang dipunyai pamanmu, bisa juga menjadi prajurit perang yang terhormat. Tetapi yang paling penting, academy ini bertujuan untuk bisa mengalahkan Azura dan para pasukan nya" Giliran bibi Rosalie yang menjelaskan.

Kyra hanya manggut-manggut tanda mengerti mendengar penjelasan dari paman dan bibinya.
"Jadi kak Arion sekolah disini? Bukan diluar negeri seperti yang paman dan bibi bilang?" Pertanyaan itu ia ucapkan setelah dari tadi dipendamnya.

"Iya sayang, kak Arion sekolah disini" Ucap lembut Bibi Rosalie.

Senyuman terbit diwajah Kyra, senyuman yang sudah lama tak ia tunjukan.

"Kak Arion sebentar lagi datang dan akan mengantarkanmu kekamar" Lanjut bibi Rosalie sambil mengelus puncak rambut Kyra.

"Kamu akan tinggal disini Queen, urusan mu didunia manusia biar paman yang urus" Ucap paman Gavin.

"Makasih Paman Bibi" Kyra tersenyum hangat.

"Eh jadi Queen boleh menunjukan ukiran yang ada didatangan Queen? Dan juga boleh memakai nama keluarga Queen lagi?" Lanjut Kyra.

"Iya sayang" ucap paman dan bibinya bersamaan.

Kyra tersenyum bahagia mendengarnya, akhirnya dia bisa menunjukan ukiran indah yang ada ditangannya itu. Tak lama setelah itu, terdengar bunyi ketukan pintu, dan muncul lah seseorang yang sangat Kyra rindukan.

"Queen, Kak Arion"  Ucap mereka bersamaan.

Langsung saja Kyra menghamburkan tubuhnya kepelukan sang kakak, dan dibalas erat oleh kak Arion.

"Sudah lama Queen tidak melihat kakak, Queen rindu" lirih Kyra.

"Kakak juga rindu Queen, tapi sekarang kita bisa bersama seperti dulu lagi, seperti janji kakak tahun lalu" Diusapnya puncuk kepala Kyra.

Queensha JovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang