❄2❄

76.1K 6.4K 183
                                    

Happy reading...



Comment







Vote






Share








Follow






❄❄❄

Setelah membersihkan tubuhnya, Kyra membaringkan tubuh di kasur king size miliknya. Ia sangat lelah dengan semua aktivitasnya hari ini. Tetapi belum sempat matanya terpejam ia ingat ada tugas sekolah yang harus dibuatnya karena besok sudah harus ia kumpulkan.

Kyra berpikir sangat tidak adil Guru memberikan tugas yang sangat banyak pada murid dan keesokan harinya harus ia kumpulkan, masih mending jika tugas nya diberi nilai A, tapi tugas tersebut hanya diberi tandatangan saja tanpa memberikan nilai sedikitpun. Kyra menghembuskan nafas kasar, tidak masalah tugas sesulit apapun itu Kyra bisa menyelesaikan dengan otak cerdasnya, tapi Kyra hanya butuh istirahat, hanya itu.

 Kyra menghembuskan nafas kasar, tidak masalah tugas sesulit apapun itu Kyra bisa menyelesaikan dengan otak cerdasnya, tapi Kyra hanya butuh istirahat, hanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika membuka Laptopnya, tangannya terhenti begitu saja saat melihat sarung tangan handsock yang selalu melekat pada tangan lentiknya itu. Bukannya mengerjakan tugas, Kyra hanya memandang kedua tangan nya yang berbalut handsock, lantas ia melepaskannya, karena ia berpikir tidak ada siapa-siapa dikamarnya selain dirinya sendiri. Setelah handsock nya terlepas, terlihatlah ukiran yang sangat rumit dikedua tangannya. Ukiran itu seperti tatto tetapi bukan tatto, seperti henna tetapi bukan henna.

(Itu hanya visualisasi nya saja / bayangannya/ perumpamaan nya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Itu hanya visualisasi nya saja / bayangannya/ perumpamaan nya)

Hembusan nafas lolos dari bibir mungilnya itu. Kenangan masa lalu tanpa diundang hinggap dipikirannya. Kenangan bersama kedua orang tuanya.

Flashback

Kyra kecil sedang bermain disebuah taman bunga bersama kedua orang tuanya. Taman itu sangat indah, banyak bunga-bunga yang tumbuh subur, hembusan angin yang sangat sejuk menerpa wajah imutnya. Seekor kupu-kupu hinggap di sebelah tangan mungil Kyra, Kyra yang menyadarinya lantas ingin menangkap kupu-kupu itu, belum sempat tangannya ia gerakkan, kupu-kupu itu sudah terbang menjauhinya. Kyra hanya bisa mengerucutkan bibir mungilnya. Ia melihat tangannya yang dihinggapi kupu-kupu tadi, ditangan mungilnya terdapat ukiran yang rumit, namun belum banyak, ukiran tersebut sudah ada sejak Kyra dilahirkan. Lantas kyra melangkah menuju kedua orang tuanya yang tengah menatapnya dengan sayang.

"Bunda, ayah? Di tangan Queen ini apa?" Tanya polos Kyra kecil. Kedua orang tuanya hanya tersenyum mendengar pertanyaan sang anak.

"Sini duduk dulu sayang, nanti bunda kamu yang akan menjelaskannya" jawab sang ayah sambil tersenyum. Bundanya hanya bisa menggelengkan kepala saat mendengar jawaban dari sang suami.

Kyra kecilpun duduk dipangkuan sang ayah.
"Queen?" Panggil sang bunda
"Belum saatnya Queen tahu soal ini" lanjutnya.

"Kenapa bunda?" Ucap polos Kyra kecil.

"Karena Queen masih kecil, kalo Queen udah dewasa, Queen bakalan tau artinya" ucap lembut sang Bunda.

"Tapi kenapa bunda, ayah, paman dan bibi selalu pake sarung tangan? Kenapa gak kasih liat orang-orang aja bahwa bunda, ayah, paman dan bibi punya ukiran yang indah?" Tanya beruntun dari sang anak.

Bukannya menjawab pertanyaan sang anak, orang tuanya hanya tersenyum hangat pada anak nya itu.

"Queen dengerin bunda" ucap tegas nan lembut sang bunda.
"Kalo ukiran ditangan Queen sudah banyak kayak punya bunda, ayah, paman dan bibi, Queen harus menutupinya yaa. Jangan sampai orang lain tau. Dan satu lagi sayang, Queen harus menyembunyikan identitas Queen, jangan memakai nama belakang Queen, jangan kasih tau orang lain nama Jovanka ya sayang" lanjut sang Bunda.

"Tapi sampai kapan Queen harus menyembunyikan ukiran dan nama belakang Queen bunda?" Tanya Kyra kecil.

"Sampai tempat dan waktu yang tepat sayang" kini giliran ayahnya yang menjawab.

Flashback Off

Kyra tersenyum pahit mengingat masa lalunya itu. Sampai sekarang, amanah dari sang Bunda masih dijalankannya. Menyembunyikan ukiran indah yang berada ditangannya. Ukiran tersebut setiap tahun akan bertambah banyak dan bertambah rumit, tepatnya pada setiap ulang tahunnya. Dan amanah tentang menyembunyikan identitasnya sebagai keluarga Jovanka masih ia rahasiakan. Disekolahnya pun ia hanya menggunakan nama Kyra Queensha tidak menggunakan nama keluarganya.

❄❄❄

































Mohon dukungannya🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak
Dengan menekan tombol ⭐

See you again❤

Queensha JovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang