❄30❄

36.8K 2.9K 229
                                    

Happy Reading...







Follow








Comment






Vote






Share

❄❄❄

WUSHH....

Salju terasa menyentuh badan dengan lembutnya. Hawa dingin kini terasa setelah mereka sampai di Kerajaan Federline tepatnya di kota Ansell, ibu kota kerajaan tersebut.

"Pakai jubah mantel kalian, aku tidak mau kalian mati kedinginan dikerajaanku"

"Wow kata-kata yang sangat menyentuhku duhai pangeran Aiden" Ujar Ezra dramatis.

Tanpa menunggu lama, mereka mengikuti perintah Aiden. Jubah mereka tampak menyentuh permukaan tanah dengan tudung yang menutupi kepala.

"Akhirnya saya menemukan kalian" Sontak ucapan seorang lelaki mengalihkan fokus semuanya.

"Mr. Devan?" Tanya mereka kompak.

Mr. Devan tersenyum manis. "Saya sempat ke Kerajaan Demetrios tapi menurut orang kerajaan kalian sudah melakukan teleportasi kemari, yasudah saya kejar"

"Ada perlu apa Mr. Devan mencari kami?" Tanya Arion sopan.

"Saya diperintahkan untuk menemani kalian" Jawab Mr. Devan enteng.

"Ta-tapi.."

Belum sempat Arion menyelesaikan ucapannya, teriakan empat orang gadis membuatnya terbungkam. Ya siapa lagi jika bukan Felysia dan kawan-kawan.

"Benarkan? Mereka Arion dan yang lainnya"

"Aku tidak menyangka kita akan bertemu disini, apakah tandanya kita berjodoh"

"Yaampun kalian tampan sekali"

"Kalian mau mampir kerumahku? Ayolah"

Tentu saja teriakan keempat gadis itu membuat Arion dan yang lainnya merasa sangat risih.

Terlihat Kenzie yang mati-matian menjauhkan Felysia dari dirinya. Aiden yang terus menjauh pada Arshinta serta Arion yang mengikutinya dari belakang untuk menjauh dari Vania, dan terakhir Ezra yang terus merapat pada Kyra, Leta dan Adele untuk menghindari Clarinta.

"Ehemm" Deheman Mr. Devan membuat keempat gadis itu tersentak kaget.

"Eh ada Mr. Devan. Hehehe maaf kami tidak melihat anda disana"

"Kalian sedang berlibur disini?" Tanyanya pada keempat gadis itu.

"Iya, kebetulan yang menyenangkan bisa bertemu kalian disini" Ucap Felysia mengakrabkan diri.

"Bagi kami kebetulan yang menakutkan" Sahut Ezra yang terus merapat pada Kyra, Leta dan Adele.

Leta nampak terdiam ketika Ezra memegang tangannya. Terlihat semburat merah menghiasi wajahnya, udaranya memang dingin, namun dirinya terasa semakin panas.

"Kak ishh sana" Adele yang nampak risih dengan kakaknya itu langsung mendorong Ezra menjauh.

"Ezra mari kerumahku, orangtuaku pasti senang dikunjungi calon menantu" Ajak Clarinta sembari menarik-narik tangannya

Tak hanya Clarinta yang menarik-narik tangan Ezra, ketiga temannya juga melakukan hal yang sama pada Kenzie, Arion dan Aiden.

Kyra, Leta, Adele dan Mr. Devan melihat mereka dengan raut wajah yang bercampur menjadi satu, antara kasihan, ingin tertawa dan rasa kesal tentunya.

Queensha JovankaWhere stories live. Discover now