❄️41❄️

29.2K 2.5K 374
                                    

Happy Reading...




Comment




Follow




Share




Vote

❄️❄️❄️

"Eum maaf mengganggu"

Ucapan itu membuat mereka mengalihkan pandangan menatap kearah seseorang yang berdiri tegap diantara meja makan mereka.

Dia tersenyum manis dengan lesung pipi yang menghiasi wajahnya.

"Perkenalkan nama saya Jeon, saya ingin bertemu dengan Kak Kenzie dan juga Kak Kyra. Maaf sebelumnya karena memanggil nama mereka dengan tidak sopan, tapi saya tidak tahu harus memanggilnya bagaimana hehehe" Pemuda dengan nama Jeon itu tertawa kikuk sembari mengusap lehernya yang tidak gatal.

"Ah kau rupanya, ingin bertemu dengan dua makhluk es untuk apa?" Tanya Ezra sembari tertawa renyah, namun ia tak menyadari bahwa tengah diawasi oleh dua makhluk yang ia maksudkan.

"Kami satu kelompok dikelompok 7" Dia berucap dengan sopan dan manis secara bersamaan.

"Duduklah lebih dulu" Ucap hangat Arion.

Jeon menempati kursi yang tersisa satu diantara mereka. "Terimakasih kak"

"Rasanya seperti sudah tua jika ada orang lain selain adikku yang memanggil aku dengan sebutan kakak" Keluh Ezra.

"Sebutan kakak tidak pantas untukmu" Sebelum Aiden melanjutkan perkataannya, Ezra sudah memotong nya lebih dahulu.

"Nah kan, Aiden saja setuju dengan ku"

"Iya karena sebutan kakak terlalu muda untukmu, kau lebih pantas disebut kakek" Lanjut Aiden yang membuat semua orang terpingkal karena ucapannya, Kyra saja sampai tertawa.

"Kurang ajar" Ezra menjitak kepala Aiden.

Arion geleng-geleng kepala melihat kelakuan Ezra. "Nah Jeon, Kyra yang berambut Silver, dan yang berambut merah itu Kenzie"

"Wah senang bertemu dengan kalian, mohon bantuannya Kak" Dia tersenyum lagi, sangat mudah baginya untuk tersenyum manis seperti itu.

"Kenapa kau tidak bertemu dengan satu orang lagi dikelompok tujuh?" Tanya Leta.

"Ah jujur saja, aku tidak suka dengannya" Dia tersenyum kaku.

"Kau sangat jujur, tapi aku sependapat dengan mu" Balas Kyra yang sedari tadi hanya diam. Karena ucapannya itu, mereka melirik kearah Kyra.

"Apa?" Tanyanya datar.

"Ti-tidak, tidak apa-apa" Jawab mereka serempak.

"Ngomong-ngomong tentang kak Felysia, aku sudah bertemu dengannya sebelum kemari, dia terus membuat ku risih" Ucap Jeon.

"Hah benarkah? Apa yang membuatmu risih?" Tanya Leta.

"Dia selalu menempel padaku saat aku menemui nya, dan selalu berbicara seperti ini, Maaf Jeon, kau memang tampan, manis, dan menggemaskan, tapi aku tetap setia dengan Kenzie. Ish.. memangnya aku tertarik padanya, aku hanya menemuinya karena satu kelompok dengan nya" Jeon bersungut-sungut sembari memperagakan gaya bicara Felysia.

Queensha JovankaWhere stories live. Discover now