❄️47❄️

23.3K 2.1K 93
                                    

Happy Reading...


Comment


Follow


Share


Vote

❄️❄️❄️

"Ah rasanya badanku terasa lebih segar" Ucap Kyra sembari mengeringkan rambutnya.

Kyra duduk ditepi tempat tidurnya berhadapan kearah Leta.

"Kyra terimakasih banyak" Leta tersenyum haru.

"Eh untuk apa?"

"Terimakasih telah membuat kak Kenzie berubah seperti dulu lagi"

"Memangnya dia kenapa?"

Bukannya menjawab, Leta malah membalikkan pertanyaan. "Mau mendengar cerita ku?"

Kyra mengangguk. Leta beranjak dari duduknya dan beralih ketempat Kyra berada.

Mereka berdua duduk saling berhadapan di tempat tidur milik Kyra.

"Dari kak Kenzie masih kecil ia selalu dituntut untuk bisa dalam segala hal. Maklum dia penerus Ayahanda"

Kyra sudah mengetahui tentang hal itu dari Kenzie sendiri.

"Kak Kenzie mempunyai seorang sahabat. Bukan dari kalangan bangsawan ataupun keluarga kaya raya. Dia hanya rakyat biasa, yang tak jelas asal usulnya"

"Dari sahabat nya itulah Kak Kenzie belajar banyak hal. Kesederhanaan, rasa kemanusiaan, dan termasuk rasa sakit ditinggalkan"

Kyra diam menyimak.

"Awal pertemuan mereka karena Kak Kenzie sering membolos saat latihan. Dari pertemuan yang tak disengaja itulah mereka menjadi sangat akrab. Dia Obi, sahabat pertama dari Kak Kenzie"

❄️ Flashback On

Kaki kecil itu melangkah dengan terburu-buru, melihat sekelilingnya dengan seksama.

Kenzie kecil tersenyum senang, tak ada yang menyangka jika ia akan membolos lagi setelah seminggu terkena hukuman.

Ia mulai berkonsentrasi untuk melakukan teleportasi, dan__
WUSHH..

Ia sampai ditempat tujuannya. Tempat yang dikelilingi oleh hutan, dengan air terjunnya yang mengalir damai.

"Kemana saja kau?" Tanya seseorang di atas pohon.

Kenzie terkekeh dan mulai memanjat pohon yang sama.

"Seperti biasa" Ucap Kenzie sembari duduk di samping anak kecil seumuran nya.

"Ketahuan membolos?" Tanya anak kecil itu lagi.

Kenzie mengangguk membenarkan.

"Kau tau tidak jika aku selalu duduk di sini menunggu mu datang"

"Maafkan aku Obi" Kenzie menundukkan kepalanya.

"Tak masalah, karena sekarang kau ada di sini" Obi tersenyum lebar.

"Bagaimana jika kita main pedang-pedangan?" Sambung nya.

Kenzie mengangguk antusias. Mereka turun dari pohon dan mengambil senjata andalan mereka yang terbuat dari kayu sederhana. Mereka menyimpan mainan itu di balik batu agar tidak ada orang yang tahu. Tapi siapa juga yang akan datang ketempat itu? Hanya mereka berdua yang tahu.

Queensha JovankaWhere stories live. Discover now