❄6❄

56.5K 5.1K 131
                                    

Happy Reading...











Comment













Vote













Follow
















Share














❄❄❄

"B-bibi??" Ucap Kyra terbata-bata.

"Iya Queen ini Bibi" ucap lembut sang bibi.

"Kenapa Bibi ada disini, dan dimana ini?" Tanya Kyra dengan raut yang ia ubah kembali menjadi datar.

"Nanti akan bibi jelaskan, bagaimana kondisimu sayang?"

"Sudah lebih baik bi" Jawab Kyra.

"Syukurlah" Ucap bibi sambil menghembuskan nafas lega.

"Bibi takut kamu kenapa- napa sayang, kamu sudah satu hari pingsan" lanjut bibinya dengan nada khawatir.

"Satu hari bi?" Tanya Kyra, ia tak menyangka ia akan pingsan sebegitu lamanya.

"Iya sayang, mau bertemu paman? Nanti disana akan kami jelaskan semuanya" Ucap sang bibi.

Kyra mengangguk, sejujurnya ia juga penasaran dengan semua ini, kenapa ia berada ditempat asing seperti ini, kenapa bibi dan pamanya juga berada ditempat asing ini, dan sebenarnya apa yang mereka sembunyikan dari Kyra.

Kyra keluar dari ruangan serba putih itu, dan ternyata ruangan itu semacam Uks, tetapi peralatan nya seperti yang terdapat pada rumah sakit, tetapi mungkin lebih lengkap dan canggih.

Kyra berjalan disamping bibinya. Kyra baru menyadari bahwa bibi nya mempunyai aura yang sangat berwibawa.

Tak berapa lama, mereka sampai didepan ruangan dengan pintu tua yang berukiran sangat rumit. Bibi Rosalie, yang merupakan bibinya Kyra, mendorong pintu tua tersebut, dan tampak lah ruangan yang dibilang cukup mewah disertai dengan hiasan antiknya.

"Sudah berapa kali aku bilang jika mau masuk ketuklah pintu terlebih dahulu Rosalie" Ucap seseorang didalam sana.

"Iya maaf sayang, soalnya aku membawa seseorang yang pasti membuatmu bahagia" Ucap bibi Rosalie.

"Sini sayang masuk" lanjut sang bibi.

Kyra hanya menuruti perkataan bibinya, dan yang ia lihat disana ada seorang pria berumur kepala tiga sedang menatapnya dengan penuh kasih sayang. Lantas pria tersebut menghampiri dan memeluk Kyra.

"Bagaimana kedaanmu sayang? Paman sangat khawatir. Maafkan Paman dan bibi yang jarang berada dirumah untuk menemanimu" ucap lirih sang paman.

"Tidak apa-apa paman Gavin, Queen mengerti" Jawab Kyra, untuk sekarang, dihadapan paman dan bibinya ia memanggil sebutan yang sangat berharga untuknya.

"Silakan duduk sayang" Ajak sang paman.
Kyra mengikuti paman dan bibinya untuk duduk disebuah sofa mewah yang ditengah-tengahnya terdapat sebuah meja berbentuk bulat.

"Kita ada dimana?" Pertanyaan itu yang pertama kali Kyra ucapkan setelah beberapa lama keheningan melanda.

Paman Gavin hanya menghembuskan nafasnya kasar "Sekarang adalah waktu yang tepat untuk kau mengetahui semuanya Queen"

"Mengetahui apa?" Tanya Kyra tak sabaran.
Paman dan Bibinya tersenyum hangat melihat keponakan yang sudah ia anggap seperti anak kandungnya sendiri itu .

"Mengetahui jika kamu adalah seseorang yang sangat istimewa sayang" Ucap sang Bibi.

"Maksudnya?" Tanya Kyra tak mengerti.

"Bukalah sarung tangan handsock mu sayang" Perintah sang Bibi.

"Ta-tapii" Gelisah Kyra.

"Tidak apa-apa sayang, ini tempat dan waktu yang tepat sesuai yang diperintahkan kedua orang tuamu" Bibi Rosalie meyakinkan

"Hem baiklah" Kyra mengikuti perintah dari sang bibi

"Lihat sayang, kau mempunyai Ukiran yang indah dan sangat rumit, bahkan kau mempunyainya dikedua tanganmu" ucap Paman Gavin

"Kau tau sayang? Kita sekarang berada didimensi lain, yang jauh dari dunia manusia, dunia ini bernama Pancracio" Lanjut Bibi Rosalie

"Pancracio?" Kyra menaikkan sebelah alisnya

"Iya sayang, Pancracio merupakan dunia dimensi lain yang dihuni oleh berbagai manusia yang mempunyai kekuatan elemental seperti Air, angin, api, tanah, dan bahkan ada yang mepunyai kekuatan langka seperti para anggota kerajaan. Kekuatan tersebut mempunyai sebuah tanda ukiran seperti tatto yang ada di salah satu tangan. Setiap Ukiran mempunyai cirinya masing-masing tergantung kekuatan elemental yang dimiliki orang tersebut, semakin rumit ukiran tersebut semakin tinggi pula kekuatannya" Paman Gavin menjelaskan panjang lebar dengan senyuman hangat yang terpatri diwajahnya yang kini sudah mulai berusia lanjut itu.

"T-tapi Queen memiliki ukiran yang rumit, bahkan dikedua tangan Queen" Ucap tak percaya Kyra.

"Iya sayang, itulah yang menjadikan kamu istimewa" yakin sang bibi

"Tapi Queen tidak memiliki kekuatan elemental bi, Queen hanya manusia biasa". Ucap Kyra ragu.

❄❄❄











Terus ikuti cerita Kyra😘
Jangan lupa meninggalkan jejak🙏
Dengan menekan ⭐

See you again❤

Queensha JovankaWhere stories live. Discover now