❄️37❄️

33.8K 3K 117
                                    

Happy Reading...



Comment




Follow




Share



Vote

❄️❄️❄️

Tokk...tokk..tokkk..

"Boleh kami masuk?" Tanya seseorang diluar.

"Eh silahkan" Jawab Aiden dan Kyra serempak.

Setelah pintu terbuka, tampaklah dua sosok yang membuat Aiden dan Kyra membulatkan matanya.

"Ayahanda, Ibunda?" Ucap Aiden kaget.

"Hormat kami pada Raja dan Ratu Federline" Kyra dan Aiden menunduk hormat.

"Sayang bagaimana keadaan mu?" Ratu Allisya memeluk putranya itu.

"Aku baik-baik saja Bunda"

"Maaf ayah dan bunda tidak membantu kalian" Raja Rezvan mengacak-acak rambut Aiden.

Kyra tertawa melihat wajah Aiden yang memerah akibat perlakuan kedua orangtuanya.

"Aku sudah besar, jangan perlakukan aku seperti anak kecil lagi"

"Wah apa kau malu karena didepan Kyra?" Sang Ayah menaik-turunkan alisnya menggoda.

Wajah Aiden semakin memerah. "Ada perlu apa sampai ayah dan bunda ke mari?" Ia mengalihkan pembicaraan.

"Untuk melihat kondisi kamu sayang dan juga untuk meminta maaf karena tadi ayah dan bunda tidak membantu kalian karena kerajaan juga di serang" Jawab Ratu Allisya.

"Iya tak masalah, bagaimana dengan kerajaan kita?"

"Lumayan parah, oh berbicara tentang penyerangan bukankah kita harus berkumpul di ruang kerajaan?" Tanya sang Raja.

Ratu Allisya mengangguk sebagai jawaban.

"Apa ada sesuatu yang harus dibicarakan?"

Sang Ayah mengangguk. "Ya tentang penyerangan Sheith"

"Apa aku boleh ikut?" Tanya Aiden serak.

"Istirahatlah, kondisimu belum sepenuhnya pulih" Tolak sang Ayah.

"Tidak, aku tidak apa-apa, aku ingin tahu tentang penyerangan para Sheith"

Ratu Allisya memegang pundak sang suami. "Baiklah-baiklah walaupun dilarang kau pasti akan tetap pergi bukan?"

Aiden tersenyum. "Bagaimana dengan mu Kyra? Apa kau juga akan ikut?"

"Memang aku akan pergi ke sana setelah menjenguk mu" Jawab Kyra.

"Sebentar Ayah akan mengambil kursi bantu untuk mu Nak"

Raja Rezvan segera mengambil kursi bantu untuk sang anak dan membantunya naik pada kursi bantu itu.

"Mari kita sudah terlambat" Ujar Ratu Allisya.

Ratu Allisya dan Raja Rezvan berjalan didepan diikuti oleh Aiden dan Kyra dengan Kursi bantu mereka masing-masing.

"Kau beruntung memiliki kedua orangtua seperti mereka" Bisik Kyra ditengah perjalanan.

Aiden tersenyum hangat. "Kau boleh menganggap kedua orangtuaku orangtuamu juga"

"Terimakasih banyak" Kyra membalas senyuman Aiden.

Tak berapa lama mereka sampai didepan pintu ruangan kerajaan. Para pengawal yang berjaga didepan pintu tersebut menunduk dan membukakan pintu.

Queensha JovankaWhere stories live. Discover now