❄9❄

52.2K 4.5K 223
                                    

Happy reading...

Vote



Comment






Follow





Share





❄❄❄

"Queen tunggu" Teriak Kak Arion

"Jangan panggil Kyra dengan nama Queen didepan umum kakak" Ucap Kyra jengkel sambil menghentikan langkahnya.

"Baiklah-baiklah. Kita mau kemana? Sudah lama Kakak gak jalan bareng sama kamu Dek" Ucap Kak Rion sambil merangkul pundak Kyra.

Walaupun mereka hanya terpaut umur satu tahun, dan terbilang sangat dekat, tetapi keduanya tetap saling menghargai dengan memanggil sebutan kakak beradik seperti seharusnya. Terkecuali jika hanya sedang berdua atau didepan paman Gavin dan bibi Rosalie, Kak Arion akan menyebutkan nama Kyra dengan nama Queen tanpa embel-embel Adek. Dan satu lagi, jika kak Arion sedang serius atau tengah marah, ia akan menyebutkan nama Kyra dengan sebutan masa kecilnya 'Queen'.

Disepanjang koridor, Kyra dan Arion menjadi pusat perhatian semua orang. Arion yang tengah merangkul pundak Kyra, diringi senyuman tampannya. Seorang Arion kini tengah merangkul pundak seorang gadis cantik? Keajaiban menurut mereka. Karena Arion dan para sahabatnya dikenal karena sikapnya yang dingin dan pesonanya yang memukau yang membuat para wanita tergila-gila pada pandangan pertama.

"Kenapa semua orang melihat kearah kita?" Tanya Kyra datar.

"Mungkin karena mereka cemburu melihat Kakak yang tampan ini jalan bareng Mak Lampir" Canda Arion disertai kekehannya.

Oh tuhaann, Arion tertawa. Para kaum hawa yang melihat nya juga langsung meleleh seketika itu juga.

"Dasar" Ucap Kyra disertai cubitan dipinggang kakaknya itu.

"Aduh-aduh sakit dek" tawa Arion. Sebenarnya cubitan yang diberikan Kyra tidak terasa sakit sedikitpun, hanya Arion ingin membuat Kyra tertawa, hanya itu.

'Buuk' Kyra terjatuh karena seseorang mendorongnya secara tiba-tiba. Kyra yang saat itu sedang tak fokus harus merasakan bokongnya menyentuh lantai koridor yang dingin.

"SIAPA KAMU HAH?" Ucap Perempuan berbaju ketat.

"GAK ADA KERJAAN LAIN SELAIN GANGGUIN PACAR ORANG YA?" Sahut sinis temannya.

Arion langsung membantu Kyra untuk berdiri. Ia memasang wajah yang euum sangat dingin nan datar.

Semua murid yang berlalu-lalang dikoridor langsung mengehentikan langkahnya dan menyaksikan kejadian didepan mereka, bahkan ada yang datang dari jauh hanya untuk melihat kejadian itu.

"JAWAB! GAK TAU SIAPA KAMI HAH?" Bentak perempuan bernama Vania.

Kyra lantas melangkah maju kedepan Vania.
"Apa untungnya saya mengenal kalian?" Ucap Kyra sangat tenang dengan ekspresinya yang dingin.

"Dasar!" Tangan Vania bergerak untuk menampar Kyra. Belum sempat tangannya menyentuh pipi mulus Kyra, tangan Vania langsung dicekal kuat oleh Arion.

"Lepasin Arion" berontak Vania karena tangannya yang sudah mulai membiru.

"Kau benar-benar ingin tau siapa dia?" Tanya Arion dengan tatapan membunuhnya.

Vania mengangguk. Dan sejujurnya Vania juga penasaran siapa gadis yang bisa membuat seorang Arion tersenyum bahkan tertawa.

Queensha JovankaWhere stories live. Discover now