9. Obsession

1K 209 39
                                    

.9.

.Nine.

.Obsession.

"jangan bercanda" ujar Sehun mengelak kemudian melangkah pergi. Suho membuntuti dibelakangnya.

"sudah lama aku tak melihat senyum itu diwajahmu" ujar Suho lagi.

"aku hanya tak sengaja bertemu dan merasa sedikit terhibur berkatnya" Sehun memberi alasan.

"sepertinya ini takdir!, jika pertemuan pertama adalah kebetulan, yang kedua adalah rencana Tuhan" ucap Suho dengan bijaknya.

"tidak benar. Tidak ada yang menjamin bahwa ini rencana Tuhan" elak Sehun.

"mungkin kau tak mengira demikian, tapi bagaimana jika kita bertaruh?" tanya Suho pelan.

"apa?" sahut Sehun seadanya.

Suho membukakan pintu untuk Sehun kemudian segera masuk ke kursi kemudi mobilnya. Suho menancap gasnya dan mulai menjalankan gas mobilnya untuk keluar dari parkiran restoran Jepang itu.

"apa yang akan kau pertaruhkan?" tanya Sehun menatap Suho dari kaca spion atap mobilnya.

"jika pertemuan ketiga kalian terjadi tanpa di rencanakan, aku bisa menjamin pertemuan keempat akan menjadi rencanamu. Jika tebakanku tidak benar, aku akan bekerja tanpa dibayar selama setahun" tutur Suho dengan yakin.

"kau bicara seperti itu seakan kau adalah pencipta takdir itu" lirih Sehun dengan senyum meremehkan diwajahnya.

"entah kenapa, aku merasa kau akan memiliki ikatan dengan gadis muda itu" tutur Suho begitu saja.

"baiklah, mari kita lihat apakah ucapanmu akan benar-benar terjadi atau tidak" ujar Sehun dengan senyum kecil diwajahnya.

-Home: My Princess-

Suzy duduk di mobil Myungsoo. Mereka menuju ke rumah sakit lagi. Suzy tahu bahwa Naeun pasti masih berada disana. Lagipula jam baru menunjukkan pukul 19.00 malam yang artinya jam besuk belum akan berakhir.

"siapa pria itu?" tanya Myungsoo ditengah keheningan.

"nae-ahjussie" jawab Suzy.

"siapa namanya?" tanya Myungsoo pelan.

"tidak tahu" jawab Suzy dengan tatapan polosnya menatap Myungsoo.

"aku hanya tahu dia adalah ahjussie" jawab Suzy seadanya.

"kau bahkan tak tahu namanya tapi kau membiarkannya membelai rambutmu seperti itu" ujar Myungsoo sembari focus menatap ke arah depan.

"oppa, ada apa denganmu?" tanya Suzy menatap Myungsoo yang sedikit terbawa emosi.

"tidak, hanya saja aku takut kau akan bahaya jika berdekatan dengan orang asing. Kau masih terlalu polos Suzy-ya, . ." timpal Myungsoo.

"tidak oppa. Dia orang baik" elak Suzy.

"kau bahkan tak tahu namanya, bagaimana kau tahu dia orang baik atau tidak?" timpal Myungsoo dengan nada marah sembari melirik Suzy serius.

Suzy terdiam, melihat reaksi Myungsoo. Suzy kemudian menelan salivanya dan menatap kedepan.

"setidaknya ia tidak menyakitiku, aku tak punya alasan lain untuk ku beritahukan padamu oppa" ucap Suzy begitu saja kemudian menundukkan kepalanya.

Myungsoo langsung membanting stir ke tepi trotoar. Suzy terkejut akan hal itu. Myungsoo menatap Suzy serius, Suzy merasa sedikit resah akan hal itu. Myungsoo tak pernah menatapnya setajam itu.

Home; My Little PrincessWhere stories live. Discover now