38. The Truth

1K 167 11
                                    

.38.

.Thirty Eight.

.The Truth.


Pagi itu Suzy dan Sehun tiba di rumah mereka. Kim Taehee, Rain Bae, nenek Sehun hingga Suho tampak menyambut kepulangan dirinya ke rumah mewah miliknya. Sehun memberi hormat kepada keluarga Suzy dan neneknya.

"perjalananmu pasti melelahkan. Aku sudah menyiapkan makan malam untuk semuanya" ujar Taehee tersenyum hangat.

Kini tidak ada lagi kecanggungan antara Taehee dan Sehun. Hanya ada kehangaatan dan kebahagiaan disana. Suzy tersenyum dan menatap Sehun. Sehun kemudian ikut melangkah masuk.

Suzy mengikuti Sehun hingga Sehun tiba di kamarnya. Sehun merasa bingung saat melihat sudah tidak ada barang-barangnya didalam sana. Sehun lantas berbalik dan terkejut melihat Suzy yang berada tepat dibelakangnya.

"dimana barang-barangku?" tanya Sehun.

Suzy menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia menatap sekelilingnya dan menatap Sehun dengan tatapan tak enak. Suzy memperlihatkan senyum canggung diwajahnya.

"sebenarnya . . aku meminta orang memindahkannya ke kamarku karena kita akan berada di kamar yang sama cepat atau lambat" ujar Suzy sembari mengangguk meyakinkan dirinya.

"eo? Bukankah aku sudah mengatakan bahwa kita pisah kamar bukan masalah bagiku?" ujar Sehun merasa bingung dengan ulah Suzy.

"tentu saja aku mengerti tapi bukankah kita sudah membuat janji? Apa kau bahkan tak diperbolehkan tidur disebelahku?" tanya Suzy menatap Sehun dengan tatapan polosnya.

"eo?" Sehun tampak makin bingung.

"bukankah aku akan terlihat menyedihkan saat keluargaku tahu bahwa aku tidur sendiri dan tidak Bersama dengan calon suamiku disaat kami berada di bawah atap yang sama?" tambah Suzy lagi.

"tapi itu tidak nyaman bagimu" ujar Sehun.

"ahjussie, tidak ada yang tahu mengenai isi hatiku. Hanya ahjussie yang tahu jelas tapi tetap mencintaiku. Jika eomma dan appa tahu tentang rahasia kita, bukankah mereka tidak akan merestui pernikahan kita?" ungkap Suzy menatap Sehun meminta persetujuan.

"eo. . kau benar. Mereka pasti mengira kau dan aku sedang saling dimabuk cinta" Sehun baru paham dengan maksud Suzy barusan.

"nae. Itulah yang ku maksud" ujar Suzy tersenyum canggung.

"baiklah.. tapi apa itu benar-benar tidak apa-apa untukmu?" tanya Sehun memastikan sekali lagi. Ia bahkan ragu pada dirinya sendiri.

"eo" jawab Suzy diiringi senyuman hangatnya.

"kalau begitu baiklah" ujar Sehun mengangguk setuju.

Suzy baru saja keluar dari kamar mandi. Sehun yang sibuk dengan laptopnya menyadari hal itu. Ia memperhatikan Suzy yang tengah mengeringkan rambutnya dengan kasar.

"bukan begitu" ujar Sehun yang berhasil membuat Suzy berhenti dari aktivitasnya dan menatap Sehun dengan kepala miringnya.

"eo?" Suzy tampak binguung.

Sehun meletakkan laptopnya di meja samping ranjang mereka dan mendekati Suzy. Sehun berjalan kea rah Suzy dengan cekatan. Suzy hanya diam dengan kepala yang perlahan ia tegakkan karena sudah tak lagi berusaha mengeringkan rambut basahnya.

"duduklah" ucap Sehun.

Suzy menurut dan duduk di depan meja rias. Sehun merebut handuk Suzy dan mulai mengeringkan rambut Suzy dengan lembut dan cepat seakan ia sudah terbiasa dengan hal itu.

Home; My Little PrincessWhere stories live. Discover now