40. It's start to bloom

1.1K 156 13
                                    

.40.

.Fourty.

.It's start to bloom.


"makanlah" ujar Suzy. Sehun seakan tersadar, ia perlahan membuka mulutnya. Suzy memasukkan sendok it uke mulut Sehun kemudian kembali mengambil sesendok sup lagi selagi menanti Sehun menyelesaikan kunyahannya.

Sehun terus menatap Suzy. Suzy kembali mengarahkan sendok sup nya kea rah Sehun dan membalas tatapan itu. Ia sadar sejak tadi pria it uterus menatapnya. Perlahan Sehun kembali membuka mulutnya, Suzy kembali memasukkan sesendok sup ke mulut Sehun.

"kenapa kau terus menatapku?" tanya Suzy sembari mengaduk sup rumput laut dengan sedikit campuran beras itu. Sehun yang selesai mengunyah lantas menelan sup nya dengan pelan.

"karena ini terasa tidak nyata" ujar Sehun menatap Suzy dengan tatapan penuh arti. Suzy kembali mengangkat sendoknya dan mengarahkannya ke bibir Sehun dan membalas tatapan Sehun untuknya.

Suzy menatap Sehun dalam diam. Perlahan jantungnya berdetak tak normal. Ada apa dengannya, tatapan Sehun entah bagaimana caranya terasa begitu hangat dan nyaman disaat bersamaan.

"Sehun-ssie, makananmu akan dingin" Suzy berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.

"eo" Sehun menatap sup di sendok yang Suzy arahkan ke mulutnya. Sehun memakan sup itu sekali lagi dan tersenyum menatap Suzy. Suzy perlahan membalas senyum itu dengan senyum hangatnya.

"kau harus mengatur pola makanmu mulai sekarang" ujar Suzy.

"sejak dulu Suho selalu mengaturnya tapi tidak pernah benar-benar terlaksana" ungkap Sehun sembari tertawa pelan. Suzy menatap Sehun dengan alis berkerut.

"sejak kapan kau memiliki penyakit ini?" tanya Suzy menatap Sehun dengan tatapan cemas bercampur sedih di matanya.

"entahlah. Ku rasa sejak aku sudah mulai memiliki keriput di mataku?" terka Sehun sembari pura-pura berpikir. Suzy tampak tak senang dengan candaan Sehun.

"aku sedang serius Oh Sehun" ujar Suzy tegas.

"baiklah" kini senyum Sehun pudar perlahan.

"mungkin sejak aku berusia 25 tahun" jawab Sehun jujur. Suzy hanya diam mendengar jawaban Sehun barusan.

"jangan khawatir. Saat itu aku terkena serangan ini karena riwayat ayahku dan juga aku hanya terlalu keras bekerja saat itu. Sekarang tidak lagi, aku tidak harus bekerja terlalu keras, aku hanya perlu menggunakan otakku dan memantau dari rumah. Itu saja" jelas Sehun berusaha meyakinkan Suzy.

"tetap saja. Kau tidak boleh menyepelekan sakitmu. Mulai sekarang, aku akan menjaga pola makan dan hidup sehatmu. Aku tidak ingin kau jatuh sakit lagi seperti ini" ungkap Suzy dengan tegas dengan ekspresi yang menunjukkan sedikit kemarahan disana, Suzy kembali mengaduk supnya untuk menghindari tatapan Sehun.

Sehun bangkit untuk duduk, perlahan tangannya menyentuh tangan Suzy dan matanya mulai menatap Suzy. perlahan tatapan Suzy kembali terangkat untuk menatap Sehun. Sehun menatap Suzy lekat dengan senyum yang perlahan terpampang diwajah tampannya.

"kenapa kau tersenyum? Apa ucapanku hanya lelucon bagimu?" tanya Suzy ketus.

"mendengar celotehanmu dan menyaksikan caramu menatapku barusan . . ." Sehun menggantungkan kalimatnya sembari beralih menatap mata kiri Suzy dengan senyum yang tak lepas dari wajah tampannya.

Home; My Little PrincessWhere stories live. Discover now