24

771 24 0
                                    

Virza terbangun, ia menggeliat sesaat dan merasa tubuhnya pegal dan sakit akibat kelakuan Leo semalam, ia menoleh lalu menatap jam dinding dan waktu menunjukkan pukul 9 pagi dengan tubuh yang tertutup selimut.

Ia mendecak kesal.

"Kesiangan kerja." ucapnya pelan.

Pandangannya kemudian menoleh lagi ke arah Leo yang masih terlelap disampingnya, jujur saja, keadaan keduanya kini sedang tak dalam balutan busana ataupun tanpa sehelai benang pun sedang terbalut ditubuh mereka. Dan hanya selimut yang masih membungkus keduanya layaknya kepompong.

Ia menggeserkan kaki, turun dari tempat tidur dan berjalan sedikit tertatih-tatih menuju kamar mandi setelah mengambil handuknya cepat-cepat selagi Leo masih tertidur pulas.

Sial ... Sakit juga ternyata, Zahra gini juga gak ya kemaren? Positif kali ya, gak mungkin gak ngerasain kek ginian.

Batin nya terbingung-bingung. Lalu menghela nafas, masa bodo.

* * * *

"Leo-kun, bangun! Udah setengah sepuluh! Kita telat kerja!" pekik Virza meneriaki Leo yang saat ini masih berbalut selimut sembari merapikan kaos lengan tiga perempatnya didepan kaca setelah mengenakan lepis dan tak lupa kaus kaki semata kaki, yang diteriaki justru hanya menggeliat sedikit dan kembali tidur, membuat Virza memutar badan lalu menatapnya kesal begitu rambutnya sudah ia kucir kuda.

"Ini anak ... Untung suami, untung sayang pula, coba kalo nggak, anjir, ish." dumelnya, ia berbalik sesaat kekamar mandi dan membawa sedikit air, lalu mencipratkannya ke wajah Leo, dan lelaki itu tersentak bangun.

"BANJIR! BANJIR! Aduh, mak!" pekikan Leo seketika terhenti akibat gadis yang ada dihadapannya menepuk keningnya dengan tamparan kencang.

Dan juga ya, mujur yang dicipratin tu air mandi. Itu murni air bersih. Bukan air kencing ataupun air liur. Malah bukan air comberan yang bau nya gak ketulungan pula. Gak kebayangkan?

"Berisik, udah jam setengah sepuluh, kita telat ngantor. Mau ngasih berkas yang aku kerjain tadi malem, buruan. Ntar malah dipecat." ucap Virza sambil berlalu, Leo yang melihat kelakuan istrinya hanya bisa mendengus sebelum ia beranjak dari tempat tidur dan tak berniat menutup tubuhnya sedikitpun. Bahkan ia sendiri tak sadar karena bawaan hawa mengantuk dan malas nya masih menempel.

Virza yang terkejut karena Leo nyelonong masuk kedalam kamar mandi dengan handuk yang bergelantungan dipundak, bukannya menutupi barang bagian bawahnya pun langsung menutup muka nya yang memerah dan ia memekik.

"BODOH! TUTUP BAGIAN BAWAHMU! DASAR TOLOL!"

Leo tersadar dari kantuknya setelah diteriaki, ketika ia melihat dirinya sendiri karena menundukkan kepala akibat mengerti apa yang dikatakan Virza, ia heboh sendiri dan merutuki diri sendiri kemudian langsung melilitkan handuk yang ditentengnya ke area pinggang dengan wajah memerah.

"Ma ... Maafkan aku!" ucapnya panik.

Virza yang masih menutup wajahnya kemudian berjalan keluar kamar mandi sambil menahan malunya.

Ia merasa sial.

Sial! Semalem sih lain ceritanya! Ini apaan!?

* * * *

"Za? Virza?"

Teguran itu menyadarkan Virza dari tidur nya yang baru terlelap selama 15 menit di atas kasur secara tak sadar.

"Ayo ke kantor."

Dengan wajah yang mendadak merona halus, Virza hanya bergumam sambil mengiyakan ajakan Leo setelah membenarkan kucir rambutnya.

Virza's Destiny [✔]Where stories live. Discover now