48

979 30 0
                                    

Hari demi hari berlalu seperti biasanya, dan Virza sudah melewati masa kelabilannya begitu usia kandungannya menginjak awal bulan ketiga dan sekarang ia sudah berada dipenghujung kehamilannya, alias tinggal tunggu hari lahir si trio ke dunia.

Aidan dan Ardan yang sudah beranjak satu tahun bertepatan dengan Virza yang sudah menginjak usia 19 tahun pun terlihat girang bukan main ketika mereka paham bahwa keduanya akan mendapat saudara baru, tak lupa Arkha dan Aran yang sama bahagianya.

"Gede banget perut elo, njir. Kek mo meledak, gila." usil Zahra begitu duduk disamping Virza, gadis itu menoleh ke arah Zahra dan menjelitnya.

"Terus aja gitu ya mulut lo, gue sobek juga lama-lama pake bom. Mau?" ancamnya sebal.

"Cih, emak kembar lima kampret."

"Btw, kata Klaus-san lo hamil lagi. Udah di cek?" tanya Virza begitu mengingat jika Klaus mengatakan bahwa sepupunya hamil lagi.

"Iya, cuma belum di cek aja sih. Kalo seumpamanya ini kandungan gue kembar juga, apalagi sampe kembar tiga kayak elo, mungkin gue bakal pasrah."

"Bukan mungkin lagi, tapi emang udah bakalan pasrah karena itu anak kita titipan, bukan mainan."

"Ngerti gue, elah."

Leo yang dulu selalu protes perihal kegiatan istrinya selama dua kali kehamilannya pun sekarang hanya bisa menghela nafas setiap kali gadis itu mengerjakan pekerjaan kantornya. Memang, dia tak habis pikir dengan kelakuan sang istri yang sudah menempel ke anak-anaknya.

"Leonardo-kun."

Teguran Klaus membuat Leo yang awalnya masih sibuk menatap Virza lekat-lekat pun langsung menoleh ke arah sang ketua.

"Ada apa, Klaus-san?"

"Matamu ... Bagaimana? Apa kekuatannya benar-benar terwariskan kepada Aidan dan Ardan? Karena terakhir kali mengecek mata mereka kan enam bulan lalu, pas usia mereka masih enam bulan, dan itu kan belum ada tanda-tanda biarpun Virza sudah merasa jika kekuatan matamu akan turun ke mereka berdua."

Leo yang ditanya pun seketika tersentak kaget, ia lupa jika kekhawatirannya dulu jika Aidan dan Ardan akan mewarisi kekuatan matanya.

Yap, mata Leo memang tak bisa kembali seperti semula, begitupun mata Michella yang sudah menjadi kontrak sebagai saksi bagi sang Dewa yang memberikan kekuatan Mata Dewa padanya beberapa tahun silam.

Karena ketika Virza masih hamil tiga bulan waktu itu, gadis itu justru punya ide dan melakukan hal nekat dengan cara ingin mencongkel bola mata Leo dengan cara operasi dadakan, karena gadis itu memang memiliki firasat jika sang Dewa akan muncul tiba-tiba jika sang istri melakukan hal nekat tersebut.

Dan ternyata memang benar!

Sang Dewa seketika datang dan langsung menahan serta memberikan kekangan pada tubuh Virza agar istri mungilnya itu tak melakukan lebih dari itu atau nyawanya sebagai taruhan, begitupun dengan ketiga janinnya.

"Jadi, mata suamiku tak bisa kembali normal? Begitupun dengan adik iparku yang tak bisa mendapatkan indera pengelihatannya kembali secara utuh, semenjak kau mengambil indera pengelihatan adikku waktu itu sebagai sebuah kontrak atas perjanjian kalian? Betapa munafiknya." ujar Virza kesal, masih merasa tak terima.

"Aku tidak munafik, tapi setiap orang yang mendapatkan kekuatan mata ini dan mewarisinya, ditambah ada saksi ketika aku memberikan kekuatan mata ini, maka imbalannya adalah indera pengelihatan sang saksi. Adikmu juga memberikan imbalan dengan matanya dengan sukarela. Dan untuk anak-anak kalian, kurasa aku akan membiarkan mata itu terwariskan secara alamiah kepada generasi penerus kalian jika kau tak ingin hal seperti ini terulang kembali, termasuk kedua putra sulung kalian. Tak lupa pula ketiga janinmu yang sedang kau kandung saat ini. Mereka akan mewarisinya, dan ada yang tidak. Tergantung seberapa kuat gen suamimu nanti, mendominasi pada anak-anakmu, atau tidak."

Virza's Destiny [✔]Where stories live. Discover now