#Part 3

16 0 0
                                    


Saat di sekolah adalah saat biasanya dimana semua permasalahan akan hilang tergugahkan oleh sahabat-sahabatku yang konyol ini. Biasanya pelajaran yang tak disukai adalah Matematika dimana pelajaran yang sangat membosankan menurutku karena aku tak begitu menguasainya. Apalagi dengan gurunya yang menurutku kurang aku sukai. Karena malam tidur terlalu larut biasanya saat mata pelajaran ini aku selalu mengantuk sampai akhirnya aku tertidur.

Saat itu aku tertidur pada saat pak Burhan menerangkan materi soal matematika. Karena ia risih melihat ku tertidur sampai akhirnya aku di lempari penghapus bor dan terperanjat terbangun. Terbangun dengan ekspresi yang sangat mengenaskan dimana raut muka kaya keset di pintu. Pa Burhan memarahiku dan menyuruhku untuk mengerjakan soal yang ada di depan yang sedang di bahas. Dengan kebingungan ditambah malu aku mengerjakannya dengan kesungguhan hati walaupun jawabannya salah.

Pak Burhan hanya menggelengkan kepalanya dan menyuruhku untuk tetap berdiri di depan. Dengan menahan malu aku tetap tegar berdiri di depan. Tapi untungnya ada Erick yang membantuku menyelesaikan soal tersebut. Beni ,Randy dan Adam hanya mentertawakanku yang memasang wajah yang sangat tak terkontrol.

" Lu malah ngetawain gue!!" bisikku kepada Randy.

"Lucu banget lu, tadi sampe keringetan gituh..hahaha" jawabnya mentertawakan .

"Baru kali ini gue liat lu kaya tadi.." tambah Adam menahan tawa.

"Jahat lu pada ngeliat gue gituu..!" bisikku nada tinggi.

"Rasya!! Kamu ini suruh ke depan ga bisa, malah tidur di kelas! Bukannya malu malah tambah ngobrol!!" teriak pak Burhan jengkel padaku.

"Iya pak, maaf.. " jawabku pelan.

***

Jam istirahat pun berbunyi,semua siswa beramai-ramai mengunjungi kantin sekolah untuk berkumpul bersama atau memesan makanan. Tempat bisanya kita kumpul di tangga utama dimana banyak orang yang melewatinya. Dan hal ini adalah kesempatan buat 4 cowo sahabatku ini untuk mencari perempuan. Mereka ini soal perempuan saja tak kelewatan, dasar mereka hanya perempuan yang ada dipikirannya.

Setelah kami berbincang-bincang cukup lama kamipun kembali ke kelas untuk menerima pelajaran selanjutnya. Walau semangat semakin siang semakin menurun drastis, tapi kami berusaha untuk tetap melek dan konsen. Kebetulan aku duduk bersama Randy,di belakang ku ada Beni dan Adam sedangkan Erick ada di sebelahku walaupun bersebrangan meja.

Saat-saat jam pulanglah yang kami tunggu-tunggu,karena biasanya kami pulang bersama-sama. Rumahku dan mereka mungkin berjauhan tapi kita tetap menjaga kebersamaan dan kebersamaan itu terasa juga hingga pulang sekolah. Biasanya aku di jemput pak Rahmat tapi kali ini dia sedang menemani bunda untuk urusan pekerjaan kantornya. Kak Adrian pun sibuk dengan teman-teman club nya. Biasanya jam-jam seperti ini dia mangkal di suatu tempat tongkrongannya.

"Sya, nanti kita ketemu di tempat biasa oke!" teriak Randy dari jauh.

"oke,sipp...thanks guys!" sahutku di depan pagar rumah.

Masuk rumah hanya disambut bi Ineung dengan logat khas Sunda nya menyapaku dengan ramah. Terkadang aku tak mengerti apa yang bi ineung katakan tapi lama-lama aku mulai mengerti apa yang dikatakannya walau tak semua. Cara bicaranya yang unik membuatku kadang terhibur tadinya sedang bersedih menjadi ceria tertawa kembali.Biasanya pulang sekolah sebelum pergi kumpul bareng sahabat-sahabatku di sempatkan untuk makan siang terlebih dahulu. Bermain menjelang sore adalah hal yang sangat menyenangkan,dimana anak-anak muda berkumpul nongkrong di sebuah tempat yang ramai orang yang datang. Dari segi penampilan aku tak terlalu berlebihan hanya seadanya apa saja yang kupakai asalkan itu terlihat sopan.Motor sport yang terparkir rapih bersih mengkilap siap untukku pakai. Tanpa menunggu lama langsung tancap gas yang tak biasanya anak perempuan membawa kendaraan. Mungkin jarang kalian lihat perempuan bawa motor sport yang semewah ini apalagi dengan kecepatan di atas rata-rata. Tapi itu sudah terbiasa untuk ku bawa karena itu sangat menyenangkan,jangan ditiru ya kawan.

Sebuah tempat semacam bascam yang bergemelapan dengan benda-benda unik adalah tempat biasa tongkronganku bersama kawan-kawan. Terjajar rapih motor sport mewah yang beragam warna yang sangat menarik di depan bascamku. Paling datang disambut dengan makanan ringan dan beberapa orang dari kami selain Randy yang selalu datang terlambat. Saling berbincang menunggu hari mulai gelap, dimana kami mulai beraksi dimalam hari. Untuk mengisi waktu menjelang malam biasanya kami memainkan permainan kartu dengan ditemani kopi dan sebagainya.

Walau kami ini terkesan bebas tapi satu yang tak pernah kami lakukan adalah kami tak pernah sedikitpun menyediakan rokok atau minuman beralkohol,karena kami tahu bahwa hal-hal tersebut membahayakan kami sendiri. Asyik memainkan kartu tak terasa suara panggilan untuk beribadah menggema menyerukan alam. Dan hampir saja kami melupakan untuk beribadah tapi untung masih ada yang mengingatkan kita, Adam biasanya mengingatkan kita untuk saatnya sholat.

" Guys,tuh adzan udah menggema. Kita sholat yuk!" sahutnya mengingatkan.

" Yuk, kita udahan dulu mari kita berangkat ke mesjid di seberang sana! Bawa sarung sonoh!" sahutku mengajak.

" Let's Go!!" jawab kompak mereka.

Dengan penuh kekhusyuan kami menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Menunaikan sholat berjamaah adalah hal sangat dianjurkan, dimana kita akan mendapat pahala yang lebih. Setelah selesai sholat biasanya kita menyempatkan untuk membaca kitab suci khusus untuk kami umat Islam adalah kitab suci Al-Qur'an. Sedangkan Erick dan Beni menunggu di luar atau di bascam karena mereka beragama non-Islam.

Meskipun kami berbeda keyakinan tetapi kami saling menghormati dan menghargai keyakinan kita masing-masing. Meskipun begitu kami tetap menjaga tali persaudaraan yang telah kami tanam sejak kami berteman.Setelah menunaikan ibadah kita langsung pergi untuk bermain. Biasanya suasana Ibu Kota Jakarta saat malam sangatlah ramai dengan anak-anak muda apalagi saat malam minggu tiba. Rata-rata mereka membawa pasangan masing-masing ke tempat ini. Sebuah taman yang indah saat siang maupun malam,taman yang sangat romantis ditambah dengan suasana yang mendukung dimana terdapat banyak gemerlap cahaya warna-warni berhiaskan bunga.

SolidaritasWhere stories live. Discover now