#Part 5

11 0 0
                                    


Kamipun langsung tancap gas mencari sumber makanan di ibu kota ini. Walau rasa rinduku itu masih terasa, tak mudah hilang. Tapi rasa itu tergugahkan seiring sahabat-sahabat ku ini mulai menggodaku. Malam-malam seperti ini biasanya kami makan disebuah restauran kecil di tepi jalan yang jauh dari keramaian tadi. Restauran kecil ini memberikan kehangatan yang khas bagi kami dimana di tempat inilah kita saling berbagi kisah lucu ataupun kisah yang menarik. Saling bercanda satu sama lain dan saling menuangkan kasih sayang dengan bersama kita mengisi hari bersama. Saling ejek tak asing di telinga kami tapi kami tak masukan ejekan itu kedalam hati karena kami menganggap hal itu sudah menjadi salah ssatu rutinitas kami.

Setelah mengisi perut yang keroncongan biasanya malam-malam seperti ini kami biasanya pergi ke sebuah kedai coklat yang manis. Dimana terdapat banyak kehangatan disana, banyak anak-anak remaja seperti kami mampir ke kedai ini bersama pasangan masing-masing. Selain tempatnya yang nayaman terlebih terkesan romantis berbau kasih sayang. Dari luar saja terasa hasrat untuk ingin memasukinya. Warna-warni lampu kecil dan diiringi melodi romance menambah suasana menjadi semakin hangat penuh kassih sayang.

Kedatangan kamilah yang membuat suasana sedikit berbeda dimana orang-orang sangat menikmati suasana kehangatannya tapi kami malah membuat suasana itu menjadi sedikit gaduh. Ocehan mulut sahabat-sahabatku ini membuatku merasa senang walau terkadang memang sedikit menyinggung perasaanku. Kadang canda mereka keterlaluan tapi aku telah terbiasa merasakannya.

Sekejam apapun mereka dalam hal bercanda tapi pada akhirnya mereka saling memaafkan. Kami ini anak yang senang bermain, senang dengan kebebasan tapi bukan berarti kami ini anak yang tak bermoral. Walau terkadang kami sering dihukum di sekolah,di rumah bahkan membuat onar di lingkungan sekitar tapi kami tetap berusaha untuk memperbaiki semua kesalahan yang telah kami perbuat.Coklat adalah makanan manis yang membuat pemakannya merasa nyaman dengan rasanya yang manis dan lezat. Tak hanya itu menurutku makan coklat adalah suastu hal yang sangat menyenagkan dimana hati akan merasa damai dan tentram, menyejukkan jiwa. Saat masalah datang menghampiriku biasanya dengan coklat aku merasa sedikit tak terbebani dengan masalah tersebut.

Waktu telah menunjukan hampir larut malam kamipun harus segera pulang ke rumah masing-masing sebelum orang tua kami menghkawatirkan kami. Arah tujuan rumah kami berbeda-beda hingga akhirnya kami harus berpisah di persimpangan jalan. Saling memberikan ucapan selamat tinggal dan selamat malam. Kami pulang biasanya langsung belajar atau tidur. Dua pilihan yang sering kami lakukan setiap malam.Saat malam tiba biasanya sebelum memejamkan mata aku menuliskan semua hal yang terjadi pada hari ini pada secarik kertas bertuliskan "Diary ku". Diasanalah aku mencurahkan semua isi hatiku ditemani dengan bolpoint hitam yang mulai bergerak mewakili hatiku. Berisi tentang kehidupanku yang beragam hal ada didalamnya. Dari suka maupun duka dan kejadian-kejadian yang sangat berkesan ku tuliskan disana.

Setelah selesai mencurahkan isi hati ini akupun tertidur dengan ditemani guling,bantal,kasur dan udara malam yang sunyi. Kamar ini bagiku bagai rumahku yang hanya aku dan diary ku tinggal disana. Dan rumah ini serasa bagai istana bawah tanah yang pengap dengan ketiadaan orang di dalamnya bukan pengap karena banyak orang di dalamnya. Serasa hidup sendiri tanpa ada yang menemaniku. Bunda,kak Adrian,Reynan,ditambah dengan bi Ineung dan pak Rahmat menurutku mereka bagai aksesoris yang ada dalam rumah ini.

SolidaritasWhere stories live. Discover now