#Part 24

5 0 0
                                    


Suasana kelas yang sangat membosankan dan hal ini yang membuatku selalu mengantuk bahkan aku sering tertidur. Materi yang disampaikan para guru justru membuatku semakin mengantuk, itu terdengar seperti di dongengkan. Dan seketika mataku sayu dan pandangan mendadak buram terasa sangat berat. Tapi aku tersentak terbangun saat melihat Erick dan Devina sedang berdiskusi sesuatu. Mereka terlihat sangat dekat dan terlihat Erick memandang Devina begitu lama. Auto reflek aku merasa kesal dan tanpa sadar aku berdiri dan menggebrak meja, hal itu membuat semua orang di kelas terkejut bukan main. Dan tentu saja guru yang sedang menerangkan tekejut dan terlihat sangat marah padaku.

"Rasya! Apa masalahmu? Apa kau tidak menyukai pelajaran saya!" teriak guru Biologi.

"M..m..aaf bu. Tadi saya sangat mengantuk dan akhirnya saya menggebrak meja biar kantuk saya hilang bu. Lagian para siswa pun banyak yang mengantuk bu, jadi saya bantu mereka buat melek." Jawabku gugup dan beralasan.

"Kamu ini ada-ada saja, bikin jantung saya hampir copot. Ya sudah sana kamu cuci muka ke kamar mandi!"

"Iya bu." Pergi sambil melirik ke arah Erick dan Devina.

Hal paling konyol yang pernah aku lakukan untung saja guru Biologi itu tidak menghukumku, kalo sampai dihukum bisa panjang urusannya. Berjalan dengan malasnya keluar dari kelas sambil mengucek mata yang sangat mengantuk. Tapi aneh juga kenapa rasa kesal melihat Erick dan Devina membuatku terbangun begitu saja dan tanpa sadar melakukan hal paling bodoh. Ah dasar aku ini selalu saja berbuat ulah kapan pun dan diamana pun. Pandanganku masih buram karena kantuk menyerangku kembali, dan aku masuk ke kamar mandi tanpa sadar aku malah tertidur disana.

Aku tertidur dengan posisi duduk di atas bak air di kamar mandi. Ntah berapa lama aku tertidur disana, rasanya begitu nyaman dan dingin tanpa ku hiraukan segala macam bau yang masuk ke hidungku. Aku terbangun saat terdengar suara berisik Randy masuk ke telingaku dan itu sangat menganggu. "Berisik banget sih. Kenapa suara si Randy terdengar juga di Wc Perempuan." Gumamku setengah sadar. Lalu aku mencuci muka dan mengumpulkan semua kesadaranku. Sangat segar rasanya saat wajahku terguyur air dan seketika aku langsung sadar 200%. Kemudian aku keluar kamar mandi dengan polosnya sambil membenarkan pakaian ku. Apa kalian tahu apa yang terjadi saat aku keluar kamar mandi?

"AAAAAaaaaaaaaAAAA..!!!!" teriak para siswa laki-laki saat sedang pipis disana.

"AAAAAaaaaaa!!!!" aku balas teriakan mereka dan langsung menutup mataku.

"Lo pada ngapain disitu?!"

"Ehh lo kan perempuan ngapain di WC laki-laki?!"

"WC laki-laki?" aku berpikir dan mengingat kembali saat perjalanan menuju kamar mandi.

"Sya! Wah lu parah banget ngintipin kita ya?!" Cetus salah seorang siswa yang panik membenarkan celananya.

"Kagak-kagak. Gue ga punya niat gitu kok. Sumpah dah."

"Ada apaan nih? Whattt!! Ngapain lo disini Sya?" tanya Randy yang tiba-tiba muncul dari WC.

"Gue..gue..gue..gak.." jawabku gugup karena salah masuk kamar mandi.

"Temen lo tuh ngintipin kita kencing."

"Hhhhhffftt.Whatt!! Beneran sya?" tanya Randy setengah menahan tawa.

"Gak itu gak bener. Gue tadi gak sadar masuk sini. Gue kira gue masuk kamar mandi perempuan." Jawabku membela diri dari kerumunan siswa laki-laki yang memojokkanku.

"Yaaelah kalo lo mau gak usah ngintip, punya gue juga ada lebih besar dari mereka. Wkwkwkwk.." ejek Randy.

"Apaan sih Rand!"

Tanpa pikir panjang aku langsung pergi keluar dari lembah berbahaya itu. Wah ini benar-benar hal terbodoh dan terkonyol yang pernah terjadi dalam seumur hidupku. Rasa kantuk yang luar biasa membuatku lupa bahwa tadi aku memasuki kamar mandi laki-laki bukan kamar mandi perempuan. "Ah kamvret! Bodoh banget sih gue kenapa mesti ke kamar mandi cowok sih. Nih mata emang goblok kalo udah ngantuk, untung aja gue ga liat yang aneh-aneh disana, masa depan gue aman. Gara-gara Erick ga fokus nih, si Randy kamvret juga bukannya belain gue malah ikutan memojokkan gue malah bikin tambah malu. Shiitt!" cerocosku sepanjang jalan menuju kelas.

Dan dengan pipi memerah karena menahan malu aku masuk ke kelas dan ternyata pelajaran Biologi sudah selesai dan saat ini jam istirahat berlangsung. Bahkan saat Beni dan Adam mengahampiriku, aku menenggelamkan kepalaku dan masih merasa malu karena hal tadi sangat memalukan. Terlebih saat itu Randy yang menyebalkan ada disana dia pasti akan memberitahu semua orang termasuk Beni, Adam bahkan Erick. "Aaaaaaaaaaaaaaaa shit!! Pas si Randy balik ke kelas pasti bakal ngasih tau semua orang terutama Erick. Apa yang harus gue lakukan. Kamvret banget sih hari ini." Teriaku dalam hati merasa sangat kesal. Saat itu kebetulan Beni, Adam dan Erick sedang berkumpul di meja ku, mereka penasaran dan khawatir karena melihatku murung dan marah-marah gak jelas.

"Sya lo kenapa?" tanya Erick.

"Yah gak dia jawab juga." Cetus Beni

"Mungkin dia marah lagi sama kita." Sahut Adam memperkirakan.

Dan aku masih belum berani mengeluarkan kata-kata dan masih terdiam. Sudah kuduga saat Randy datang pasti bakal heboh. Dan tenyata benar saja tiba-tiba Randy datang ke kelas dan berteriak-teriak mengumbar kabar berita hal memalukan yang terjadi tadi.

"Pengumuman-pengumuman.. guys ada kabar mengejutkan terjadi di kamar mandi laki-laki tadi. Apa kalian tahu apa yang terjadi... Wkkwkkwkw." Teriaknya sambil tak kuasa menahan tawa.

"Kamvret RANDY!!" gertakku kesal di tempat sambil menahan rasa malu.

"Ada apaan Rand?" tanya Adam.

"Wah kalo lu pada tahu gue yakin ngakak abiss." Jawab Randy sambil menghampiri mereka.

"Emang ada apa sih? Hahaaa penasaran gue." Cetus Beni

"Tadi itu.. hahaaaaa (menahan tawa). Tadi si Rasya....mmm..mm.. " perkataanya terpotong.

"Heheee..Eh Rand!! Bukannya tadi lo mau jajanin gue bakso kan?" ucapku reflek berdiri sambil membungkam mulutnya yang comel dan menariknya keluar.

"Apaan sih Sya! Sakit tahu."

"Lu tuh malah ngumbar-ngumbar masalah tadi sih Rand! Gue kan udah jelasin ke elo, gue tadi gak sengaja. Dan gak seperti apa yang lo pikirkan. Itu tuh kecelakaan murni asli." Bisikku geram.

"Hahaa masa sih?" ejek nya.

"Jangan berisik Rand. Nanti semua orang tahu, gue bakal diejek kaya apa yang lo barusan lakuin."

"Ada apa sih Rand gue kepo?" tanya Beni tiba-tiba datang.

"Pasti ada yang kalian sembunyiin kan?" sahut Erick.

"Gak! Gak ada apa-apa kok geng. Tadi si Randy biasalah teriak-teriak gak jelas." Jawabku gugup.

"Tadi tuh..mmm..mmm..mmm." ucapannya terbungkam olehku.

"Udah yuk kita ke kantin. Udah laper banget gue." Cetusku sambil menutup mulut Randy dan menyeretnya ke kantin.

***

SolidaritasOnde histórias criam vida. Descubra agora