[vol. 1] 1. Sakura Evelyna

21.4K 2.1K 305
                                    

Jika yang kalian tahu bunga sakura sangat lembut saat disentuh, Sakura justru sebaliknya.

***

Senyum gadis itu terbagi ke setiap pelanggan yang ditemuinya. Melayani pesanan mereka dengan cekatan, tanpa pilih-pilih. Tua ataupun muda, laki-laki ataupun perempuan, bahkan anak-anak sekalipun, semuanya ia layani dengan ramah. Karena memang begitu lah pekerjaan paruh waktunya setiap sore di Kedai Roti Mega Harum.

"Sakura, cepat antarkan roti dan teh ini ke meja nomor dua." Bu Mega, wanita paruh baya yang merupakan pemilik kedai roti itu, memerintah pada seorang gadis tersebut.

"Siap, Bu!" Dengan sigap, gadis yang dipanggil Sakura itu menjalankan apa yang Bu Mega minta. Tangannya bergerak gesit mengangkat nampan yang Bu Mega sodorkan, yang di atasnya terdapat pesanan pelanggan. "Selamat menikmati roti dan tehnya," ucap gadis itu disertai dengan ciri khas keramahannya, yakni senyumannya.

Namanya Sakura Evelyna. Gadis berambut panjang dengan poni menghiasi keningnya, yang memiliki hobi tersenyum pada setiap orang. Ada tiga hal yang harus Sakura lakukan setiap hari. Belajar, menjaga dan merawat ibunya, selain itu; Sakura juga harus bekerja paruh waktu di kedai roti milik Bu Mega setiap ia pulang kuliah sampai pukul 08.00 malam demi memenuhi biaya hidup ibunya dan dirinya sendiri sehari-hari.

"Mbak," panggil seorang pelanggan yang baru saja datang menduduki salah satu kursi pada meja yang kosong.

Sakura berlari menghampirinya. Kedai roti sederhana milik Bu Mega memang tidak memiliki banyak pekerja. Jadi mau tak mau Sakura harus sibuk di saat kedai mereka sedang ramai-ramainya seperti sekarang ini.z

"Mau pesan yang mana, Mas?" tanyanya begitu ramah.

Seseorang itu hanya menunjuk apa yang ingin dia pesan di daftar menu.

Sakura segera mencatatnya. "Minumnya?" tanya Sakura lagi.

Sambil mengetuk-ngetukkan jari-jarinya di atas meja, pelanggan itu kembali membolak-balikan buku menu yang hanya 4 lembar di hadapannya. Memilih minuman dengan begitu santai. Seolah tidak peduli dengan Sakura yang berdiri menunggunya.

"Sakura, sini bantu Ibu, sebentar."

Teriakan Bu Mega saat itu membuat Sakura merasa sedikit tergesa-gesa dalam menunggu. "Iya, Bu. Nanti aku ke sana," sahutnya. Setelah itu Sakura beralih lagi pada seseorang yang ditunggunya. "Maaf, Mas, bisa lebih cepat milihnya?"

"Pembeli adalah raja. Kamu tahu pepatah itu?" Tanpa melihat ke arah Sakura pelanggan itu bertanya ketus. Tangan dan sepasang matanya masih belum berpaling dari buku menu.

Sakura menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya panjang. Sakura berusaha untuk menyabarkan dirinya sendiri dengan mengelus dada. Kalau lo nggak mau kehilangan pekerjaan ini, lo harus sabar, Sa. Tahu sendiri Bu Mega, versi perempuan sekaligus versi nyata dari karakter Tuan Krab dalam kartun serial Nickelodeon. Wanita itu pasti lebih rela kehilangan pekerja paruh waktunya ketimbang harus kehilangan satu butir pelanggannya. Kalau tidak mengingat itu mungkin cowok angkuh itu sudah habis kemakan makiannya sekarang.

"Saya tahu, Mas. Saya minta maaf."

Tak lama cowok itu mengangkat kepalanya. Pun dengan Sakura yang segera mengangkat note dan pulpennya, bersiap untuk mencatat. "Mau pesan minum apa, Mas?"

"Nggak perlu dicatat. Saya cuma pesan air mineral."

Sakura ternganga mendengarnya. Sekian menit ia membuang waktunya untuk menunggu, dan ternyata yang cowok itu pesan hanya air mineral?!

Cold EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang