Love Behind the Mic

2.7K 90 2
                                    

Hingga pagi suaminya belum jua pulang. Nafasnya berat menyandang tas ransel berwana coklat muda. Artinya hari ini untuk pertama kalinya Ia pergi  tanpa izin dan diantar suaminya. Semenjak Sahla hamil ia selalu diantar meski sebenarnya ia bisa pergi sendiri. Namun suaminya tak mengizinkan, mencemaskan jika terjadi sesuatu hal sekecil apapun pada Sahla. perhatian-perhatian kecil itu sedikit membuka hati Sahla yang awalnya belum menerima kehadiran si suami. Ah betapa waktu cepat sekali berubah. Kehangatan itu sirna kini entah sampai kapan. Kedua tangannya memeluk perut yang sidikit buncit itu. kehamilan yang telah memasuki 4 bulan. Hatinya kembali dirambati sedih tentang perubahannya secepat ini. 

Apa aku salah memilih? Entah mengapa kata-kata itu terlontar dalam batin Sahla. Kata-kata yang sama persis terucap dari seseorang di sebuah ruang perkantoran. Sang suami, Sultan pun seakan mengingat memori perjalanan dengan wanita yang ia nikahi itu, sambil menimang-nimang sebuah buku bersampul biru muda di tangan kanannya.

Dulu, ia begitu mengingat betapa ia menginginkan untuk menikah setahun setelah kepulangannya dari Paris, dimana ia menjadi seorang manager di salah satu perusahaan di bidang Furniture ternama. Ia ingin calon istrinya atas dasar pilihan dari Mama tercintanya. Akhirnya ia dijodohkan dengan seorang perempuan yang masih kuliah itu, anak dari kakak kelas Mama sewaktu masih kuliah di Jogja. Pada waktu itu pula Pak Shalih, ayah dari istrinya itu Sedang mencari-cari calon untuk putri bungsunya. Sahla Aulia.

Saat awal melihat foto perempuan itu sudah sangat tertarik. Belum dipertemukan ia telah mencari tahu mengenai perempuan dengan netra mata hitam legam berpadu dengan bulu mata yang lentik kontras dengan wajahnya yang putih bersih, senyuman yang menampakkan gigi kelincinya terlihat sangat menggemaskan. Sultan mencoba mendekatinya lewat sahabatnya, perempuan berkacamata. 

"Coffe morning, Assalamualaikum sobat listeners? balik lagi sama Sahla dan... " 

"Baang Ipul. " Sambung laki-laki klimis berjenggot tipis dengan rambut sedikit gondrong.

"wahh bagaimana ni UTS hari ini? hmm semoga lancar jaya ya Sob... Okee saat ini Sahla dan Bang Ipul gak berdua aja nih sob, bosen kan denger cekakannya Bang Ipul yang horor itu." 

"Hmmm apa sih La, ketawa gue tu merdu tau. jangan dengerin Sahla ya Sob. buat yang lagi galau Bang ipul siap nemenin dedek semua sampe satu jam kedepan stayu tune terus ya. Karna beruda-duan tuh gak boleh yaa jadi pagi ini kita  kedatangan tamu special yang kegantengannya gak jauh beda sama Bang Ipul. Iye kan Sob?" 

"Ya, yaa gak beda jauh kalo dilihat dari langit ketujuh." sahut Sahla yang kemudian memunculkan ketawa cekakannya bang Ipul dan membuat senyum simpul dari laki-laki berjas abu-abu yang sedari tadi memperhatikan Sahla.

"Sobat Listener sebelum kita kenalan lebiiih jauh sama Guest star kita, yang mau request langsung aja ya telpon 021 xxxxx atau DM ke IGnya Radka FM yaa." 

"Kita tunggu yaa Sob listener, buat penyemangat hari ini bang Ipul setelin lagu semangat baru dari Bondan Prakosooo. Cek this one out. " sambung bang ipul.

Lagu semangat baru menggema 

"Yeay Balik lagi sama Sahla dan Bang Ipul di Coffe morning, gimana semangatnya sudah membara sob? okedeh dari tadi banyak banget yang penasaran siapa sih tamu special kita. okee kita sapa dulu yuk, Assalamualaikum Kak Sultan? bagaiaman kabar hari ini?" 

"Waalaykumussalam, Alhamdulillah Baik."

Obrolan mengalir hangat. Laki-laki berjas abu-abu, jam tangan silver, yang hari itu menjadi bintang tamu matanya tak pernah lepas dari perempuan berkerudung peach yang sedari tadi mewawancarainya, suaranya yang renyah dan sesekali tersenyum pada Sultan membuat jantung bekerja lebih cepat dari biasanya. 

"Terima kasih Kak sudah datang dan menginspirasi." Ucap Sahla usai siaran.

"Sama2, Saya juga mengucapkan terima kasih telah banyak termotivasi." 

"Termotivasi apa kak?" 

Termotivasi untuk segera meminang kamu

"Untuk menginspirasi banyak orang lagi." Sahla hanya manggut-manggut. 

Bertambahlah rasa kagum Sultan mengetahui lebih detail perempuan berjilbab yang akan dijodohkan dengannya usai siaran. Sultan gali informasi mengenai gadis yang akan dipinangnya itu, baik dari teman-temannya maupun obrolan hangat dengannya. Menurut Sultan, Sahla adalah Perempuan sederhana yang cerdas, aktif, lucu, periang, dan yang paling menggemaskan hatinya adalah Sahla adalah sosok yang berjiwa sosial seperti mamanya. Ia memang mendambakan calon istri yang menutup aurat, tak seperti rekan kerja yang mayoritas tak menutup aurat mereka, Walau kerudung yang Sahla gunakan tak selebar kerudung Mamanya. 

Akhirnya dengan keyakinan yang utuh ia ingin segera meminang perempuan yang kini telah menjadi pendampingnya. Dan pernikahan itupun dilaksanakan dua minggu usai berta'aruf. Teramat cepat mungkin, apalagi bagi Sahla, namun sudah menjadi kehendak dari kedua orang tuanya. Sultan merasa saat awal menikah, Sahla masih teramat canggung dan belum bisa menerima pernikahan ini secara utuh. Walau Sahla tak pernah mengatakannya.

Seorang membuyarkan lamunannya. Mama. Tak biasanya Mama mampir kekantornya. Nyatanya beliau membahas mengenai permasalahan antara dirinya dan Sahla. Mama mengetahui hal ini dari bi Elin saat mampir kemarin. Jadilah hari itu, Sultan mendapat serentetan teguran dan nasehat dari Mama.

"Kamu kan suami. Harusnya kamu bisa menyelesaikan semua ini. bukan memperkeruh suasana. Pokoknya mama nggak suka lihat kamu bertengkar begini. Kamu kan sudah dewasa, masa kamu nggak bisa sedikit saja mengalah. Siapapun yang salah, pokonya mama mau kamu yang memulai. Kamu adalah imam. Jangan egois!Inget istri kamu sedang hamil muda. Kalau kamu menekan dia begini .Itu akan berdampak buruk bagi kehamilannya." Jelas Mama panjang lebar usai mengetahui duduk permasalahan. Namun ada satu yang jelas Sultan tak ceritakan pada sang mama.

"Iya Ma."

"Yasudah, Mama mau balik dulu. Mama ingin kamu segera meminta maaf dan memperbaiki semuanya." Seru Mama, Sultan hanya mengangguk.

Dari perkataan mama ia menyadari satu hal, beberapa hari ini ia memang nampak egois pada istrinya. Sesuai janji dengan mama ia akan memperbaiki permasalahan ini. Teramat bodoh rasanya menyia-nyiakan istri yang begitu ia sayangi.

----------------- 
Maaf yaa udah lama keknya author gak nerusin cerita Sultan dan Sahla hihi soalnya mau rampungi mimpi dibalik layar sih hahaha 

Pernikahan SurgaWhere stories live. Discover now