Janggal

1.5K 81 8
                                    

Setelah berlibur selama 3 hari di kota Malang, dari ke Bromo sampai ke Batu, pasangan sejoli ini semakin mesra dan tampak harmonis. Begitu cepat waktu berlalu, rasanya liburan kali ini terasa sangat amat sebentar. Kenyataan yang harus Sahla hadapi adalah Lusa Ia harus sudah kembali ke aktivitasnya sebagai seorang mahasiswi. Ya, lusa Ia sudah masuk kuliah. 

Rasanya Sahla ingin sekali cepat-cepat lulus. Ah Sahla jadi teringat akan mimpi-mimpinya. Bisakah Ia mencapai satu persatu mimpinya tanpa mengesampingkan perannya sebagai istri? Sahla yakin Ia bisa, suaminya tentu akan mendukungnya. Yang terpenting baginya kini harus segera menyelesaikan kuliahnya dengan nilai terbaik. 

Kembali Ia rapikan baju-baju yang baru disetrikanya ke dalam lemari. Saat Ia menaru baju di kotak paling atas Ia dikagetkan dengan tangan Sultan yang tiba tiba melingkar di perutnya dari belakang, hingga baju-baju itu terjatuh. 

"Kamu masih sibuk aja sayang." bisik Sultan yang hanya memakai handuk dipinggangnya

"Mass... jadi jatuh kan!" Omel Sahla.

Sultan hanya nyengir kuda diomeli begitu lalu melepaskan pelukannya. 

"Kamu habis mandi bukannya ganti baju langsung peluk-peluk aku!" Omelnya lagi memungut baju yang terjatuh. 

"Maaf sayang, Mas gemes sama kamu, seneng kalau liat kamu terkejut. Lagian masa suami sendiri nggak boleh peluk-peluk istrinya." sungut Sultan.

"Bukan nggak boleh Mas, tapi kamu harus liat kondisinya." 

"Iyadeh, kan Mas sudah minta maaf, udah jangan cemberut gitu." ucapnya melihat muka sebal istrinya. 

Iapun membantu Istrinya merapikan baju dan meletakkannya di lemari.  

"Oh ya sayang kamu masih ada satu janji lho sama Mas." Tutur Sultan masih dalam posisi menaruh baju. 

"Janji apa?" Tanya Sahla mengeryitkan alis. 

"kamu mau mengantarkan Mas ke makam kakakmu." Sahla dibuat terdiam lagi oleh Sultan. Teringat akan buku diary Kak Zahra yang ditemukan suaminya. 

Sahla menghela nafas.

"Memang kapan kamu mau kesana, Mas?"

Sultan setengah berfikir

"Emm besok gimana?" 

"Secepat itu?" 

"Kenapa nggak? besok kan hari libur." 

Sahla tampak berfikir sejenak.

"Hmm baiklah."  ucapnya. berhubung besok tidak ada kegiatan apa-apa.

"Makasih ya sayang." 

"Sama-sama Mas." balas Sahla tersenyum tipis. 

"Oh ya kamu mau pakai baju yang mana?" Tanya Sahla memasukkan baju terakhir di lemari. 

"Mas?" ucapnya menoleh ke arah suaminya. 

Sahla tampak heran melihat suaminya memandangi dirinya tanpa berkedip, tanpa kata seketika mendaratkan kecupan di bibir mungil Sahla. Sontak Sahla kaget. Keduanya kembali menyelami muara cinta di peraduan. 

Di sepertiga malam Sahla terbangun, Ia melihat wajah suaminya yang masih terlelap. Wajah laki-laki yang dulu dicintai kakaknya dan kini Ia yang mencintai laki-laki ini. Tangannya menyentuh Dada suaminya. 

"Mas, Kak Zahra ada di dalam dadamu." gumamnya dalam hati. "Orang yang selama ini kamu cari-cari ada bersamamu, Mas. dia tak pernah pergi meninggalkanmu." lirihnya lagi menciptakan embun yang menggantung di tepi matanya. 

Pernikahan SurgaWhere stories live. Discover now