kembalilah pulang...

3K 88 1
                                    

Sepulang dari kampus Sahla segera memburu suaminya  namun yang dicari ternyata tidak ada, Bi Elin juga mengatakan suaminya memang belum pulang. Tak seperti biasanya.

Apakah suaminya semarah itu padanya hingga jam segini belum jua pula? ntahlah harapnya Sultan segera pulang agar Ia dapat menjelaskan tentang kesalahpahaman suaminya dan tak bersikap dingin lagi padanya. Sampai detik ini yang Sahla tidak suka dari sikap suaminya adalah, membuat teka-teki atas kemarahannya dan menuduh tanpa tahu kebenarannya. Huft Serumit inikah menjadi seorang istri?Harus selalu mengerti tapi tidak untuk dimengerti? Rintihnya. Jenuh. Mungkin kata yang tepat untuknya kali ini.

 Kini kampus dan rumah sama-sama tempat yang membuatnya lelah. Rasanya tak ada tempat yang dapat menyejukkan disaat ia berpusing ria menghadapi tugas-tugas yang menumpuk di kampus dan masalah di rumah dengan suaminya.  Melampiaskan rasa jenuhnya ke rumah bintang, bermain dan belajar bersama anak-anak rasanya sudah sedikit menghilangkan penat. Alasan yang membuat Sahla akhir-akhir ini selalu pulang malam tepatnya setelah isya dan meminta suaminya untuk tak usah menjemputnya karna ia akan pulang diantar Firsa. 

Malam kembali sepi. Tak seperti malam kemarin kini hanya terdengar suara hembuhan nafasnya. Malam yang muram. Walau demikian Sahla merasa sedikit terhibur saat melihat mention-mention di twitternya usai ngetweet. Sahla dan teman-temannya memang demam ngeteweet. Sesekali ia tersenyum dan tertawa melihat Mention konyol dari beberapa temannya. Apalagi yang berbunyi begini..

- Ali @Alibaba

Sinihh w kelonin @SahlaAulia malam minggu nan sepi..dan nggak bisa bubu :(

- Nina prestia @NinaOhNina

ehhh sembarangan lu, udah punya laki u know, asal aje. Mending lu ngelonin monyet @Alibaba Sinihh w kelonin@SahlaAulia

- Ali @Alibaba

Wahhh ngajak perang lu ya nin, siap2 aje bsok dikelas @NinaOhnina ehhh sembarangan lu, udah punya laki u know, asal aje. Mending lu ngelonin monyet @Alibaba@SahlaAulia

- Saeful keren @saepulkere

eh ninong Vs Baba kaga useh bertengker, La mending ngedengerin music keroncong yuk, dr pd ngeladenin nih dua org miring wkwk @AliBaba @NinaohNina @SahlaAulia

- Fitri nu gelius tea @Fitrigeulis

Ya Allah... banyak sampah ternyata dr mention anak2 dekil *gelengpala* @Saepulkere @AliBaba @NinaohNina @SahlaAulia

- Ali @Alibaba

Et dah lu pada kaga useh ikut campur dah, Fit mending lu ganti nama dh berasa muntah w bcanya@Saepulkere @NinaohNina @TAdzkiamutz @Fitrigeulis

- Sahla Aulia@SahlaAulia

Setujuu sama nina..comlangin Ali sama monkeynya Ninaa. Hehe@Saepulkere @NinaohNina @AliBaba@Fitrigeulis

Dan mention-mention lain yang bikin Sahla ngakak bacanya, salah seorang ngirim twitpic padanya. Dari @AnandaFirsa, oh Firsa tak biasanya Firsa malam-malam begini buka twitter. Sahlapun menZoom foto yang dikirim Firsa. Seketika matanya setengah melotot. Foto suatu tempat nan ramai dipenuhi orang pengunjuk rasa dan tampak diantaranya Sahla dengan muka semraut dan alis mengkerut mengabadikan momen itu dengan camdig di gemnggamannya yang ia angkat tinggi-tinggi demi mendapat hasil gambar yang bagus.

Seketika ia terdiam memandangi foto itu, sungguh ia amat kangen bisa seru-seruan seperti dalam gambar ini. apalagi mengingat dulu saat mereka sama-sama terjun layaknya wartawan foto yang mengabadikan momen penting, walau tak ada tugas sekalipun. Apalagi ia salah satu anggota BEM yang punya banyak kegiatan. Namun saat ini amat jarang ia lakoni. Mungkin hanya saat-saat tugas dari dosen.

Jam menunjukkan pukul 10 malam, suaminya belum jua pulang. Ia buka no telpon suaminya, ia ingin meneponnya tapi Ia tak memiliki cukup keberanian. Sahla hanya memandangi foto suaminya di layar handphone. Ia tersenyum tipis. Sungguh waktu yang teramat singkat mengenal sosok ini. hingga iapun belum begitu amat mengenalnya lebih dalam.

Kembali teringat saat pertemuan pertama kali dengan calon suaminya dulu tepat di pertangahan bulan Desember. Saat itu Sahla pulang atas suruhan kedua orang tuanya, tepatnya saat usai ujian tengah semesternya berakhir. Sungguh Sahla tak menyangka saat ia memasuki rumah mungilnya, ruang tamunya telah di penuhi para tamu. Dan wajahnya teramat kaget saat ayahnya memperkenalkan laki-laki berwajah bersih dengan sorot mata yang tajam, rambutnya  berponi depan yang tertata rapi. Alis Sahla lama mengkerut, yang dilihat hanya tersenyum membuat bibirnya semakin tipis. Oh ternyata dia?Kok bisa dia? Wajah dan nama yang tak asing bagi Sahla. Sultan Haidar Fatih.

Seorang yang sebulan lalu menjadi bintang tamu saat ia on air di radio kampusnya membawakan acara coffe morning yang temanya saat itu "pengusaha muda". Dimana Sultan hadir atas rekomendasi Firsa, yang disetujui oleh Ali as Produser Radio Kampus. Tak ada yang istimewa dalam perkenalan setelah on air siang itu, sungguh biasa saja. Namun pertemuan keduanya di rumahnya, membuatnya sadar, ternyata Firsa sengaja mempertemukan dengan Sultan di studio Radka FM tanpa sepengtahuannya bahwa Sultan adalah orang yang akan menjadi calon suaminya.

"Kamuu tuh yaa jahat! Ternyata kamu sekongkol dengan yang namanya Sultan ituuu." Gerutu Sahla saat menelpon Firsa usai keluarga Sultan pulang.

"Hehehe, maaf La, itu permintaan Mas Sultan, dia pingin ketemu sama kamu. tapi dia gak mau kamu tau kalo dia adalah calonnnya."

"Hmmm. Kok kamu bisa kenal dia."

"Iya dia kan tetanggaku dulu sebelum aku pindah ke rumah yang sekarang La. Gimana kamu udah sukaa?"

"Belom tuh." Jawabnya asal

"owhh, Belum bisa move on dari....."

"Sssst udah gak usah ngomongin tentang itu deh Sa. Sekarang aku coba istikharah dulu untuk jawabannya."

"Maaf La. Semoga kamu dapet jawaban yang terbaik yaa La."

"Aamiin."

Demi sang Ayah, Sahla menerima lamarannya dua hari setelah pertemuan di rumahnya yang mengagetkan itu, tentu setelah ia istiharah meski tak menemukan jawaban. Bukan hanya karena permintaan serius sang ayah ada alasan lain yang membuatnya menerima lamaran Sultan. Ia ingin mengubur masa lalunya. Masa lalu yang menyakitkan. Pernikahannya berlangsung saat liburan, tepatnya seminggu setelah ia ujian akhir semester. 

Awal beradaptasi sangatlah sulit, banyak kecanggungan yang ia hadapi,  apalagi Sahla belum memiliki perasaan apapun pada laki-laki berwajah bersih nan teduh itu. Hari demi hari ia belajar merajut cinta untuk suaminya hingga sebulan setelah pernikahannya Ia diberikan amanah indah di dalam rahimnya. Begitu cepatnya namun begitu cepat juga rasa ini mulai memudar karna sikap suaminya yang kini berubah. Entah Shofia tak tau sampai kapan. 

Sahla masih melirik wajah suami yang terbingkai di galeri foto. Mas kembalilah pulang...

Pernikahan SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang