Terungkap

1.7K 72 2
                                    

Di sebuah ruangan bernuansa putih Sahla duduk termanggu menatap seorang yang terbaring di atas ranjang dengan wajah amat pucat, disisi ranjang terdapat layar monitor elektrokardiogram (EkG) yang tampak menggambarkan keadaan jantung pasien. 

Raut Sahla tampak masih cemas, pasalnya laki-laki yang terbaring belum juga sadarkan diri. Ia menyentuh lembut wajah suaminya yang bersih. Perasaan bersalah menggelayuti hatinya. Ini salahnya, suaminya jatuh sakit karna bertengkar dengannya. 

"Maafkan Sahla, Mas." Lirihnya dengan embun yang kembali luruh. 

Ia rebahkan kepalanya disisi pundak Sultan. Matanya terpejam, teringat bagaimana Ia melarikan suaminya ke rumah sakit ini saat Sultan tiba-tiba pingsan, Ia benar-benar sangat panik dan kalut. Ia menghubungi security apartemen lalu menghubungi 911 untuk membantunya ke rumah sakit. 

"Ada apa Bu?" tanya sang security melihat Sahla berusaha membopong tubuh Sultan. 

"Tolong pak suami saya pingsan." ucapnya dengan tangis yang masih merembes

Sang security memberikan pertolongan pertama pada Sultan dengan memompa dadanya, kemudian bersama beberapa petugas segera membawa Sultan dengan mobil ambulan saat tiba di apartemen.

Selama perjalanan Sahla mengembang kempiskan ambubag, alat bantu pernapasan yang diberikan petugas. Dalam hati Ia melafalkan dzikir.

Sesampai di rumah sakit, suaminya dibawa dengan brankar menuju ruang UGD, disisinya Sahla masih Setia memompa ambubag hingga ditangani oleh dokter.

Sahla menunggu dengan penuh kekhawatiran hingga beberapa jam kemudian sang dokter keluar kamar rawat dan memberitahu hal yang amat sangat mengejutkan. 

"Alhamdulillah Ibu membawanya tepat waktu, jika tidak mungkin keadaan akan semakin buruk." ujar dokter yang di nametag di jas putihnya tertulis Dr. Hermawan. 

Sahla tampak terkejut mendengarnya. Apa separah itu yang dialami suaminya?

"Ada apa dengan suami saya dok?" tanyanya penuh khawatir. Sang dokter hanya menghela nafas. 

"Sepertinya jantungnya mulai melemah, tapi kita akan lihat hasil tesnya, kemungkinan besok pagi akan keluar." Sontak Sahla kaget mendengarnya.

"Apa? Su...ami saya sakit jantung?" Dokter mengangguk.

"Sultan memang salah satu Pasien Jantung beberapa tahun lalu, Ia mendapatkan donor Jantung hingga akhirnya sembuh, meski selama pemulihan pasca operasi ada komplikasi dimana jantung barunya tidak bekerja dengan baik tapi setelah melakukan proses pengobatan dan perawatan beberapa bulan akhirnya jantung barunya dapat beradaptasi dan bekerja normal, tentunya atas izin Allah SWT." Jelas Sang dokter membuat Sahla tak bergeming.

Ia masih tak percaya dengan apa yang dikatakan Dr. Hermawan. Sungguh hal tak terduga yang baru ia ketahui bahwa suaminya mengalami penyakit semengerikan itu, mengapa Ia baru mengetahuinya. Sesalnya. 

"Lantas mengapa dapat terjadi serangan lagi dok?" 

"Ini kemungkinan memang bisa terjadi, pasien penerima transplantasi jantung meski sudah mendapatkan jantung baru tidak menutup kemungkinan kambuh lagi sekitar 50 persen dalam 10 tahun. Maka pasien memang harus menghindari hal-hal yang dapat memicu kambuh." Terangnya lagi.

"Kamu tidak perlu khawatir, dia sudah ditangani dengan baik. Perkuat dengan Doa." ucap Dr. Hermawan yang melihat Sahla tampak shock mendengar penjelasannya.

Dr. Hermawan memang tahu mengenai penyakit yang pernah dialami Sultan, karna Ia salah satu dokter yang menangani Sultan dulu.  

"Terima kasih dok." ucap Sahla seraya mempersilahkan sang dokter untuk pergi.  

Pernikahan SurgaWhere stories live. Discover now