Berdamai

1.5K 74 9
                                    

"Tante," Panggil Sahla lagi saat langkah Tante Rindy terhenti didepan mobilnya. 

"Sudah tante katakan, nggak perlu ikut campur!" Gertak tante dengan tatapan kesal. 

"maaf Tante aku tidak bermaksud ikut campur, Aku hanya ingin..."

"Ingin apa?" bentak tante.

"Ingin menjaga hubungan baik kita Tan, maafkan Sahla jika masih banyak salah, izinkan Sahla membantu tante." Tutur Sahla.

"Nggak usah sok baik kamu, Tante gak perlu bantuan kamu!" kecamnya membuka pintu mobil. 

"Tante, Sahla mohon beri Sahla kesempatan." ucap Sahla mengulurkan tangannya masih berusaha untuk meluluhkan hati tante namun sia-sia pintu mobil dibanting dengan kasar. 

Mobilpun bergerak maju dengan cepat menyerempet tubuh Sahla hingga Ia terjerembab, seseorang perempuan dengan rambut yang dikuncir kuda berlari kearahnya segera membantunya bangun. 

"Kamu tidak apa-apa?" tanya perempuan itu saat mobil tante Rindy telah berlalu. 

Sahla tak menjawab pertanyaan perempuan itu Ia berusaha membangunkan dirinya, namun sia-sia yang Ia rasakan kesakitan dari balik kakinya. Perempuan itu pun berusaha membantunya berdiri lalu memapahnya ntah menuju kemana Sahla tak tahu yang pasti Ia mengikuti langkah perempuan itu dengan tertatih. 

Sesampai di sebuah klinik Sahla dibaringkan dan diperiksa oleh dokter. Ia mengeluhkan sakit di kakinya. sepertinya kakinya terkilir. Sang dokter dengan cekatan membersihkan luka yang tergores di kaki Sahla lalu di perban. 

"Apa kamu sudah baikan?" tanya perempuan yang menolongnya tadi kala Sahla keluar dari ruang dokter. 

"Al..." belum sempat Ia teruskan matanya terpana dengan wajah perempuan yang menolongnya itu. 

Sosok yang pernah dilihatnya berjalan bersama Ammar usai Ia interview. 

"kenapa?" tanyanya melihat Sahla memandangnya kaget seperti itu. 

"Eh tidak, tidak apa-apa, terima kasih ya sudah menolong saya." 

"Sama-sama." Ucapnya. 

"Kamu kenal dengan pemilik mobil tadi?" tanya perempuan itu, Sahla menjawab dengan anggukan. 

"Mengapa dia sejahat itu? dengan sengaja mencelakai kamu." Geramnya. 

"Dia tante saya, hubungan kami memang kurang baik." Perempuan itu hanya manggut-manggut. 

"Oh iya mba saya Sahla, kalau mba siapa namanya?" 

"Saya Tasya. kamu... wartawan juga ya?" tanya perempuan bernama Tasya itu saat melihat name tag yang terkalung di leher Sahla. 

Sahla mengangguk. 

"Kalau Mba wartawan dari berita terkini ya?" Tanya Sahla

"Lho kamu tau dari mana?" Tasya tampak mengeryitkan alis. 

"Euu... itu saya liat di nametag mba." untungnya Ia melihat tasya memakai Id card. 

 Ia menepuk jidatnya. 

Keduanya pun berbincang tentang pengalaman menjadi wartawan. Lebih mendengar cerita dari Tasya yang sudah lama bekerja sebagai wartawan. Keduanya tampak cair. Ternyata Tasya sudah lumayan lama bekerja di Berita Terkini. Rasanya ilmu dan pengalaman Sahla masih sangat sedikit dan masih kalah jauh dengan Tasya. Ia harus banyak belajar dari Tasya. Sahlapun mencoba mengulik tentang hubungan Tasya dengan Ammar. 

"Oh ya mba kenal dengan Ammar?" 

"Oh ya dia rekan kerja, kamu mengenalnya juga?" Sahla mengangguk kikuk. 

Pernikahan SurgaWhere stories live. Discover now