Bom Waktu

1.6K 79 8
                                    

Sahla baru saja keluar kelas bersama Firsa usai mengikuti perkuliahan hari ini. Meski belum dimulainya pembelajaran tapi tetap saja sudah diberikan tugas-tugas. Untungnya hari ini hanya 2 mata kuliah saja. 

Kedua perempuan ini melangkah menuju kantin kampus. Keduanya tampak membahas mengenai tugas yang baru saja diberikan. Sebetulnya tugas ini sudah Sahla tunggu-tunggu sejak melihat jadwal semester 6 beberapa minggu yang lalu. Yaitu matakuliah JobTraining  Jurnalistik.

Salah satu tugasnya Ialah Para Mahasiswa diminta untuk mencari tempat mereka magang selama 1 bulan nanti. minimal ada 2 tempat yang mereka ajukan.

Sahla mencari beberapa kantor media massa rujukan baik yang media online maupun media cetak. Dari stasiun radio, stasiun TV, surat kabar dsb.

Beberapa tempat yang menurutnya tepat Ia jadikan pilihan untuk menjadi tempatnya magang.

"ternyata pilihanmu gak jauh beda ya sama aku La?" Tutur Firsa melihat list yang dibuat Sahla. 

"Iya dong kita kan sehati. Eh iya semoga bisa satu tempat yaa kita."

"Aamiin."

"Kamu gak pilih tempat ini La?" Firsa menunjuk salah satu media online. 

"nggak ah Sa, kebanyakan berita disana tuh memutar balikan fakta gitu. Aku kurang tertarik." Balas Sahla. 

"Justru sebenernya itu akan menjadi tantangan buat kita agar media online tersebut bisa memberikan berita-berita yang bagus, yang sesuai realita, La." 

"Ya sih, tapi kebijakannya tentu nggak bisa kita ubah Sa, misal kita sudah memberikan berita yang benar tapi ketika ditayangkan malah nggak sesuai dengan apa yang kita berikan, bagaimana?" Firsa tampak manggut-manggut saja. 

Keduanya melanjutkan obrolan sambil mencicipi mie ramen special yang ada di warong dekat kampus. Tiba-tiba Sahla mendapatkan pesan dari suaminya. 

Sayang,  kita pulang agak cepat bisa? Mama mengundang kita acara tasyakuran Papa yang baru pulih. bagaimana? Mas meluncur sekarang. 

Sahla setengah kaget, pasalnya undangannya sangat mendadak Ia tak menyiapkan apa-apa. 

"Ada apa La?" 

"Nggak ada apa-apa Sa. Ini suami aku ajak pulang cepat, ada acara di rumah mama." Firsa hanya ber O ria. 

Sahlapun segera membalas pesan dari suaminya. 

Bisa Mas, kebetulan aku sudah selesai kuliahnya. Jawab Sahla. 

Tak berapa lama suaminya telah sampai di parkiran kampus untuk menjemput Sahla. Iapun berpamitan dengan Firsa. 

"Dadakan sekali Mas acaranya?" Tanya Sahla telah duduk di mobil. 

"Iya mama baru ngabarin tadi, katanya acara syukuran kecil-kecilan aja, karna papa sudah semakin baik kondisinya. Kemungkinan minggu depan papa sudah bisa ngantor lagi." Jelas Sultan.

"Alhamdulillah. kita bawa apa nih mas ke rumah Mama? kita pulang dulu kan?" tanya Sahla saat mobil yang mereka tumpangi sudah melaju. 

"Duh sayang satu-satu dong pertanyaannya!" Seru Sultan menjiwil hidung calastial Sahla. 

"Ya, kita bakal pulang ke apertemen dulu, mas juga mau ganti baju nih, masa pakai baju kantor. Sekalian ajak bi Elin." 

"Alhmadulillah. Oh iya mengenai Bi Elin, Bi Elin sempet izin sama Sahla untuk resign mas." Seketika Sultan melirik Sahla. 

"Lho kenapa baru kasih tau?" 

"Gimana Sahla mau kasih tau mas lagi cuek dan dingin saat itu." Gerutu Sahla. 

Pernikahan SurgaWhere stories live. Discover now