Pesta Pernikahan

1.9K 87 10
                                    

Sahla merebahkan diri di sofa nan empuk. Wajahnya tampak kelelahan setelah seharian sibuk beraktivitas dari kampus kemudian interview di salah satu perusahaan media. Tak berapa lama adzan magrib berkumandang dari masjid dekat apertemen. Ia milirik jam. 

Sebentar lagi suaminya akan pulang, Ia belum menyiapkan apa-apa untuk makan malam mereka. Biasanya Bi Elin sudah siap siaga untuk membantunya memasak namun kini tak ada lagi senyuman Bi Elin menyambutnya pulang. Pagi tadi Bi Elin sudah berpamitan dengannya. 

"Neng Maafin Bibi ya kalau banyak salah." ucap Bi Elin saat anaknya datang menjemputnya. 

"Bi, Sahla yang harusnya minta maaf karena sudah banyak ngerepotin bibi. Makasih banyak ya bi sudah banyak bantu Sahla." ucap Sahla kemudian seraya memeluk Bibi. 

Air mata tak terelakan jatuh. 

"Sama-sama neng. Semoga neng dan Sultan bahagia selalu ya, harmonis dan jadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah." Doa Bi Elin. 

"Aamiin yaa robbal Aalamii, Makasih ya bi." ucap Sahla masih dengan sisa tangis. 

"Bibi Pamit ya neng." ucap Bibi, dibalas dengan pelukan lagi. Rasanya belum rela untuk melepas Bi Elin meninggalkan apertemennya.

Pada akhirnya Sahla melepas Bi Elin, melihatnya meninggalkan apertemen dari pintu lobby. 

Kini Ia benar-benar harus mengurus keperluan rumah tangganya sendiri tanpa bantuan Bi Elin lagi. Ah rindu menyeruak lagi. Baru saja tadi pagi Ia melepas bi Elin kini rindu mulai hadir. 

Suara notif chat membuyarkan lamunannya. Ternyata dari suaminya. 

Sayang mas sedang di jalan pulang, apa kamu sudah tiba di rumah?

Sahla segera membalasnya 

Sudah masku, hati-hati di jalan ya, kamu mau dimasakin apa malam ini? 

Sahla menepuk jidat tatkala usai mengirim pesan itu, mengapa menanyakan mau makan apa sedang Ia belum belanja bahkan cek ada apa saja di kulkas. Ia segera bangkit melihat isi kulkas dan lemari makanan, apa ada bahan makanan yang bisa dimasaknya. Untungnya ada beberapa bahan yang tersedia, ada telur, tepung, kol, bumbu-bumbu dapur dsb. Ia kumpulkan semua bahan itu diatas meja dapur.

Di tengah berfikir ingin masak apa, ada notif lagi dari suaminya. Sahla bernafas lega ketika membacanya. 

Apa saja yang kamu masak sayang

Sahla segera melaksanakan sholat magrib lalu meluncur melanjutkan kegiatannya yang tertunda. Memasak. Ia memotong kol kemudian membuat adonan dengan mencampurkan terigu, telur, garam dan kaldu. Setelah itu mencampurkan adonan dengan irisan kol, daun bawang, dan sosis. Adonan merata Ia panaskan wajan dengan menambahkan minyak setelah dirasa sedikit panas Ia masukkan adonan tersebut. 

Okonomiyaki ala Sahla telah matang Ia sisihkan kemudian di tambahi saus tomat dan mayonaise serta ditaburi Katsuboshi, sisa beberapa waktu lalu Ia buat bersama Bi Elin. 

Tepat saat masakan jadi, seseorang masuk, ternyata suaminya sudah pulang. 

"Hemm... sepertinya enak." ucap Sultan menghampiri Sahla yang sedang menaruh hasil masakannya di meja makan.

"Kamu pulang tepat waktu sekali mas, mau langsung makan?" 

Sultan mengangguk cepat. Sedari tadi perutnya sudah merongrong minta diisi. Ia segera menarik  kursi kemudian melahap okonomiyaki buatan istrinya itu. Tampak Sultan sangat menikmati. 

"Gimana enak?" tanya Sahla ikut duduk di sebelahnya. 

"Lho kamu belum nyobain?" Sahla menggeleng. 

Pernikahan SurgaWhere stories live. Discover now