Bab 7 : Hmm

8.3K 429 5
                                    

"kamu harus selalu ada disisiku,"
_____________________________________
_____________________

"Boleh aku bertanya," ijin Aleta dan menatap bola mata hitam legam yang membuatnya nyaman.

"Hmm," gumam Alavaro.

"Aku dimana dan kamu siapa?" tanya Aleta dengan pertanyaan yang masih sama.

"Kau di rumah sakit dan perkenalkan namaku Alvaro William Anederea," kata Alavaro dengan wajah datarnya.

"Ohh," gumam Aleta dan dia kembali menatap langit rumah sakit.

Suasana kembali hening, Aleta merasa bosan dan kembali bertanya kepada Alvaro.

"Apakah kalau aku sudah lebih baik, aku boleh pulang ke rumahku?" tanya Aleta dengan mata yang berbinar.

Alvaro tidak menjawab karena pikirannya tidak fokus.

Merasa tidak dijawab, Aleta kembali berbicara, "terimakasih sudah merawatku dan aku sangat rindu kepada bibi dan adikku, apakah aku boleh pulang ke rumah bibiku Sekarang?" tanya Aleta dengan menatap Alvaro yang juga menatapnya.

Alvaro mengeram marah tanda serigalanya tidak mau meninggalkan Aleta di rumah gubuk yang tidak layak di pakai. Aleta adalah belahan jiwanya, lunanya, miliknya dan Alvaro tidak akan melepaskan miliknya.

Aleta binggung tadi dia mendengar suara binatang buas mengeram tanda marah. Aleta melihat sekeliling dan dia mendapati Alvaro memejamkan matanya dan menghembuskan nafas.

"Kanu kenapa?" tanya Aleta dan dia duduk lalu bersandar di punggung kasur.

"Kau tinggal bersamaku sekarang dan selamanya," tegas Alvaro yang tidak terbantahkan.

"Hah!?" Aleta mengerutkan dahinya, dia binggung dengan sikap Alvaro. Baru saja mereka berkenalan, Alvaro mau Aleta tinggal bersamanya.

"Aku tidak bisa tinggal denganmu, bahkan aku baru saja berkenalan denganmu dan kamu mau aku tinggal di rumahmu, bagaimana dengan adik dan bibiku yang masih setia menungguku di rumah, bahkan aku tidak tau keadaan adikku yang sedang dirawat di rumah sakit," protes Aleta panjang lebar sambil melayangkan tatapan protes.

"Kau adalah milikku dan tetap akan menjadi milikku selamanya," tegas Alvaro dengan menatap tajam ke arah Aleta. Aleta memberanikan diri dengan menatap Alvaro dengan tatapan membunuh.

"Aku bukan milik siapa-siapa dan aku bukan milikmu tuan Alvaro," tegas Aleta dan Alvaro mengeram marah.

Aleta yang mendengar suara mengeram, dia langsung takut dan dia menunduk. Aleta merasakan dagunya dipegang dengan lembut tapi erat, Aleta mendongak dan mendapati muka Alvaro.

Alvaro memajukan kepalanya, tangannya yang tadi memengang dagu Aleta dan sekarang berpindah tempat di tekuk Aleta.

Alvaro mendorong tekuk Aleta dan dia memajukan kepalanya. Aleta takut setengah mati, dia diam seperti patung yang tidak bergerak.

Makin lama, wajah mereka di batasi dengan jarak satu centi meter, hembusan nafas Alvaro harum mint segar dan hembusan nafas Aleta seperti harum stawbery.

Alvaro langsung menyentuh bibir Aleta dengan bibirnya, Aleta mau melepaskan diri tapi Alvaro langsung mendorong tekuk Aleta dan memperdalam ciuman mereka.

Aleta tidak membalas, dia hanya diam sedangkan Alvaro asik dengan bibir Aleta yang munggil dan tipis.

🐺🐺🐺

Tok...tok...tok

Suara pintu terbuka, Victor tidak bisa melepas pandangan dari Fely, matenya.

My mate (End)Where stories live. Discover now