Extra Part

4.2K 127 20
                                    

Beberapa tahun kemudian, Andreo belum menemukan matenya, sedangkan Andrea sebentar lagi akan menjadi seorang ibu. Terkadang Andreo iri dengan Andrea yang lebih cepat menemukan matenya daripada dia.

Ruangan kerja Andreo begitu rapi dan tertata dengan baik, di tambah ada pengharum ruangan yang sangat harum untuk menambah kesan rapi, Andreo selalu membersihkannya sendiri, sebenarnya maid bisa membersihkan ruangannya tapi Andreo akan selalu marah jika ruangannya di rapikan oleh maid.

Orlando datang ke pack dengan tergesa-gesa dan Orlando langsung masuk ke keruangan Andreo tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Andreo sedikit terkejut dengan Orlando yang tiba-tiba datang keruangannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Apa kau tidak di ajarkan sopan santun selama di pelatihan menjadi beta?" Tanya Andreo dan menatap tajam Orlando.

"Maafkan saya Alpha, saya ada berita yang mengguncangkan," kata Orlando dengan semangat yang membara.

"Pasti tidak penting, setiap kali kau berkata seperti itu, pasti hal yang menurutku tidak penting," kata Andreo dengan malas.

"Alpha, aku ada berita penting," kata Orlando dengan tersenyum.

Andreo yang melihat Orlando tersenyum seketika merasa jijik, "Jangan tersenyum seperti itu, aku merasa bahwa kamu gay," kata Andreo dan melemparkan gumpalan kertas kecil dan di tangkap dengan mudah oleh Orlando.

"Jadi apa berita penting itu?" Tanya Andreo dan Orlando menjawab, "Alpha di undang ke pesta Gold pack untuk pengangkatan calon Alpha," kata Orlando dengan semangat.

"Lalu?" Tanya Andreo tidak berminat.

"Kalau Alpha ikut pesta itu, mungkin akan bertemu dengan mate Alpha," kata Orlando dan Andreo menatap tajam Orlando.

"Kau jangan pamer kalau kau sudah menemukan mate," kata Andreo dan Orlando tertawa jahil.

"Iya iya, Alphaku terhormat, tapi anda harus ikut, pestanya besok malam, jadi anda bersiap-siap," kata Orlando dan Orlando meninggalkan Andreo dengan kesendiriannya.

"Baiklah aku akan ikut pesta ini," gumam Andreo.

🐺🐺🐺

Hari berikutnya, Andreo sedang menjalankan tugasnya sebagai Alpha yaitu membereskan dokumen penting yang berkaitan dengan pack untuk ikut hadir dalam upacara pengangkatan calon Alpha di Gold pack.

Orlando selalu mengingatkan Andreo untuk mengerjakan dokumen tepat waktu.

Tidak terasa begitu cepat, hari sudah malam, Andreo menghela nafas lelah karena banyaknya pemberontakan di mana-mana tapi semua sudah Andreo urus yang di bantu oleh Orlando.

Hari semakin gelap yang berati malam akan segera tiba.

"Lebih baik, aku siap-siap," kata Andreo dan dia segera siap-siap. Andreo terlihat sangat gagah dan tegas dengan tuxedo yang di pakainya karena tuxedo yang di pakainya sangat pas untuk tubuhnya.

"Apa anda sudah siap Alpha?" Tanya Orlando yang tiba-tiba datang di ruangan Andreo. Ruangan Andreo di lengkapi dengan kamar untuk istirahat, sebenarnya Andreo mempunyai kamar pribadi, tapi jarang Andreo gunakan karena dia lebih nyaman di ruang kerjanya.

"Aku sudah siap," kata Andreo, Andreo berjalan duluan dan di ikuti oleh Orlando.

Mereka berjalan hingga sampai di depan pintu utama pack. Seorang prajurit yang menjaga pintu utama dan prajurit itu membukakan pintu untuk Alpha dan Betanya.

Mobil di depan pintu sudah siap dengan supir yang akan mengantar mereka.

Mereka berdua segera masuk ke dalam mobil, perjalanan tidak memakan waktu yang lama.

Setibanya mereka di sana, mereka menjadi pusat perhatian banyak orang.

"Aku merasa kalau aku ini tampan, Alpha," bisik Orlando dengan sangat-sangat pelan.

Andreo tersenyum miring, "aku merasa kalau mereka hanya menatapku saja," bisik Andreo dan Orlando terlihat kesal.

Mereka berjalan dengan gagah berani tiba-tiba Andreo mencium bunga lavender yang sangat di sukai oleh Andreo.

Orlando menatap Andreo dengan aneh, "apa kau sudah menemukan matemu, Alpha?" Tanya Orlando dan Andreo mengangguk dengan cepat.

"Baiklah, tunggu apa lagi, kejar dia," kata Orlando dan Andreo mengikuti bau harum yang memabukkan, hingga dia bertemu perempuan yang sangat cantik di tepi danau buatan.

Gadis itu melamun, tidak sadar kalau Andreo menatapnya dari belakang.

Andreo melangkah sangat pelan untuk menghampiri gadisnya itu dengan sangat hati-hati.

Ketika Andreo tepat di samping gadisnya, gadis itu menyadari Andreo kehadiran Andreo.

Gadis itu terkejut, "salam hormat Alpha," kata gadis itu dan Andreo mengerutkan dahi.

"Dari mana kamu tau aku adalag Alpha dan apa kamu tidak menyadari sesuatu?" Tanya Andreo dengan heran.

"Saya menyadarinya Alpha," kata gadis itu dengan tenang.

"Apa yang kau sadari?" Tanya Andreo dan gadis itu menatap Andreo dengan ragu.

"Aku menyadari kalau aku adalah matemu, Alpha," kata gadis itu dan langsung pergi.

Andreo tidak diam, dia mengejar matenya tapi semua terlambat, dia kehilangan jejak sang mate.

My mate (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora