Bab 17 : es krim

6.6K 322 11
                                    

Akhirnya setelah lama di kamar. Mereka di mall ternama, "kak aku mau es krim," kata Juzztin tiba-tiba.

"Baiklah, ayo kita beli es krim," kata Aleta dan mencari es krim.

"Itu," tunjuk Alvaro dan mereka ke salah satu tempat yang menjual es krim. Tangan mungil Juzztin menarik tangan Aleta dan Alvaro untuk cepat membeli es krim.

"Juzztin, kau hanya boleh makan satu saja," kata Aleta cuma mengingatkan.

"Tapi kak..."

"Tidak ada tapi-tapian," kata Aleta tegas.

"Biarkan saja dia beli es krim semaunya, bahkan aku dengan mudah membeli mall ini," mata Alvaro dan menyombongkan diri.

"Sombong sekali," kata Aleta.

Mereka tepat di depan pintu, lalu mereka masuk ke dalam, "selamat datang," kata salah satu pelayan yang menyambut mereka di depan pintu.

Juzztin melebarkan tangganya untuk di gendong oleh Aleta dan Aleta yang peka langsung menggendong Juzztin, sedangkan Alvaro mencari tempat duduk untuk mereka bertiga.

"Aku mau es krim rasa coklat kak," kata Juzztin dan Aleta mengangguk.

"Beli es krim rasa coklat dan stawbery masing-masing satu," kata Aleta dan mereka menghampiri Alvaro yang sudah duduk duluan.

Mereka duduk menghadap jendela "Kak?" tanya Juzztin.

"Hmmm," gumam Aleta sambil tersenyum.

"Kenapa kakak memiliki mate, sedangkan aku tidak punya mate?" tanya Juzztin dan terdengar kekehan dari Alvaro.

"Nanti kamu ketemu pada saat sudah besar," kata Alvaro.

"Kenapa lama sekali, aku maunya sekarang," kata Juzztin sambil cemberut.

"Kalau sekarang, kamu belum kerja, sedangkan kalau kamu sudah besar kamu akan memimpin Williams corp, nanti," kata Aleta.

"Kenapa tidak kakak saja, kakak kan sudah besar dan memiliki mate?" tannya Juzztin polos.

"Kamu akan mengerti ketika kamu sudah besar," kata Aleta.

"Selalu saja begitu," jawab Juzztin pelan.

Karena telinga seorang werewolf tajam, otomatis Alvaro mendengar apa yang di bicarakan oleh Juzztin walaupun pelan.

"kenapa?" tanya Alvaro mengakat alis.

"Tidak ada apa-apa kak," jawab Juzztin tersenyum.

"Es krimnya sudah datang," kata pelayan dan membawa dua buah mangkuk es krim yang terlihat sangat lezat.

"Loh, buat aku mana?" tanya Alvaro yang melihat hanya dua mangkuk es krim saja.

Aleta menghela nafas kasar, "kan katamu tadi, kamu bisa membeli mall ini, jadi aku simpulkan kamu bisa mengambilnya secara langsung tanpa membayar," kata Aleta dan memakan es krimnya dengan tenang tanpa gangguan.

"Jadi ini kode nih," kata Alvaro dan mengedipkan matanya ke Aleta.

"Kode apaan?" tanya Aleta yang tidak mengerti.

"Jadi, kamu mau kita dua makan semangkuk ini dengan sendok yang sama," kata Alvaro dan senyum menggoda Aleta.

"Oh, aku gak ada pemikiran seperti itu, kamunya aja yang sok tau," kata Aleta santai karena Aleta termasuk orang yang cuek, kecuali dengan keluarga. Masalah sahabat, Aleta hanya mempunyai Fely, sedangkan yang lain tidak mau bersahabat dengan Aleta, teman satu pun tidak ada kecuali Fely.

"Sini," kata Alvaro yang meminta sendok es krim.

"Buat?" tanya Aleta yang binggung.

"Makan es krim lah," kata Alvaro santai.

"Beli sendiri sana," usir Aleta.

"Jadi kamu ngusir aku dengan alasan menyuruh aku beli," kata Alvaro dengan mata menatap Aleta.

"Kalau iya kenapa, aku lagi mau dengan Juzztin," kata Aleta sambil menikmati es krimnya.

"Ohh begitu jadi kamu mau sama Juzztin, kalau begitu bye," kata Alvaro dingin dan cuek.

Aleta tetap cuek dan melanjutkan makan es krimnya dengan tenang, tanpa memikirkan kalau Alvaro marah.

"Kak, apa kak Alvaro tidak marah karena kakak mengusirnya?" tanya Juzztin.

"Biarkan saja kalau dia marah, aku tidak peduli," kata Aleta cuek.

Setelah mereka selesai acara makannya, mereka segera keluar untuk membeli baju Juzztin.

"Kak, gimana kakak aja yang milih baju buat aku, aku gak ngerti," kata Juzztin.

"Iya kakak yang pilih," kata Aleta dan menarik tangan Juzztin untuk masuk ke salah satu butik.

"Mbak beli ini satu," kata Aleta yang menunjuk baju tuxedo ukuran kecil yang cocok dengan Juzztin.

"Apa ada lagi?" tanya pelayan sambil tersenyum.

Pandangan Aleta jatuh kepada dress bewarna putih dan bawahannya gambar bunga warna hitam.

"Yang itu," tunjuk Aleta kepada dress yang mencuri perhatiannya.

"Totalnya satu juta rupiah," kata pelanyan.

Aleta mengeluarkan kartu kredit pribadinya, dia tidak memakai kartu kredit yang di berikan Alvaro.

"Terimakasih," kata Aleta sambil tersenyum

Tidak sengaja mata Aleta melihat kue coklat, entah kenapa dia ingin membelinya. "Juzztin, kita beli dulu kue yang ada di sana untuk Alvaro," kata Aleta dan Juzztin mengangguk antusias.

Mereka segera menghampiri kedai dan memilih kue coklat yang Aleta lihat. "Semuanya 100 ribu". Kata kasir penjual kue dan Aleta segera membayarnya.

"Kak, kita pulangnya gimana?" tanya Juzztin ketika mereka sudah di depan parkiran khusus mobil

"Kita bakalan ke istana Blackmoon pack," kata Aleta dan memanggil supir pribadinya lewat telphone

"Itu mobilnya," tunjuk Aleta

"Bagaimna dengan kak Alvaro?" tanya Juzztin.

"Dia sudah pulang duluan," kata Aleta

Selama di mobil, Juzztin tidak berhenti mengoceh panjang lebar,
"Luna kita sudah sampai". Kata supir dan mereka berdua turun.

"Kita kasih kejutan buat Alvaro," kata Aleta membisikan rencananya ke Juzztin

"Oke," kata Juzztin dengan tersenyum

Pintu terbuka oleh pengawal, karena mereka tau kalau Aleta adalah Luna mereka, otomatis mereka harus patuh kalau tidak akan habis oleh Alvaro. "Dimana Alvaro?" tanya Aleta menatap salah satu penjaga pintu

"Alpha ada di ruang kerja Luna," jawab pengawal itu

"Hmm, aku akan kesana," kata Aleta dan mereka mengangguk patuh

"Apa perlu saya antar Luna?" tanya pengawal yang tadi diam

"Tidak usah, lagian saya sudah hampir hapal ruangan yang ada disini," kata Aleta dan mereka melangkah pergi untuk menemui Alvaro.

________________________________________

Kalian kalau baca pasti gak suka dengan cerita aku kan

Pasti ada yang bilang kek gini

"Ihhh, aku gak suka, berbelit-belit". Kata seseorang

"Ihhhh aku gak dapat feellnya". Kata seseorang satunya

"Ihhhh, ceritanya gaje"

"Ihhhh malas aku bacanya, adegan romansanya kurang"

Aku yakin pasti ada ja kaya gini, itu sih perasaanku, karena aku bacanya memang gitu.

Yaudah silahkan klik tanda bintang, komen kalau kalian suka dan share cerita ini ke teman teman kalian

See you next time

Bye

👁👁
👅

My mate (End)Where stories live. Discover now