Bab 21 : waktu berdua

5.6K 218 2
                                    

Setelah selesai acara ulang tahun Alvaro, mereka kembali ke kamar dan para omega membersihkan aula yang sangat berantakaan.

"Aku sangat lelah," gumam Aleta dan di dengar oleh Alvaro tanpa sengaja.

"Kamu tidur duluan, aku harus mengerjakan berkas-berkas yang menumpuk," kata Alvaro dan mencium kening Aleta lama, Aleta menikmati waktunya dengan Alvaro.

"Sebaiknya aku membuat susu dulu buat dia," batin Aleta dan ke dapur untuk membuat susu buat Alvaro.

"Luna, sedang apa kau di sini, biar aku saja," kata kepala omega yang melihat Aleta sedang merebus aur untuk membuat susu hangat.

"Tidak apa-apa, lagian aku hanya membuat susu buat Alvaro," kata Aleta tersenyum ketika melihat kepala omega itu khawatir.

"Biar aku saja Luna, Luna bisa duduk di meja makan dulu," kata kepala omega yang hendak mengambil alih merembus air.

"Bibi, aku baik-baik saja jika hanya memasak air seperti ini," kata Aleta yang gemas sendiri.

"Tapi Luna, kalau Alpha melihat, saya bakalan di marah in oleh Alpha Luna. Alpha sangat menyeramkan ketika sedang marah," ungkap kepala omega.

"Tenang, aku bakalan menjagamu dari amukan Alvaro," kata Aleta yang menenangkan kepala omega.

"Ngomong-ngomong, kalau aku boleh tau, siapa nama bibi?" tanya Aleta hati-hati.

Kepala omega tersenyum "namaku adalah Orica," kata kepala omega.

"Baiklah, aku akan memanggilmu bibi Orica," kata Aleta semangat.

"Luna, airnya sudah masak," kata bibi Orica.

Aleta melihat ke arah kompor dan mengangkatnya lalu menaruh di dalam gelas yang sudah ada bubuk susu di dalamnya.

Bibi Orica yang melihat itu khawatir "hati-hati Luna," kata bibi Orica

"Tenang bibi, aku bisa," kata Aleta dan menuangkan air panas setengah dengan hati-hati

"Aku akan mengambil air biasa Luna," kata bibi Orica dan mengambil air biasa untuk susu yang di buat Aleta.

"Trimakasih bibi," kata Aleta tersenyum.

Setelah selesai membuat susu, Aleta langsung melangkahkan kakinya di ruang kerja Alvaro. Aleta mengetuk pintu dan terdengar suara dari dalam.

"Masuk"," kata Alvaro yang tidak mengetahui kalau Aleta yang masuk ruangannya.

"Hai," mata Aleta tersenyum lembut dan membuat beban Alvaro hilang seketika.

"Sedang apa kau disini mate?" tanya Alvaro lembut.

"Aku membuatkan susu buatmu, tidak baik kalau seorang Alpha bergadang terus hingga larut malam, apalagi angin malam tidak baik untuk kesehatan tubuh," kata Aleta yang membuat Alvaro semakin tersenyum.

"Kenapa kau begitu perhatian kepadaku?" tanya Alvaro bingung, karna setaunya Aleta tidak pernah memperhatikan kepadanya.

"Aku memberimu kesempatan,"

My mate (End)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt