Bab 23 : saling curhat

5.2K 199 9
                                    

Alvaro melanjutkan ceritanya hingga mereka tidak sadar telah sampai di Indonesia. Alvaro melihat ke sekeliling dari jendela dan mengajak Aleta untuk keluar

"Welcome to Indonesia sir," kata pramugari yang tadi mencoba menggoda Alvaro.

"Hmm," kata Alvaro datar dan mereka langsung di sambut dengan baik oleh klien mereka.

"Welcome to Indonesia sir," kata Abdul dan berjabat tangan dengan Alvaro.

"Perkenalkan ini kekasihku, Aleta,"  kata Alvaro menunjuk Aleta.

"Ini perkenalkan kekasihku juga sir, Rian," kata Abdul.

"Apa anda bisa berbahasa Indonesia?" tanya Riani kepada Alvaro dan Aleta

"Bisa," jawab mereka serempak.

"Lewat sini sir," kata Abdul dan mereka menuju mobil yang terpakir rapi.

Alvaro dan Aleta dibelakang sedangkan Abdul dan Riani di depan, Abdul tidak membawa supir seperti biasa dia yang menyetir.

"Apa kau tidak membawa supir?" tanya Alvaro.

"Tidak, aku terbiasa tanpa supir walaupun di masion ada supir," kata Abdul.

"Oh," kata Alvaro yang tidak tertarik

Selama perjalan, hening selalu entah siapa yang mau memecahkan keheningan yang ada. Aleta yang sedari tadi tidak nyaman dengan kehingan berlangsung, dia lah yang memecahkan keheningan.

"Apa perjalanan masih jauh?" tanya Aleta yang di tengah keheningan.

"Kenapa, apa kamu lelah?" tanya Alvaro yang mengkhwatir.

"Tidak, aku baik-baik saja," kata Aleta

"Baiklah," kata Alvaro dan menyenderkan kepalanya di bahu Aleta.

Aleta mengelus kepala Alvaro secara lembut.

"Sebentar lagi sampai". Kata Riani dan Aleta mengangguk

🐺🐺🐺

"Kita telah sampai," kata Abdul, terlihat lah masion besar dan mewah tapi tidak sebesar istana Alvaro.

Mereka berempat di sambut dengan baik oleh pelayan.

"Kalian sekamar atau pisah kamar?" tanya Abdul kepada Alvaro dan Aleta

"Pisah kamar," jawab Aleta cepat, Alvaro menggeram marah.

"Tidak, kita sekamar," kata Alvaro yang menahan gelojak yang ada di dadanya.

"Baiklah, bibi tolong tunjukan kamar mereka," kata Riani dan bibi itu pun mengangguk patuh.

"Mari saya tunjukan, tuan dan nyonya," Alvaro dan Aleta mengikutinya.

"Ini kamarnya tuan dan nyonya," kata  bibi dan menundukan kepalanya.

"Saya permisi," kata bibi dan Aleta mengangguk sedangkan Alvaro menatap dengan tatapan mengerikan.

Aleta menghela nafas lelah lalu masuk dan mengabaikan Alvaro yang ada di sampingnya.

Alvaro masih di samping pintu, Aleta mengeluarkan perlengkapan pakaiannya sambil membawa handuk ke dalam kamar mandi.

My mate (End)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن