Bab 26 : Korea

4.8K 188 6
                                    

Aleta tidak menyangka kalau dia bakalan ke Korea, salah satu negara impian Aleta. Aleta berdecak kagum, padahal mereka masih di bandara.

"Astaga Aleta, ini aja baru bandara bukan ke tempat wisatanya," kata Alvaro dan geleng-geleng kepala yang melihat Aleta sedikit norak.

"Tumben kamu ngajak aku ke sini," kata Aleta yang masih kagum dengan bandaranya.

"Ada klien dari Korea dan sekalian ngajak kamu untuk jalan-jalan," kata Alvaro dan menarik tangan Aleta.

"Eitsss, kita kemana Alvaro?" tanya Aleta.

"Ke mobil, supir aku udah nunggu," kata Alvaro dan kembali menarik Aleta.

"Terus gimana dengan keadaan pack?" tanya Aleta lagi.

"Ada Gamma dan di bantu oleh Delta," kata Alvaro tenang dan kembali menarik Aleta.

Setelah sampai di tempat parkir, mereka masuk mobil dan mobil berjalan sesuai keinginan Alvaro.

🐺🐺🐺

Mereka sampai di hotel ternama, dan Aleta merapikan barang bawaan dari Beta Justin.

"Setelah ini, kita kemana," tanya Aleta yang terlihat tidak sabaran.

"Terserah kamu mau kemana, aku ikut aja, soalnya udah sering ke sini," kata Alvaro dengan sombongnya.

"Cihhh, sombong sekali,"

"Gini-gini aku mate kamu," kata Alvaro dan memeluk Aleta dengan erat.

Aleta membalas pelukan Alvaro. "Iya aku tau," kata Aleta yang jenggah karena perlakuan Alvaro.

"Kita istirahat dulunya, baru jalan-jalan," kata Alvaro

"Iya, tapi gimana kita istirahat kalau kamu meluk aku terus," kata Aleta dan Alvaro langsung melepaskan pelukannya dan tidur di ranjang

Suara dengkuran halus Alvaro terdengar dan Aleta hanya menghela nafas, karena Alvaro sangat lelah.

Aleta menghampiri Alvaro dan mengelus rambutnya dengan lembut, "kalau kamu lelah, kenapa kamu gak cuti aja," gumam Aleta

Aleta pun ikut tidur juga.

🐺🐺🐺

Alvaro bangun dan melihat ke arah jam, dan jam menunjukkan pukul 19:00.

Alvaro langsung membangunkan Aleta. "Aleta sayang, bangun, ini sudah malam ayo kita jalan-jalan," kata Alvaro

Perlahan mata Aleta terbuka dan melihat Alvaro. "Ini jam berapa?" Tanya Aleta yang masih setengah sadar.

"Sudah jam 7 malam, kita jalan-jalan sesuai rencanamu," kata Alvaro dengan lembut.

"Iya, ayo siap-siap dulu," kata Aleta dan Alvaro mengangguk. Mereka bersiap-siap menuju tempat pertama yang akan di kunjungi.

"Emang kita mau ke mana?" Tanya Alvaro

"Ke Namsan Seoul Tower," jawab Aleta

"Kendaraan kita gimana Alvaro? Tanya Aleta yang sudah siap dengan pakaian khusus untuk cuaca dingin.

"Tenang, kan ada beta Justin," kata Alvaro santai

"Lalu gimana dengam acara pernikahan Fely dengan Victor?" Tanya Aleta

"Kan seminngu lagi, kita disini cuma 4 hari 3 malam kok". Kata Alavaro menjelaskan.

"Lalu keadaan Juzztin, adikku bagaimana, bukannya kita tinggalkan dia di istana?" Tanya Aleta yang tidak ada habisnya.

"Tenang Aleta, adikmu aman, karena dia sudah kembali ke kerajaan Wizard," kata Alvaro sambil menatap Aleta

"Bagaimana dia-," perkataan Aleta terpotong karena Alvaro langsung menjawab

"Karna ditemani oleh gamma," kata Alvaro.

"Ohh, oke kalau begitu,"

🐺🐺🐺

Mereka telah sampai di Namsan Seoul Tower. Aleta langsung menarik tangan Alvaro untuk membuat gembok cinta bersama Alvaro.

Menurut mitos yang di percaya di Korea, pasangan yang menuliskan nama mereka di gembok yang telah di kunci, maka cinta mereka akan abadi.

"Alvaroooooo uuuu Alvaroo," panggil Aleta dengan lucunya dan imutnya

"Apa sayangku, my mate and my love," sahut Alvaro yang membuat pipi Aleta merona.

Alvaro terkekeh dengan wajah merona Aleta, karna baru kali ini Alvaro melihat Aleta merona karena ulahnya.

"Kamu bawa pulpen ?" Tanya Aleta kepada Alvaro.

"Bawa, kenapa?" Tanya balik Alvaro

"Pinjam dong," tangan Aleta seperti orang yang mau hutang dengan temannya.

"Apasih yang gak buat kamu, emangnya mau apa," kata Alvaro sekaligus tanya maksud Aleta pinjam pulpen.

"Ini," kata Aleta yang menunjukkan gembok berserta dengan kuncinya.

"Hah!? emang buat apa sayang?" Tanya Alvaro yang awalnya terkejut.

"Katanya sudah sering ke Korea, kok kamu gak tau tentang ini sih," kata Aleta yang masih menunjukkan gemboknya yang entah darimana dia dapat.

"Iya, aku memang sudah sering ke sini, tapi yang kalau begituaan aku gak pernah," k Alvaro cuek

"Gituaan gimana," Aleta penasaran dengan omogan Alvaro.

"Aku sudah pernah ke sini, tapi kalau untuk gembok cinta yang terkenal itu, aku gak percaya karena aku  mempunyai mate yang tidak terpisahkan," kata Alvaro yang membuat Aleta blussing.

"Iya sih Alvaro, tapi kan kita tidak tau masalah apa yang nanti akan menimpa kita,"  Aleta dengan tenang

My mate (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang