Bab 10 : Kembalinya Aleta

7.4K 366 16
                                    

"Justin, apa kau tau Alvaro dimana?"
___________________________
_____________

Aleta terkejut, bagaimana bisa Alvaro melakukan ini kepada rakyat dan keluarganya.

"Keputusan ada di tanganmu nak kalau kamu mau tetap tinggal di sini, kami bisa melawan mereka walaupun mereka unggul karena persiapan yang sudah matang," kata Dylan tegas.

Aleta berpikir sebentar untuk mempertimbangkan semuanya. Aleta menghela nafas secara perlahan.

"Baiklah dad, aku bakalan ke sana nanti malam," kata Aleta dan di setujui oleh Dylan dan Keyla.

Aleta keluar dengan keadaan setengah kesal, bagaimana tidak?! Alvaro terlalu berlebihan dan tidak mengerti perasaannya.

Aleta bersiap siap untuk berangkat karena hari sudah sore menjelang malam. Aleta membereskan baju-bajunya, Kepala Juzztin menyembul di depan pintu Aleta.

"Kakak mau kemana?" tanya Juzztin dan menghampiri Aleta.

"Kakak mau pergi untuk menemui mate kakak," kata Aleta dan membuat Juzztin sedih.

"Kenapa kakak tinggalkan aku?" tanya Juzztin yang hampir menagis.

"Karena kalau kakak ada di sini, besok kita gak ada rumah," kata Aleta dan memeluk Juzztin dengan erat.

"Kan sudah kubilang kalau kakak bertemu mate kakak, aku bakalan pukul dia sampai dia menyerah," kata Juzztin dan memeluk Aleta lebih erat.

"Dia kuat sayang, kamu bakalan kalah melawan dia," kata Aleta memberi pengertian.

"Apa aku boleh ikut kakak?" tanya Juzztin, Aleta menggeleng kepala tanda tidak boleh, Juzztin semakin terisak.

"Juzztin, kakak bakalan sering-sering main ke sini," kata Aleta lembut, Juzztin mendongak "kakak janji bakalan sering kesini?" Juzztin mengangkat kelingkingnya yang kecil dan imut.

Aleta terkekeh dan mengaitkan kelingkingnya di kelingking Juzztin "iya kakak janji," kata Aleta sunguh-sungguh.

Juzztin tersenyum dan dia memeluk Aleta erat.

🐺🐺🐺

Hari semakin malam, entah kenapa waktu berjalan begitu cepat. Aleta yang sudah siap dengan perlengkapannya segera membuka portal menuju Blackmoon pack.

"Bye mom, dad dan Juzztin," kata Aleta dan dia melewati portal itu sekitaran satu menit.

Setelah satu menit, dia ada di hutan dekat gerbang istana, dia segera berlari ke gerbang itu untuk cepat bertemu dengan Alvaro.

Ada dua warior yang berjaga tanpa kenal lelah, salah satu warior yang melihatnya langsung bertanya "siapa kau dan kenapa malam-malam begini datang kesini?" tanya warior dengan tatapan tajam, warior itu tidak tau kalau Aleta adalah luna Blackmoon pack karena Alvaro belum mengenalkannya ke rakyatnya.

"Nama saya adalah Aleta Quenby Elvina dan tujuan saya adalah bertemu dengan Alpha kalian yang terhomat," kata Aleta tenang dan dingin.

"Asalmu dari mana, hingga mau bertemu dengan Alpha Alvaro?" tanya salah satu warior.

"Saya dari-" Aleta bingung, tidak mungkin dia menjawab dari istana Wizard.

Warior itu memincingkan matanya tanda curiga "sudah di pastikan kalau kau penyusup," kata warior itu dan menghadang Aleta masuk gerbang yang menuju istana.

"Ohhh, ayolah! kalau aku penyusup. Aku tidak mungkin lewat gerbang kalian dan kalau aku penyusup aku bakalan lewat belakang atau salah satu jendela kalian," kata Aleta yang lelah dengan kedua warior itu.

Kedua warior itu saling bertatapan, tiba-tiba Justin datang "salam hormat Luna," kata Justin dan kedua warior itu langsung kaget dan membungkuk seperti Justin lakukan.

"Hmmm," kata Aleta berwajah datar.

Kedua warior itu langsung membukakan gerbang untuk Aleta masuk "maafkan kami Luna, kami tidak tau," kata warior itu bersamaan.

"Tidak apa-apa, kalian memang sudah di ajarkan begitu menjadi warior," kata Aleta dan masuk ke dalam.

"Justin, apa kau tau Alvaro dimana?" tanya Aleta, Justin menggangguk "mari saya antarkan Luna," kata Justin dan Aleta mengikuti Justin

Mereka sampai di depan pintu berwarna hitam malam. "Ini ruangan kerja Alpha dan dia dari tadi siang ada di sini," kata Justin dan melenggang pergi.

Aleta mengentuk pintu ruangan Alvaro tapi tidak ada jawaban.

Aleta yang penasaran langsung membuka pintu dan terlihat Alvaro yang ketiduran dengan gaya yang bersandar di kursi kebesarannya.

Aleta menatap Alvaro seperti itu seketika prihatin dengan keaadan Alvaro yang sedikit mengenaskan.

Aleta berjalan menghampiri Alvaro dan mengelus rambut Alvaro dengan lembut, seketika mata Alvaro terbuka karena merasakan sentuhan lembut di rambutnya.

Alvaro menatap Aleta dengan tatapan penuh kerinduan. Dia menarik Aleta ke dekapannya yang hangat, dia memeluk Aleta dengan sangat erat seakan tidak ada hari besok untuk memeluk Aleta.

"Aku sangat merindukanmu mate," kata Alvaro dan semakin kuat memeluk Aleta. "Aku tidak bisa bernapas," kata Aleta dengan suara yang kecil dan bisa di dengar oleh Alvaro.

"Maafkan aku mate," kata Alvaro dan mengangkat tubuh Aleta ke atas pangkuannya.

Aleta terseyum melihat Alvaro dengan sedikit bulu-bulu halus yang menghias dagu dan rahang Alvaro.

"Aku sebenarnya tidak mau mempunyai mate seorang alpha, paling tidak beta atau gamma," kata Aleta dan Alvaro menggeram marah ke Aleta.

Alvaro baru menyadari kalau Aleta menyebut kedudukan dalam serigala karena seingat Alvaro, Aleta belum mengetahui tentang serigala karena dia belum menjelaskan semua hal yang berhubungan dengan serigala.

"Dari mana kamu tau aku ini serigala dan kedudukanku Alpha?" tanya Alvaro dengan dahi berkerut.

"Aku pun tidak tau," kata Aleta cuek, Alvaro sedikit curiga tentang Aleta yang bisa mengetahui kalau dia manusia serigala.

Alvaro segera menarik Aleta untuk bersandar di dadanya dan Alvaro menyuruh untuk tidur dengan posisi mereka masih duduk.

My mate (End)Where stories live. Discover now