Reveal

3.6K 473 22
                                    

Tik Tok Tik Tok

Suara dentingan Jam besar terdengar kepenjuru ruangan di rumah itu.

Tidak banyak orang yang tinggal, hanya ada seorang Lelaki dengan stelan Jas rapih yang baru saja pulang dari Meeting yang melelahkan.

"Hallo"

"Selamat malam, Tuan yang sibuk dan baru pulang."

"Bagaimana kau tahu aku baru pulang hm?"

"Itu rahasia dong. Tapi... Sepertinya tidak ada yang rahasia sih~ soalnya kau kan selalu mengawasi."

"Tentu saja aku selalu mengawasi. Dan kau sudah menjalankan semua yang ku perintahkan bukan?"

"Ehe~ Datanglah jika kau mau tahu semuanya. Aku akan menunggu"

Senyuman miring terbentuk di bibir tegasnya. Ia tahu bahwa semua rencana yang ia buat pasti berjalan lancar. Karna 'Memisahkan' mereka hanya suatu hal kecil baginya.

"Aku akan datang"

***

<Min's House : 10.40>

Wajahnya tampak gugup menatap jendela besar di Ruang tamu rumahnya. Jarinya sedari tadi terus saja mengatup ujung sofa. Ia gelisah.

Suara petir yang sudah terdengar menandakan hujan mungkin akan tiba sebentar lagi.

Ia sesekali menatap arloji hitamnya di lengan kiri. Pukul 10 malam, tidak mungkin kan Dia masih menunggu di sana?.

Glegarr

Suara petir terakhir terdengar sebelum jutaan rintik air jatuh ke bumi.

Wajahnya semakin khawatir melihat rintikan air itu mulai membasahi jendalanya.

Hatinya gusar. Walau ada setitik ego yang menahannya untuk tidak pergi, tapi bagian hati yang lebih besar berteriak untuk pergi menemui seseorang yang mungkin masih menunggunya di sana.

Matanya tertuju pada Ponsel yang sedari tadi sengaja tidak ia pegang. Walaupun ia tahu bahwa mungkin ada puluhan pesan untuknya di sana.

Namun sepertinya kali ini ia tidak bisa menahan egonya lagi. Jemarinya mulai menggapai ponsel berwarna hitam dope itu. Membuka kuncinya dan melihat pesan yang sudah ia duga akan masuk ke kotak pesannya.

Semuanya menuliskan tentang permohonan untuk kedatangannya. Si pengirim pesan bahkan memohon hinggal 5 kali di sana. Seserius itukah dia?

Wajahnya sedikit mengeras saat melihat pesan terakhir yang dikirim 2 menit yang lalu. "Aku akan tetap menunggu sampai kau datang" bunyinya.

Apa dia gila? ini sudah hujan dan dia masih menunggu?

"Ughh-- sialan!"

Lelaki manis itu mengumpat. Namun akhirnya bergegas mengambil Payung dan pergi secara diam - diam. Kalau ketahuan, mungkin ia akan di tanyai berbagai macam pertanyaan oleh orang tuanya. Jadi sebaiknya ia pergi dengan diam.

meninggalkan rumahnya hanya dengan jaket tipis dan payung yang ia harap bisa melindunginya dari rintik kecil air yang kini mulai membesar.

Berjalan dengan lumayan cepat. Tempat itu tidak terlalu jauh dari rumahnya, masih kawasan Komplek perumahannya. Hanya butuh waktu 10 menit untuk tiba di sana.

Hujan terus mengguyur sepanjang perjalanan menuju ke taman. Jalanan sepi yang hanya di temani suara gemercik air dan sinar lampu taman tidak menghilangkan niatnya untuk tetap pergi. Walaupun ia sesekali meriukan tubuhnya karna terkejut akan suara petir yang ia benci. Tapi toh ia tetap jalan juga.

MY MATE ; TAEGI  ; Omegaverse  : Complete ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang