[ OMEGAVERSE STORY ]
Omega membutuhkan Alpha di hidupnya.
karna mereka akan menjadi lemah dan dalam bahaya jika tidak ada Alpha di sisinya.
"bagaimana bisa aromanya seManis ini?"
"kenapa tubuhku terasa aneh bila di dekatnya?"
OmegaVerse!
• Omega...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jungkook berlari di belakang stretcher yang ditiduri Sunghoon, 3 orang perawat kini tengah mendorong tubuh Sunghoon yang berlumuran darah dari kepala hingga lehernya. Jungkook tidak sendirian ia bersama sang lelaki asing yang Jungkook tau bahwa itu adalah Ayah Sunghoon.
Ia memang memaksa ikut untuk membawa Sunghoon kerumah sakit, ntahlah rasanya ia tidak bisa meninggalkan Sunghoon.
3 perawat tadi sudah membawa Sunghoon masuk ke dalam ruang Operasi. Benturan pada kepalanya sangat keras hingga menyebabkan pendarahan di samping kepalanya..
"Maaf, apakah kalian orang tua Pasien?"
Setelah 15 menit Seorang suster keluar dari ruang operasi membawa secarik kertas di tangannya.
Jungkook terdiam ia tidak punya wewenang untuk berkata - kata, ia memang bukan siapa - siapa disini. Sang lelaki asing mendekati suster, ia berbincang serius tentang kondisi Sunghoon saat ini.
Dari pendengaran Jungkook, Sunghoon di diagnosis menderita geger otak yang lumayan parah, darah yang keluar dari lukanya sangat banyak jadi harus segera menerima donor darah.
"Apakah kita bisa menunggu ibunya pulang?"
Jungkook membulatkan matanya, ia kaget mendengar perkataan lelaki itu. Gila ya? Keadaan sudah genting begini ia masih mau menunggu Jimin pulang.
"Maaf Tuan, keadaan pasien sangat kritis dan jika tidak di tangani dengan cepat.."
Suster itu terdiam, menandakan mungkin akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Tapi aku tidak bisa"
"Apa ada kerabat lain dari pasien , karna ini memang sangat genting. Kita butuh donor darah untuk pasien dan rumah sakit sedang kehabisan darah dengan golongan yang dibutuhkan"
"Apa kita tidak bisa menunggu ibunya pulang? Aku sudah mengabarinya"
"Maaf tuan tapi.. Kyaa!"
Sang suster berteriak histeris saat Jungkook dengan cepat memukul lelaki asing itu. Emosinya sudah di ujung tanduk saat mengetahui bahwa lelaki ini terus saja menunda penanganan Sunghoon.
"Apa yang kau-"
"Gila ya! Anakmu itu sedang kritis bodoh! Bagaimana bisa kau Ayahnya diam dan hanya menunggu Jimin pulang!"
