Bastard

3.9K 333 45
                                    

"Sepertinya... Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini."

Yoongi mengepalkan tangannya, matanya terpejam enggan menatap Jungkook setelah ia berhasil mengatakan keinginannya.

10 detik, tidak 15 detik Yoongi masih tidak mendengar jawaban Jungkook. Apa orang di depannya tertidur?

Yoongi memberanikan diri membuka kedua matanya perlahan. Ia melihat Jungkook masih di hadapannya namun dengan raut wajah yang tidak bisa di tebak. Jungkook terlihat tidak perduli.

"Jungkoo--"

"Yoongi, bisakah kita bicarakan ini di tempat lain? Kamarmu?"
Jungkook akhirnya membuka suaranya. Iya sedikit tersenyum melihat Yoongi yang semakin bingung.

"Ah-- um-- baiklah"
Yoongi mengikuti langkah Jungkook yang memimpin nya untuk menuju kamarnya. Belum sampai mereka di kamar Yoongi , suara panggilan dari ibu Yoongi menghentikan langkah mereka sebentar.

"Yoongie dear, Daddy dan Mommy akan pergi dulu sebentar. Jika kau ingin makan sesuatu di dapur masih ada kue kering kau bisa ambil sendiri kan?"
Wanita paruh baya itu mengusap pelan helaian rambut Yoongi. Mengingat para asisten rumah tangganya sedang diliburkan membuat Nyonya Min sedikit gusar untuk meninggalkan Yoongi sendirian.

"Iya Mom, Mommy tidak usah Khawatir. Aku bisa sendiri"
Yoongi tersenyum ke arah ibunya. Tentu saja ucapan Yoongi membuat Nyonya Min sedikit lebih tenang.

"Baiklah, kami pergi dulu. Nikmati waktu kalian"
Nyonya Min tersenyum sebelum akhirnya benar - benar pergi meninggalkan Yoongi dan Jungkook yang kini kembali berjalan menuju kamar Yoongi.

Yoongi sedikit melangkah lebih cepat. Ia mengunci kamarnya sebelum Pergi tadi, jadi ia harus lebih dulu masuk di banding Jungkook.

Namun sialnya, ia lupa kalau lock kunci pintunya sangat sulit untuk di buka. Lock ini memang sudah sering rusak namun karna kemalasan Yoongi ia tidak pernah membetulkannya atau meminta orang lain untuk membetulkannya.

"Biar aku saja"
Melihat Yoongi yang kesulitan membuka Lock Pintu, Jungkook segera menyela Yoongi. Lelaki itu dengan lembut merebut kunci di tangan Yoongi.

Tidak lama, hanya hitungan detik Jungkook berhasil membuka pintu kamar Yoongi. Ini memang pintunya yang rusak atau Yoonginya saja yang terlalu lemah?
.
"Terima Kasih"
Yoongi segera masuk ke kamarnya, di ikuti Jungkook di belakangnya.

Yoongi berjalan ke arah stand hanger yang ada di pojok kamarnya untuk menaruh coat yang sedari tadi ia gunakan.

Sedikit membersihkan Coatnya yang sudah menggantung dengan tangannya saat ia melihat ada serpihan daun di sana.

Belum sempat ia membalikan tubuhnya menghadap Jungkook kembali. dua tangan kekar sudah berhasil memeluknya dari belakang.

"Jungkook.."

"I want you, Yoon"

Yoongi mengigit bibirnya. Ini tidak boleh terjadi, ia harus tegas untuk menghentikan ini semua.

"Jungkook lepaskan aku"

"Tidak mau, sampai kapanpun aku tidak akan melepaskanmu"

Yoongi sedikit geram mendengar balasan Jungkook. Dengan sekuat tenaga Yoongi mendorong tubuh Jungkook hingga akhirnya pelukan lelaki itu terlepas.

" Akukan sudah bilang kalau aku ingin mengakhiri hubungan ini, Kenapa kau tidak juga mengerti sih?"

Omongan Yoongi sarkas. Ia sedikit melotot dan membentak Jungkook yang ada di hadapannya.

MY MATE ; TAEGI  ; Omegaverse  : Complete ✅Where stories live. Discover now