Dua Puluh : I Know Right

1.7K 196 4
                                    

- Maaf sudah menunggu lama, but here's the new chapter!!! Semoga suka, ditunggu komennya. 


*****

"Sori, apa tadi?"

Meri melihat calon kandidat bersetelan santai namun enak dipandang yang duduk percaya diri dengan wajah menilai.

"Saya lihat diri saya lima tahun lagi sudah duduk di kursi mbak Meri, sambil menilai calon anak baru yang ingin ikut berkontribusi dengan Too Bold di kursi yang sekarang saya tempati. Mungkin dengan Chanel atau Max Mara."

"Oke." Mischa mengangkat kedua alisnya sambil menuliskan sesuatu pada CV kesekian yang ia dapatkan hari ini.

"Terima kasih, kamu bisa keluar dulu untuk menunggu hasilnya. Mungkin sehabis makan siang." Meri mengulurkan tangan menuju pintu keluar, namun baru si calon anak baru berdiri, Mischa mengangkat pulpennya untuk interupsi.

"Hari Selasa jam sepuluh kamu ke McGettigan's, kalo bisa pake baju yang nyaman kayak gini. Sweat pants, whatever sama sepatu kets. Tau kan alamatnya? Kalo nggak tau googling." Mari menatap Mischa bingung.

"Apa?" tanyanya tak bersalah.

"Segampang itu?"

"Kenapa harus dibuat susah? Dia jawab password-nya."

"Hah?"

"Chanel sama Max Mara, oke kamu boleh pulang. Sampai ketemu Selasa depan."

Gia, anak baru yang sudah sah bergabung dengan Too Bold, meninggalkan ruangan dengan senyum terkembang. Sedangkan Meri, masih belum senang atas keputusan Micha.

"Kadang gue bingung deh sama lo," Meri mengambil tumpukan kertas dan alat tulis sambil mengekori Mischa yang hendak keluar ruangan. "sebegitu gampangnya ambil keputusan kayak ikut Family Seratus."

"Yang gampang ngapain dipersulit sih? Cukup milih baju aja yang sulit."

Meri menaruh bawaannya di kubikel, dan masuk ke ruangan Mischa yang pintunya selalu terbuka.

"Gila kali, dateng Selasa karena jawab brand kesukaan lo."

Mischa tertawa dan memberikan Meri air mineral botolan dari kulkas kecil di pojok ruangannya.

"Minum dulu, duduk."

Meri menurut.

"Gini, ada banyak orang yang kita interview tapi jawabannya selalu sama. Artinya? Semua udah tau pakemnya gimana dan itu nggak seru. Gue mau tim kita nanti itu penuh orang-orang yang tidak terduga. Dan lo liat kan penampilan dia? Bok! Siapa yang mau interview pake sweat pants dan over size cardigan coba?"

"Ralph Lauren! Kalo dia pake bekas jaman dia SMA sih gue langsung nyuruh dia pulang."

"Maksudnya, gue kan cuma bilang pakai baju senyaman mungkin, and she pulled it out! Saat yang lain nyaman dengan versi kopian anak SCBD, dia bisa dengan pede gaya kayak gitu. Khas milenial yang cuek, santai, tapi berbobot."

"Kalo di jaman Buldog, yang kayak gitu udah diusir sejak dia masuk ke gedung."

Mischa hanya tersenyum.

Setelah Merdlink berakuisisi dengan Too Bold, kini Mischa yang mengambil alih sementara pekerjaan Buldog dulu. Sedangkan Buldog? Memilih berhenti dan pindah ke majalah lain dengan memboyong banyak staff kepercayaannya, istilahnya bedah kampung. Banyak yang bilang kalau Buldog kini ditunjuk menjadi GM di majalah fashion yang baru akan launching tahun depan. Investornya beberapa sosialita yang sering Mischa temui saat pesta ini itu. Maka dari itu, Mischa harus merekrut beberapa orang untuk bisa mengejar ketertinggalan mereka untuk edisi bulan depan. Stylist assistant sudah Mischa dapatkan, ia masih butuh dua editor, lay-outer, dua atau tiga asisten serbaguna, serta art director.

Eat, Drink, and Be Married (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang